Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi virus korona berdampak besar pada transportasi umum. Selain transportasi darat seperti bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan kereta api (KA), wabah Covid-19 juga berpengaruh besar kepada transportasi udara.
Seperti yang terjadi pada maskapai Wings Air di Bandar Udara Notohadinegoro Jember. Sudah dua pekan lebih maskapai yang terbang tunggal melayani rute Jember-Surabaya PP itu mengalami penurunan penumpang, sejak merebaknya virus korona ini.
Apalagi, mereka juga mengurangi jumlah penerbangannya di tengah-tengah sepi penumpang sekarang ini. “Sampai sekarang ini terbang dua hari sekali. Tergantung jumlah penumpangnya. Kalau sepi ya bisa di-cancel,” ucap Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember Edy Purnomo.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi virus korona berdampak besar pada transportasi umum. Selain transportasi darat seperti bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan kereta api (KA), wabah Covid-19 juga berpengaruh besar kepada transportasi udara.
Seperti yang terjadi pada maskapai Wings Air di Bandar Udara Notohadinegoro Jember. Sudah dua pekan lebih maskapai yang terbang tunggal melayani rute Jember-Surabaya PP itu mengalami penurunan penumpang, sejak merebaknya virus korona ini.
Apalagi, mereka juga mengurangi jumlah penerbangannya di tengah-tengah sepi penumpang sekarang ini. “Sampai sekarang ini terbang dua hari sekali. Tergantung jumlah penumpangnya. Kalau sepi ya bisa di-cancel,” ucap Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember Edy Purnomo.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pandemi virus korona berdampak besar pada transportasi umum. Selain transportasi darat seperti bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan kereta api (KA), wabah Covid-19 juga berpengaruh besar kepada transportasi udara.
Seperti yang terjadi pada maskapai Wings Air di Bandar Udara Notohadinegoro Jember. Sudah dua pekan lebih maskapai yang terbang tunggal melayani rute Jember-Surabaya PP itu mengalami penurunan penumpang, sejak merebaknya virus korona ini.
Apalagi, mereka juga mengurangi jumlah penerbangannya di tengah-tengah sepi penumpang sekarang ini. “Sampai sekarang ini terbang dua hari sekali. Tergantung jumlah penumpangnya. Kalau sepi ya bisa di-cancel,” ucap Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember Edy Purnomo.