23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Hari Pertama, Banyak Kendaraan Ragu-Ragu

Pengalihan Arus Jalan Samanhudi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tin, tin, tin! Bunyi klakson salah satu pengendara roda empat tersebut nyaring terdengar saat salah seorang pengendara mobil melawan arah di Jalan Samanhudi. Tepatnya pada pukul 11.58, kemarin (10/6). Perubahan arus lalu lintas yang mulai diberlakukan Kamis (10/6) pagi pukul 06.00 ini memunculkan kebingungan pada para pengguna jalan. Terlihat banyak pengendara yang ragu-ragu ketika mau berbelok arah. Bahkan ada pula yang melawan arus lantaran belum tahu adanya perubahan.

Kebingungan para pengendara ini salah satunya disebabkan kurangnya rambu penunjuk arah yang seharusnya dipasang sebelum uji coba perubahan arus lalin dimulai. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember, rambu penunjuk belok kanan dari Jalan Trunojoyo juga tidak terlihat. Demikian juga rambu untuk kendaraan yang dari Jalan KH Shidiq jalan terus, juga baru terpasang sekitar pukul 07.30.

Mobile_AP_Rectangle 2

Termasuk banner yang dipasang di simpang empat Pasar Tanjung, untuk pengguna jalan dari arah selatan, yang harus belok kiri ke Jalan HOS Cokroaminoto. Rupanya setelah ditelusuri, rambu yang rencananya dipasang pada Rabu (9/6) malam tidak bisa dipasang karena Jalan Samanhudi penuh dengan pedagang kaki lima (PKL).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, kendaraan yang dari Jalan Trunojoyo masih terlihat ragu saat akan belok ke kanan di simpang empat Pasar Tanjung. Sebab, hanya terlihat beberapa anggota Dinas Perhubungan Kabupaten Jember yang berdiri di simpang empat.

Sementara itu, rambu penunjuk belok kanan tidak terlihat di simpang tiga Jalan Untung Surapati. Akibatnya, banyak yang bingung karena sebelumnya tidak boleh ke arah Jalan Sultan Agung. Mereka gamang ketika akan belok kanan ke arah Sultan Agung yang lewat Jalan Samanhudi, karena masih terlihat ada rambu larangan tidak boleh belok ke kanan.

Kurangnya rambu yang dipasang saat uji coba perubahan arus lalin di Jalan Samanhudi itu mengakibatkan pengendara, khususnya sepeda motor, juga ragu. Bahkan, terlihat banyak pengendara motor yang dari Jalan Untung Surapati sesampainya di simpang tiga langsung belok kiri. Namun, kecele saat hampir sampai lampu merah menuju Jalan KH Shidiq.

Mengonfirmasi hal itu, Plt Kepala Bidang Lalu Lintas (Kabid Lalin) Dishub Jember Mad Satuki menjelaskan bahwa perubahan itu juga masih dalam tahap uji coba. Pihaknya juga terus melakukan upaya evaluasi jika masih ada kekurangan terkait dengan pelayanan petugas dan ketersediaan rambu jalan. Sementara itu, dia menambahkan bahwa pihaknya juga masih melakukan pemantauan.

“Setelah diubah ini, ada manfaatnya atau masih sama saja,” paparnya. Mulai terkait dengan kemacetan jalan hingga menurunkan risiko kecelakaan. Jika tak ada perubahan, dia menambahkan, pihaknya bakal melakukan evaluasi. Jika ada keuntungan yang sifatnya kontinuitas, akan terus dilanjut.

 

 

Jurnalis : Jumai, Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tin, tin, tin! Bunyi klakson salah satu pengendara roda empat tersebut nyaring terdengar saat salah seorang pengendara mobil melawan arah di Jalan Samanhudi. Tepatnya pada pukul 11.58, kemarin (10/6). Perubahan arus lalu lintas yang mulai diberlakukan Kamis (10/6) pagi pukul 06.00 ini memunculkan kebingungan pada para pengguna jalan. Terlihat banyak pengendara yang ragu-ragu ketika mau berbelok arah. Bahkan ada pula yang melawan arus lantaran belum tahu adanya perubahan.

Kebingungan para pengendara ini salah satunya disebabkan kurangnya rambu penunjuk arah yang seharusnya dipasang sebelum uji coba perubahan arus lalin dimulai. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember, rambu penunjuk belok kanan dari Jalan Trunojoyo juga tidak terlihat. Demikian juga rambu untuk kendaraan yang dari Jalan KH Shidiq jalan terus, juga baru terpasang sekitar pukul 07.30.

Termasuk banner yang dipasang di simpang empat Pasar Tanjung, untuk pengguna jalan dari arah selatan, yang harus belok kiri ke Jalan HOS Cokroaminoto. Rupanya setelah ditelusuri, rambu yang rencananya dipasang pada Rabu (9/6) malam tidak bisa dipasang karena Jalan Samanhudi penuh dengan pedagang kaki lima (PKL).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, kendaraan yang dari Jalan Trunojoyo masih terlihat ragu saat akan belok ke kanan di simpang empat Pasar Tanjung. Sebab, hanya terlihat beberapa anggota Dinas Perhubungan Kabupaten Jember yang berdiri di simpang empat.

Sementara itu, rambu penunjuk belok kanan tidak terlihat di simpang tiga Jalan Untung Surapati. Akibatnya, banyak yang bingung karena sebelumnya tidak boleh ke arah Jalan Sultan Agung. Mereka gamang ketika akan belok kanan ke arah Sultan Agung yang lewat Jalan Samanhudi, karena masih terlihat ada rambu larangan tidak boleh belok ke kanan.

Kurangnya rambu yang dipasang saat uji coba perubahan arus lalin di Jalan Samanhudi itu mengakibatkan pengendara, khususnya sepeda motor, juga ragu. Bahkan, terlihat banyak pengendara motor yang dari Jalan Untung Surapati sesampainya di simpang tiga langsung belok kiri. Namun, kecele saat hampir sampai lampu merah menuju Jalan KH Shidiq.

Mengonfirmasi hal itu, Plt Kepala Bidang Lalu Lintas (Kabid Lalin) Dishub Jember Mad Satuki menjelaskan bahwa perubahan itu juga masih dalam tahap uji coba. Pihaknya juga terus melakukan upaya evaluasi jika masih ada kekurangan terkait dengan pelayanan petugas dan ketersediaan rambu jalan. Sementara itu, dia menambahkan bahwa pihaknya juga masih melakukan pemantauan.

“Setelah diubah ini, ada manfaatnya atau masih sama saja,” paparnya. Mulai terkait dengan kemacetan jalan hingga menurunkan risiko kecelakaan. Jika tak ada perubahan, dia menambahkan, pihaknya bakal melakukan evaluasi. Jika ada keuntungan yang sifatnya kontinuitas, akan terus dilanjut.

 

 

Jurnalis : Jumai, Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tin, tin, tin! Bunyi klakson salah satu pengendara roda empat tersebut nyaring terdengar saat salah seorang pengendara mobil melawan arah di Jalan Samanhudi. Tepatnya pada pukul 11.58, kemarin (10/6). Perubahan arus lalu lintas yang mulai diberlakukan Kamis (10/6) pagi pukul 06.00 ini memunculkan kebingungan pada para pengguna jalan. Terlihat banyak pengendara yang ragu-ragu ketika mau berbelok arah. Bahkan ada pula yang melawan arus lantaran belum tahu adanya perubahan.

Kebingungan para pengendara ini salah satunya disebabkan kurangnya rambu penunjuk arah yang seharusnya dipasang sebelum uji coba perubahan arus lalin dimulai. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember, rambu penunjuk belok kanan dari Jalan Trunojoyo juga tidak terlihat. Demikian juga rambu untuk kendaraan yang dari Jalan KH Shidiq jalan terus, juga baru terpasang sekitar pukul 07.30.

Termasuk banner yang dipasang di simpang empat Pasar Tanjung, untuk pengguna jalan dari arah selatan, yang harus belok kiri ke Jalan HOS Cokroaminoto. Rupanya setelah ditelusuri, rambu yang rencananya dipasang pada Rabu (9/6) malam tidak bisa dipasang karena Jalan Samanhudi penuh dengan pedagang kaki lima (PKL).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lapangan, kendaraan yang dari Jalan Trunojoyo masih terlihat ragu saat akan belok ke kanan di simpang empat Pasar Tanjung. Sebab, hanya terlihat beberapa anggota Dinas Perhubungan Kabupaten Jember yang berdiri di simpang empat.

Sementara itu, rambu penunjuk belok kanan tidak terlihat di simpang tiga Jalan Untung Surapati. Akibatnya, banyak yang bingung karena sebelumnya tidak boleh ke arah Jalan Sultan Agung. Mereka gamang ketika akan belok kanan ke arah Sultan Agung yang lewat Jalan Samanhudi, karena masih terlihat ada rambu larangan tidak boleh belok ke kanan.

Kurangnya rambu yang dipasang saat uji coba perubahan arus lalin di Jalan Samanhudi itu mengakibatkan pengendara, khususnya sepeda motor, juga ragu. Bahkan, terlihat banyak pengendara motor yang dari Jalan Untung Surapati sesampainya di simpang tiga langsung belok kiri. Namun, kecele saat hampir sampai lampu merah menuju Jalan KH Shidiq.

Mengonfirmasi hal itu, Plt Kepala Bidang Lalu Lintas (Kabid Lalin) Dishub Jember Mad Satuki menjelaskan bahwa perubahan itu juga masih dalam tahap uji coba. Pihaknya juga terus melakukan upaya evaluasi jika masih ada kekurangan terkait dengan pelayanan petugas dan ketersediaan rambu jalan. Sementara itu, dia menambahkan bahwa pihaknya juga masih melakukan pemantauan.

“Setelah diubah ini, ada manfaatnya atau masih sama saja,” paparnya. Mulai terkait dengan kemacetan jalan hingga menurunkan risiko kecelakaan. Jika tak ada perubahan, dia menambahkan, pihaknya bakal melakukan evaluasi. Jika ada keuntungan yang sifatnya kontinuitas, akan terus dilanjut.

 

 

Jurnalis : Jumai, Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca