26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Colokan Jadi Biang Kebakaran

Mobile_AP_Rectangle 1

 RADAR JEMBER.ID – Teka-teki penyebab terjadinya kebakaran ruang guru SDN Patrang 01 di Jalan Moch Sroedji 250, Kelurahan/Kecamatan Patrang, pada Selasa (9/7) sore, sudah terkuak. Berdasarkan hasil identifikasi, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Temuan ini sekaligus menjawab spekulasi yang menduga peristiwa kebakaran itu lantaran faktor kesengajaan.

Kali pertama, api diketahui muncul pada stop kontak di belakang meja printer. Colokan listrik itu terpasang di tembok yang berdekatan dengan lemari kayu. Percikan yang menyerupai kembang api itu kemudian membakar kabel hingga merembet ke lemari yang berisi dokumen laporan keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2017-2018. Akibatnya, seluruh dokumen yang ada di rak lemari ludes dan tak ada yang bisa diselamatkan.

Kepastian penyebab terjadinya kebakaran itu diketahui setelah Unti Reskrim Polsek Patrang yang berkoordinasi dengan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polres Jember melakukan olah TKP hampir 1,5 jam di lokasi kejadian.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Api yang awalnya hanya membakar stop kontak dan kabel semakin lama bertambah besar dan merembet ke lemari yang berisi dokumen penting sekolah dan laporan keuangan dana BOS,” ujar Bripka Eko Budi Prasetyo, Kanit Reskrim Polsek Patrang.

Sebelum terjadi kebakaran, memang ada tiga guru. Yakni Plt Kepala Sekolah Dewi Aisah, 48, dan dua guru lainnya. Mereka baru menyelesaikan pembukuan untuk persiapan masuk sekolah pada awal pekan mendatang. Namun, seluruh peranti elektronik, termasuk komputer, telah dimatikan seusai digunakan.

Namun, untuk memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran itu, Polsek Patrang berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Jember. Selain itu, pihak kepolisian mendatangkan petugas PLN. Polisi juga meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui saat api membakar ruang guru. Selain siswa dan guru, petugas juga memintai keterangan Plt kepala sekolah dan dua guru yang sempat menggunakan ruangan tersebut beberapa saat sebelum terjadi kebakaran.

Ternyata, setelah dilakukan pengecekan pada jaringan, mulai dari atas plafon yang tersambung dengan stop kontak, kabel yang digunakan tak sesuai standar. Ukurannya lebih kecil dari semestinya. Jaringan kabel itu juga diparalelkan lagi dengan stop kontak lainnya. “Mungkin panas, sehingga menyebabkan korsleting,” jelas Eko.

Karena terlalu lama mengeluarkan api, si jago merah itu terus membesar tanpa ada yang tahu. Beruntung, saat api mulai membesar dan merembet ke kusen jendela di ruang guru, ada salah satu siswa yang melihatnya. Di saat bersamaan, juga datang guru olahraga yang melatih para siswa menari. Karena itu, ada upaya memadamkan api, serta menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya mesin printer yang kondisinya sudah hangus, lemari kayu yang terbakar, kabel yang menghubungkan jaringan induk ke stop kontak, serta sisa-sisa dokumen laporan keuangan BOS yang sempat terbakar.

Temuan Tim Inafis mengenai penyebab kebakaran itu dikuatkan dengan hasil rekaman kamera pengintai yang terpasang di ruang guru. Dari pemeriksaan CCTV, api terlihat keluar dari stop kontak. Semula kecil, namun karena barang-barang yang berada di dekatnya mudah terbakar, api semakin membesar. “Jadi cukup jelas, apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran,” ujar Eko.

Setelah diketahui penyebabnya, oleh polisi ruang guru itu diperbolehkan untuk dibersihkan. Meningat, Senin (15/7) mendatang sekolah sudah kembali aktif untuk memulai tahun ajaran baru. “Senin nanti siswa sudah masuk kembali. Sehingga dibersihkan, agar tidak mengganggu proses pembelajaran,” kata Dewi Aisah, Plt Kepala SDN Patrang 01. (*)

- Advertisement -

 RADAR JEMBER.ID – Teka-teki penyebab terjadinya kebakaran ruang guru SDN Patrang 01 di Jalan Moch Sroedji 250, Kelurahan/Kecamatan Patrang, pada Selasa (9/7) sore, sudah terkuak. Berdasarkan hasil identifikasi, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Temuan ini sekaligus menjawab spekulasi yang menduga peristiwa kebakaran itu lantaran faktor kesengajaan.

Kali pertama, api diketahui muncul pada stop kontak di belakang meja printer. Colokan listrik itu terpasang di tembok yang berdekatan dengan lemari kayu. Percikan yang menyerupai kembang api itu kemudian membakar kabel hingga merembet ke lemari yang berisi dokumen laporan keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2017-2018. Akibatnya, seluruh dokumen yang ada di rak lemari ludes dan tak ada yang bisa diselamatkan.

Kepastian penyebab terjadinya kebakaran itu diketahui setelah Unti Reskrim Polsek Patrang yang berkoordinasi dengan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polres Jember melakukan olah TKP hampir 1,5 jam di lokasi kejadian.

“Api yang awalnya hanya membakar stop kontak dan kabel semakin lama bertambah besar dan merembet ke lemari yang berisi dokumen penting sekolah dan laporan keuangan dana BOS,” ujar Bripka Eko Budi Prasetyo, Kanit Reskrim Polsek Patrang.

Sebelum terjadi kebakaran, memang ada tiga guru. Yakni Plt Kepala Sekolah Dewi Aisah, 48, dan dua guru lainnya. Mereka baru menyelesaikan pembukuan untuk persiapan masuk sekolah pada awal pekan mendatang. Namun, seluruh peranti elektronik, termasuk komputer, telah dimatikan seusai digunakan.

Namun, untuk memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran itu, Polsek Patrang berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Jember. Selain itu, pihak kepolisian mendatangkan petugas PLN. Polisi juga meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui saat api membakar ruang guru. Selain siswa dan guru, petugas juga memintai keterangan Plt kepala sekolah dan dua guru yang sempat menggunakan ruangan tersebut beberapa saat sebelum terjadi kebakaran.

Ternyata, setelah dilakukan pengecekan pada jaringan, mulai dari atas plafon yang tersambung dengan stop kontak, kabel yang digunakan tak sesuai standar. Ukurannya lebih kecil dari semestinya. Jaringan kabel itu juga diparalelkan lagi dengan stop kontak lainnya. “Mungkin panas, sehingga menyebabkan korsleting,” jelas Eko.

Karena terlalu lama mengeluarkan api, si jago merah itu terus membesar tanpa ada yang tahu. Beruntung, saat api mulai membesar dan merembet ke kusen jendela di ruang guru, ada salah satu siswa yang melihatnya. Di saat bersamaan, juga datang guru olahraga yang melatih para siswa menari. Karena itu, ada upaya memadamkan api, serta menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya mesin printer yang kondisinya sudah hangus, lemari kayu yang terbakar, kabel yang menghubungkan jaringan induk ke stop kontak, serta sisa-sisa dokumen laporan keuangan BOS yang sempat terbakar.

Temuan Tim Inafis mengenai penyebab kebakaran itu dikuatkan dengan hasil rekaman kamera pengintai yang terpasang di ruang guru. Dari pemeriksaan CCTV, api terlihat keluar dari stop kontak. Semula kecil, namun karena barang-barang yang berada di dekatnya mudah terbakar, api semakin membesar. “Jadi cukup jelas, apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran,” ujar Eko.

Setelah diketahui penyebabnya, oleh polisi ruang guru itu diperbolehkan untuk dibersihkan. Meningat, Senin (15/7) mendatang sekolah sudah kembali aktif untuk memulai tahun ajaran baru. “Senin nanti siswa sudah masuk kembali. Sehingga dibersihkan, agar tidak mengganggu proses pembelajaran,” kata Dewi Aisah, Plt Kepala SDN Patrang 01. (*)

 RADAR JEMBER.ID – Teka-teki penyebab terjadinya kebakaran ruang guru SDN Patrang 01 di Jalan Moch Sroedji 250, Kelurahan/Kecamatan Patrang, pada Selasa (9/7) sore, sudah terkuak. Berdasarkan hasil identifikasi, penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Temuan ini sekaligus menjawab spekulasi yang menduga peristiwa kebakaran itu lantaran faktor kesengajaan.

Kali pertama, api diketahui muncul pada stop kontak di belakang meja printer. Colokan listrik itu terpasang di tembok yang berdekatan dengan lemari kayu. Percikan yang menyerupai kembang api itu kemudian membakar kabel hingga merembet ke lemari yang berisi dokumen laporan keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2017-2018. Akibatnya, seluruh dokumen yang ada di rak lemari ludes dan tak ada yang bisa diselamatkan.

Kepastian penyebab terjadinya kebakaran itu diketahui setelah Unti Reskrim Polsek Patrang yang berkoordinasi dengan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polres Jember melakukan olah TKP hampir 1,5 jam di lokasi kejadian.

“Api yang awalnya hanya membakar stop kontak dan kabel semakin lama bertambah besar dan merembet ke lemari yang berisi dokumen penting sekolah dan laporan keuangan dana BOS,” ujar Bripka Eko Budi Prasetyo, Kanit Reskrim Polsek Patrang.

Sebelum terjadi kebakaran, memang ada tiga guru. Yakni Plt Kepala Sekolah Dewi Aisah, 48, dan dua guru lainnya. Mereka baru menyelesaikan pembukuan untuk persiapan masuk sekolah pada awal pekan mendatang. Namun, seluruh peranti elektronik, termasuk komputer, telah dimatikan seusai digunakan.

Namun, untuk memastikan apa penyebab terjadinya kebakaran itu, Polsek Patrang berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Jember. Selain itu, pihak kepolisian mendatangkan petugas PLN. Polisi juga meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui saat api membakar ruang guru. Selain siswa dan guru, petugas juga memintai keterangan Plt kepala sekolah dan dua guru yang sempat menggunakan ruangan tersebut beberapa saat sebelum terjadi kebakaran.

Ternyata, setelah dilakukan pengecekan pada jaringan, mulai dari atas plafon yang tersambung dengan stop kontak, kabel yang digunakan tak sesuai standar. Ukurannya lebih kecil dari semestinya. Jaringan kabel itu juga diparalelkan lagi dengan stop kontak lainnya. “Mungkin panas, sehingga menyebabkan korsleting,” jelas Eko.

Karena terlalu lama mengeluarkan api, si jago merah itu terus membesar tanpa ada yang tahu. Beruntung, saat api mulai membesar dan merembet ke kusen jendela di ruang guru, ada salah satu siswa yang melihatnya. Di saat bersamaan, juga datang guru olahraga yang melatih para siswa menari. Karena itu, ada upaya memadamkan api, serta menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya mesin printer yang kondisinya sudah hangus, lemari kayu yang terbakar, kabel yang menghubungkan jaringan induk ke stop kontak, serta sisa-sisa dokumen laporan keuangan BOS yang sempat terbakar.

Temuan Tim Inafis mengenai penyebab kebakaran itu dikuatkan dengan hasil rekaman kamera pengintai yang terpasang di ruang guru. Dari pemeriksaan CCTV, api terlihat keluar dari stop kontak. Semula kecil, namun karena barang-barang yang berada di dekatnya mudah terbakar, api semakin membesar. “Jadi cukup jelas, apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran,” ujar Eko.

Setelah diketahui penyebabnya, oleh polisi ruang guru itu diperbolehkan untuk dibersihkan. Meningat, Senin (15/7) mendatang sekolah sudah kembali aktif untuk memulai tahun ajaran baru. “Senin nanti siswa sudah masuk kembali. Sehingga dibersihkan, agar tidak mengganggu proses pembelajaran,” kata Dewi Aisah, Plt Kepala SDN Patrang 01. (*)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca