Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Kabupaten Jember menarik perhatian pengamat politik. Terlebih lagi, salah satu pasangan calon berangkat dari jalur nonpartai atau perseorangan. Paslon independen ini menghadapi dua paslon lain yang mendapat dukungan partai.
Agus Trihartono, salah seorang pengamat politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember, mengatakan, selama ini jumlah paslon yang maju tanpa dukungan partai politik memang bisa dihitung jari. Salah satunya seperti dalam pilkada di Kabupaten Jember kali ini.
“Baru kali ini dalam Pilkada Jember muncul paslon independen yang dilakukan oleh pasangan petahana. Paslon ini harus bersaing merebut suara berhadapan dengan dua paslon lain,” ungkap Agus.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Kabupaten Jember menarik perhatian pengamat politik. Terlebih lagi, salah satu pasangan calon berangkat dari jalur nonpartai atau perseorangan. Paslon independen ini menghadapi dua paslon lain yang mendapat dukungan partai.
Agus Trihartono, salah seorang pengamat politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember, mengatakan, selama ini jumlah paslon yang maju tanpa dukungan partai politik memang bisa dihitung jari. Salah satunya seperti dalam pilkada di Kabupaten Jember kali ini.
“Baru kali ini dalam Pilkada Jember muncul paslon independen yang dilakukan oleh pasangan petahana. Paslon ini harus bersaing merebut suara berhadapan dengan dua paslon lain,” ungkap Agus.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Kabupaten Jember menarik perhatian pengamat politik. Terlebih lagi, salah satu pasangan calon berangkat dari jalur nonpartai atau perseorangan. Paslon independen ini menghadapi dua paslon lain yang mendapat dukungan partai.
Agus Trihartono, salah seorang pengamat politik sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember, mengatakan, selama ini jumlah paslon yang maju tanpa dukungan partai politik memang bisa dihitung jari. Salah satunya seperti dalam pilkada di Kabupaten Jember kali ini.
“Baru kali ini dalam Pilkada Jember muncul paslon independen yang dilakukan oleh pasangan petahana. Paslon ini harus bersaing merebut suara berhadapan dengan dua paslon lain,” ungkap Agus.