JEMBER, RADARJEMBER.ID – Curah hujan tinggi di Jember yang berlangsung sekitar dua jam, Minggu (9/1), mengakibatkan Kali Semangir, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, meluap. Luapan air sungai di Jember itu mengakibatkan dua tangkis jebol, sehingga air tumpah dan membanjiri Perumahan Mangli Residence dan Perum Bumi Mangli Permai (BMP) Jember.
Derasnya air dari Kali Semangir hingga membuat jalan di kawasan perumahan berubah seperti sungai. Air yang mengalir cukup deras itu juga membawa lumpur, sampah, potongan kayu, dan bambu. Dampaknya, ratusan rumah warga di Perumahan BMP Jember terendam banjir hingga satu meter. Bahkan ada yang mencapai 1,5 meter. Dalam video amatir yang beredar di media sosial, beberapa perabotan elektronik seperti lemari es dan mesin cuci hanyut terbawa banjir.
Selain menghanyutkan perabotan, banjir ini juga merusak jalan perumahan dan sejumlah rumah warga. Bahkan, ada dua rumah yang tembok dapurnya jebol. Dapur rumah itu adalah milik R Agam, warga Blok CCB/15, serta milik Febby, warga Blok CCC/03. Keduanya warga Lingkungan Krajan, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates Jember. Akibatnya, barang-barang milik pasangan R Agam dan Sri Yulias itu terseret banjir hingga masuk ke rumah Febby yang berada di belakang rumahnya.
Menurut Sri Yulias, saat itu ia bersama suami dan anaknya di dalam rumah. Tiba-tiba setelah hujan turun deras, jalan yang ada di depan rumah mulai kedatangan air. Lama-lama air mulai masuk ke teras hingga ke dalam rumah. “Saya bersama anak langsung mengamankan diri ke tempat lebih tinggi. Saya hanya keluar dengan baju yang saya pakai,” katanya.
Ia tak sempat menyelamatkan perabotan apa pun saat air banjir datang. Barang-barang miliknya yang ada di dapur serta seluruh perabot rumah tangga semuanya terbawa banjir. Beruntung, perkakasnya itu tidak sampai hilang karena masuk ke rumah Febby, tetangganya. “Saya hanya bisa mengamankan ijazah dan surat penting lainnya. Dan yang penting saya bisa menyelamatkan diri,” ujar Sri Yulias kepada Jawa Pos Radar Jember di rumahnya, kemarin (10/1).
Apalagi, luapan Kali Semangir yang mengakibatkan banjir itu bukan hanya air, tetapi juga bercampur lumpur. Lumpur tersebut juga memenuhi rumah dan dapur Sri Yulias. Barang-barang yang masih tersisa juga terendam lumpur. “Surat-surat penting seperti ijazah juga terendam lumpur,” pungkasnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, di rumah Febby, barang yang ada di dalamnya terlihat berantakan. Termasuk tempat tidur dan kursi di ruang tamu. Sementara, warga yang rumahnya terdampak banjir, saat itu langsung melakukan bersih-bersih. Terutama barang-barang yang kemasukan lumpur seperti kursi, dipan, serta perabot rumah tangga lainnya. Polisi bersama TNI dan para relawan juga turut membantu warga membersihkan rumah dan lingkungan perumahan.
Muhammad Hudi, warga Blok CCA/10, juga bernasib sama. Bahkan, dia harus kehilangan ijazah, sertifikat tanah, dan BPKB. Rumah Hudi yang berada di paling pojok menjadi sasaran saat terjadi banjir bandang.
Saat terjadi banjir bandang, hanya istri dan anaknya yang ada di rumah. Sementara Hudi bekerja di luar kota. Dia baru tahu rumahnya rusak diterjang banjir setelah dikabari istrinya. Sesampainya di rumah, bangunan tempat tinggalnya itu sudah rusak parah. Bagian tembok ruang tamu dan tembok dapurnya jebol, sehingga perabot di dalam dapur hilang terseret banjir.
Kebetulan rumah Hudi berada paling pinggir di blok itu. Derasnya air luapan dari Kali Semangir tersebut tak hanya merusak rumahnya, tapi juga membuat jalan paving mrotol. Paving-paving itu hilang terseret banjir. “Yang penting istri dan anak selamat. Kalau sertifikat sama ijazah mungkin masih bisa diminta ulang,” ujar Hudi sambil menunjukkan tembok dapur rumahnya yang jebol.
Kerusakan rumah yang paling parah menimpa Amin, warga blok CCB. Tembok pagar rumahnya ambruk. Teras yang terpasang dari bahan galvalum juga bernasib serupa.
Reporter : Juma’i/Radar Jember
Fotografer : Juma’i/Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember