Mobile_AP_Rectangle 1
SIDOMULYO, Radar Jember – Setelah terjadinya longsor di Dusun Tanah Manis, Desa Sidomulyo, Silo, Senin (7/11) lalu, sungai tersumbat dengan sampah potongan kayu dan batu. Sampah potongan kayu juga menyumbat aliran sungai. Apalagi di tengah sungai ada batu ukuran besar. Karena itu, sampah harus dibersihkan.
BACA JUGA : Kasus Dugaan Korupsi TKD Klatakan, Diperiksa Inspektorat Tidak Masalah
Puluhan karyawan kebun dilibatkan untuk membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai. Sebab, bila tak segera dibersihkan, longsor susulan bisa saja terjadi.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Karena sampah yang menutupi sungai itu merupakan potongan kayu dan akarnya, sehingga harus bersih. Apalagi di tengah sungai itu ada batu besar, sehingga rawan banjir kalau tidak segera dibersihkan,” kata Galuh Endra, Aasisten Afdeling PTPN XII Kebun Gunung Gumitir kepada Jawa Pos Radar Jember.
Dia menambahkan, ketika terjadi longsor pertama, sampah termasuk potongan kayu menumpuk di tengah sungai. “Untuk membersihkan sampah-sampah setelah longsor itu kami melibatkan karyawan kebun. Hal ini agar saat terjadi longsor susulan, air sungai bisa lancar,” kata Galuh. (jum/c2/bud)
- Advertisement -
SIDOMULYO, Radar Jember – Setelah terjadinya longsor di Dusun Tanah Manis, Desa Sidomulyo, Silo, Senin (7/11) lalu, sungai tersumbat dengan sampah potongan kayu dan batu. Sampah potongan kayu juga menyumbat aliran sungai. Apalagi di tengah sungai ada batu ukuran besar. Karena itu, sampah harus dibersihkan.
BACA JUGA : Kasus Dugaan Korupsi TKD Klatakan, Diperiksa Inspektorat Tidak Masalah
Puluhan karyawan kebun dilibatkan untuk membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai. Sebab, bila tak segera dibersihkan, longsor susulan bisa saja terjadi.
“Karena sampah yang menutupi sungai itu merupakan potongan kayu dan akarnya, sehingga harus bersih. Apalagi di tengah sungai itu ada batu besar, sehingga rawan banjir kalau tidak segera dibersihkan,” kata Galuh Endra, Aasisten Afdeling PTPN XII Kebun Gunung Gumitir kepada Jawa Pos Radar Jember.
Dia menambahkan, ketika terjadi longsor pertama, sampah termasuk potongan kayu menumpuk di tengah sungai. “Untuk membersihkan sampah-sampah setelah longsor itu kami melibatkan karyawan kebun. Hal ini agar saat terjadi longsor susulan, air sungai bisa lancar,” kata Galuh. (jum/c2/bud)
SIDOMULYO, Radar Jember – Setelah terjadinya longsor di Dusun Tanah Manis, Desa Sidomulyo, Silo, Senin (7/11) lalu, sungai tersumbat dengan sampah potongan kayu dan batu. Sampah potongan kayu juga menyumbat aliran sungai. Apalagi di tengah sungai ada batu ukuran besar. Karena itu, sampah harus dibersihkan.
BACA JUGA : Kasus Dugaan Korupsi TKD Klatakan, Diperiksa Inspektorat Tidak Masalah
Puluhan karyawan kebun dilibatkan untuk membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di sungai. Sebab, bila tak segera dibersihkan, longsor susulan bisa saja terjadi.
“Karena sampah yang menutupi sungai itu merupakan potongan kayu dan akarnya, sehingga harus bersih. Apalagi di tengah sungai itu ada batu besar, sehingga rawan banjir kalau tidak segera dibersihkan,” kata Galuh Endra, Aasisten Afdeling PTPN XII Kebun Gunung Gumitir kepada Jawa Pos Radar Jember.
Dia menambahkan, ketika terjadi longsor pertama, sampah termasuk potongan kayu menumpuk di tengah sungai. “Untuk membersihkan sampah-sampah setelah longsor itu kami melibatkan karyawan kebun. Hal ini agar saat terjadi longsor susulan, air sungai bisa lancar,” kata Galuh. (jum/c2/bud)