JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir bandang yang melanda Perumahan Bumi Mangli Permai (BMP) Jember, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Minggu (9/1), banjir di Jember itu menghanyutkan berbagai barang berharga milik warga setempat. Tak terkecuali mobil hitam yang videonya viral yang terseret arus banjir di media sosial. Saat mobil terseret arus banjir, Oki Oktavianus, pemilik mobil tersebut, ternyata sedang berada di dalamnya. Ia selamat.
Sebelumnya, pria yang bekerja sebagai sales kosmetik ini melaju dari arah Jalan Gurami, Kecamatan Sukorambi Jember. Di jalan tersebut memang sudah ada genangan air akibat banjir di sepanjang jalan. Bahkan ia melihat sendiri ada banyak motor mogok karena genangan banjir. “Saya melewati (gudang, Red) Coca-Cola, ternyata sudah ditutup. Akhirnya saya putar balik,” kata pria yang juga anggota organisasi pencinta alam ini.
Mendengar kabar tersebut, ia tetap melaju dengan tenang meski ban mobilnya tenggelam akibat banjir di jalanan. “Sampai bundaran Mangli Jember sudah banjir. Saya tanya bapak yang di rumah, BMP tidak banjir,” kisahnya.
Tiba di bundaran Mangli Jember atau Jalan Lumba-Lumba, ia pun berjalan lurus memasuki perumahan BMP Jember. Ia masuk ke perumahan tersebut dan melewati genangan air banjir yang diperkirakan tingginya hanya sejengkal. “Nerabas bunderan BMP mau belok kanan kiri, mau lurus. Ternyata air banjirnya gede. Saya akhirnya ikut arus banjir itu,” cerita ayah satu anak ini.
Dia pun berusaha berhenti dan mencari dataran yang lebih tinggi. Namun, arus air banjir tetap saja mengalahkan bobot mobilnya, sehingga ia tidak bisa menahan kendaraannya yang terseret arus banjir. Situasinya cukup menegangkan. Dalam kondisi tersebut, Oki berusaha tidak panik. Di saat bersamaan, ia juga berusaha mengabari istrinya melalui panggilan video tentang kondisinya yang tengah terseret arus banjir bersama mobil yang ia kendarai.
Terjangan arus air banjir yang begitu kencang membuat ia tidak mampu membuka pintu mobil. Karenanya, telepon yang ia genggam masih dalam mode memanggil itu pun terjatuh. “Buru-buru saya memasukkan ke dalam tas. Saya masih berusaha keluar,” ungkap Oki sambil memeragakan.
Sekitar setengah jam lebih, mobil yang dikendarai Oki tersangkut di pagar rumah warga. Hal itu membuatnya berpikir bahwa dirinya akan segera keluar dengan berpegangan pada pagar atau meminta bantuan warga yang ada. “Saya keluar dari mobil dibantu orang. Dan mobilnya tetap jalan. Waktu itu yang saya pikirkan yang penting selamat dari banjir,” kenangnya.
Saat keluar, ia juga hampir terseret arus banjir yang setinggi pinggang orang dewasa. Namun, berkat bantuan warga, ia berhasil keluar dengan keadaan selamat. Meski tubuhnya basah dan pakaiannya penuh lumpur.
Tak lama, Nur Laila Wahyuningtyas, istri Oki, datang dengan pakaian yang juga basah dan penuh lumpur. Wanita itu tiba dengan wajah panik. Ia menangis. Khawatir suaminya diterjang banjir. “Pas video call itu tiba-tiba gelap. Hilang gitu. Air banjir sudah sepinggang. Saya naik pagar dibantu warga karena saya maksa. Saat di jalan, alhamdulillah, suami sudah aman,” terang Laila.
Kondisi mobil milik Oki bukan hanya mesinnya yang mati, seluruh kaca bagian belakang atau bagasinya juga hancur akibat terseret air banjir yang kencang. “Semua isi mobil ini masih penuh lumpur, karena kaca belakangnya sudah tidak ada. Air masuk semua,” tutur Laila yang sedang membantu Oki membersihkan mobilnya, kemarin (10/1).
Diketahui, kawasan BMP telah lama tidak mengalami banjir. Terakhir kali banjir terjadi sekitar 23 tahun yang lalu. “Tahun 2020 itu tidak sampai banjir. Cuma genangan yang agak tinggi, tidak sampai lutut,” pungakasnya.
Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember
Fotografer : Istimewa
Editor : Winardyasto/Radar Jember