SUKOREJO, RADARJEMBER.ID – Pemandangan nan indah tidak hanya bisa dinikmati di daratan. Tapi, keindahan alam juga ada di bawah laut. Aktivitas menyelam inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk menikmati indahnya bawah laut. Namun, diving atau menyelam juga bisa dilatih di kolam renang, bahkan juga menjadi cabang olahraga. Bagaimana teknik agar bisa mahir menyelam?
Hal dasar untuk bisa menggeluti dunia diving adalah bisa berenang. Semua aktivitas air, berenang adalah menu wajib yang harus dikuasai. “Pertama, ya, harus bisa berenang. Namanya saja olahraga air,” jelas Alfina Finasari, pelatih selam Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jember.

Apakah atlet renang juga bisa jadi atlet selam? Menurut Fina, itu bisa saja. Bahkan, perempuan asli Lumajang yang kini menetap di Kalisat tersebut adalah mantan atlet renang Lumajang. “Kalau atlet selam pasti bisa renang. Tapi untuk atlet renang butuh waktu penyesuaian,” terangnya, sesuai berlatih di kolam renang Tirta Balawara Yhuda Yonif 509 Jember, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sumbersari, belum lama ini.
Agar bisa mahir jadi penyelam, fase kedua adalah membiasakan diri untuk bernapas memakai mulut, bukan hidung. “Karena selam itu memakai alat snorkel, maka harus pakai mulut. Itu yang harus dibiasakan,” jelasnya. Untuk memakai peralatan kaki penyelam, lebih mudah ketika sudah sering memakainya.
Catatan lain bagi penyelam adalah mampu menahan napas cukup lama. Dalam kejuaraan selam ada nomor pertandingan apnea. Yaitu, menarik sekali napas saja untuk menyelam sejauh 50 meter. Sementara, untuk selam di laut, ada istilah free diving. Yaitu menyelam tanpa menggunakan peralatan diving seperti tabung oksigen.
Mantan atlet selam tersebut juga mengaku perlu waktu untuk bisa menguasai nomor pertandingan apnea. “Awalnya, ya, tidak mampu tahan napas dengan berenang menyelam sejauh 50 meter. Sampai setengah sudah naik untuk ambil napas,” jelasnya. Padahal, saat kejuaraan apnea, jika muncul ke permukaan untuk mengambil napas, akan langsung dianulir.
Lantas, bagaimana agar bisa menahan napas cukup lama dan mengikuti nomor apnea? Kata dia, berlatih rutin menjadi salah satu kunci yang wajib dilakukan. Namun, ada sesuatu yang harus dijaga di luar sesi latihan. “Selain bisa tahan napas lama, juga tidak boleh makan pedas dan es,” jelas perempuan 21 tahun ini.
Menurut Fina, menggeluti dunia selam ada hal-hal imajinasi saat kecil yang bisa terwujud. Yaitu menjadi putri duyung. Sebab, saat menyelam, biasanya atlet akan mengenakan monofin di kakinya, mirip seperti ekor putri duyung dalam film animasi.
Reporter : Dwi Siswanto
Fotografer : Dwi Siswanto
Editor : Mahrus Sholih