24.5 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

Ke Pantai Papuma dan Watu Ulo Wajib Pakai Aplikasi Pedulilindungi

Jangankan Wisatawan, Warga Lokal Jember pun Awam Aplikasi Pedulilindungi

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Sektor pariwisata telah bergeliat kembali. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lokasi wisata, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang cukup ketat. Setiap wisatawan yang akan menikmati destinasi wisata harus memiliki keterangan telah vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi. Dan salah satu lokasi wisata yang menerapkan hal itu adalah Pantai Papuma.

PELESIRAN: Wisatawan menikmati deburan ombak di atas karang Pantai Watu Ulo, beberapa waktu lalu. Tak jauh dari Watu Ulo, yakni Pantai Papuma, pengelola mewajibkan syarat vaksin bagi pengunjung yang dibuktikan lewat aplikasi PeduliLindungi.

Novita, salah seorang penjaga loket wisata Papuma, menjelaskan, penerapan aturan tersebut sudah berlangsung selama sebulan belakangan. Meski menerapkan ketentuan tersebut, namun jumlah pengujung yang datang makin banyak. Dalam sehari mencapai 100 orang. Jumlah ini bisa berlipat ganda ketika di akhir pekan atau hari libur. “Kalau hari biasa, rata-rata bisa 100 pengujung. Beda lagi jika akhir pekan,” katanya, kemarin (9/11).

Kondisi ini menandakan geliat pariwisata sudah mulai normal. Secara berangsur, jumlah pengunjung mulai banyak. Baik wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun, tidak semua pengunjung paham betul mengenai syarat vaksin lewat aplikasi PeduliLindungi. Mereka masih banyak yang awam.

Mobile_AP_Rectangle 2

Novi membeberkan, para pengunjung masih banyak yang belum memiliki aplikasi tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya tidak bisa masuk ke aplikasi atau login. Hal ini berdampak pada lambatnya proses pendataan saat masuk ke lokasi wisata.

Alternatifnya, dia menambahkan, pengunjung diminta menunjukkan kartu tanda vaksinasi manual. Dapat berupa lembaran atau berupa kartu vaksin yang menyerupai KTP. Menurut dia, masyarakat atau pengunjung banyak yang memilih opsi terakhir. “Tapi, paling banyak pakai kartu vaksin yang kayak KTP,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember Dhebora Krisnowati Sumarhiningsih memaklumi kondisi itu. Karena itu, kata dia, upaya sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi PeduliLindungi perlu ditingkatkan oleh semua kalangan. Dengan pengetatan dan pendisiplinan ini, ia berharap dapat mencegah adanya klaster Covid-19 dari sektor pariwisata.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Sektor pariwisata telah bergeliat kembali. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lokasi wisata, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang cukup ketat. Setiap wisatawan yang akan menikmati destinasi wisata harus memiliki keterangan telah vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi. Dan salah satu lokasi wisata yang menerapkan hal itu adalah Pantai Papuma.

PELESIRAN: Wisatawan menikmati deburan ombak di atas karang Pantai Watu Ulo, beberapa waktu lalu. Tak jauh dari Watu Ulo, yakni Pantai Papuma, pengelola mewajibkan syarat vaksin bagi pengunjung yang dibuktikan lewat aplikasi PeduliLindungi.

Novita, salah seorang penjaga loket wisata Papuma, menjelaskan, penerapan aturan tersebut sudah berlangsung selama sebulan belakangan. Meski menerapkan ketentuan tersebut, namun jumlah pengujung yang datang makin banyak. Dalam sehari mencapai 100 orang. Jumlah ini bisa berlipat ganda ketika di akhir pekan atau hari libur. “Kalau hari biasa, rata-rata bisa 100 pengujung. Beda lagi jika akhir pekan,” katanya, kemarin (9/11).

Kondisi ini menandakan geliat pariwisata sudah mulai normal. Secara berangsur, jumlah pengunjung mulai banyak. Baik wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun, tidak semua pengunjung paham betul mengenai syarat vaksin lewat aplikasi PeduliLindungi. Mereka masih banyak yang awam.

Novi membeberkan, para pengunjung masih banyak yang belum memiliki aplikasi tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya tidak bisa masuk ke aplikasi atau login. Hal ini berdampak pada lambatnya proses pendataan saat masuk ke lokasi wisata.

Alternatifnya, dia menambahkan, pengunjung diminta menunjukkan kartu tanda vaksinasi manual. Dapat berupa lembaran atau berupa kartu vaksin yang menyerupai KTP. Menurut dia, masyarakat atau pengunjung banyak yang memilih opsi terakhir. “Tapi, paling banyak pakai kartu vaksin yang kayak KTP,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember Dhebora Krisnowati Sumarhiningsih memaklumi kondisi itu. Karena itu, kata dia, upaya sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi PeduliLindungi perlu ditingkatkan oleh semua kalangan. Dengan pengetatan dan pendisiplinan ini, ia berharap dapat mencegah adanya klaster Covid-19 dari sektor pariwisata.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih

SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Sektor pariwisata telah bergeliat kembali. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lokasi wisata, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang cukup ketat. Setiap wisatawan yang akan menikmati destinasi wisata harus memiliki keterangan telah vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi. Dan salah satu lokasi wisata yang menerapkan hal itu adalah Pantai Papuma.

PELESIRAN: Wisatawan menikmati deburan ombak di atas karang Pantai Watu Ulo, beberapa waktu lalu. Tak jauh dari Watu Ulo, yakni Pantai Papuma, pengelola mewajibkan syarat vaksin bagi pengunjung yang dibuktikan lewat aplikasi PeduliLindungi.

Novita, salah seorang penjaga loket wisata Papuma, menjelaskan, penerapan aturan tersebut sudah berlangsung selama sebulan belakangan. Meski menerapkan ketentuan tersebut, namun jumlah pengujung yang datang makin banyak. Dalam sehari mencapai 100 orang. Jumlah ini bisa berlipat ganda ketika di akhir pekan atau hari libur. “Kalau hari biasa, rata-rata bisa 100 pengujung. Beda lagi jika akhir pekan,” katanya, kemarin (9/11).

Kondisi ini menandakan geliat pariwisata sudah mulai normal. Secara berangsur, jumlah pengunjung mulai banyak. Baik wisatawan lokal maupun luar daerah. Namun, tidak semua pengunjung paham betul mengenai syarat vaksin lewat aplikasi PeduliLindungi. Mereka masih banyak yang awam.

Novi membeberkan, para pengunjung masih banyak yang belum memiliki aplikasi tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya tidak bisa masuk ke aplikasi atau login. Hal ini berdampak pada lambatnya proses pendataan saat masuk ke lokasi wisata.

Alternatifnya, dia menambahkan, pengunjung diminta menunjukkan kartu tanda vaksinasi manual. Dapat berupa lembaran atau berupa kartu vaksin yang menyerupai KTP. Menurut dia, masyarakat atau pengunjung banyak yang memilih opsi terakhir. “Tapi, paling banyak pakai kartu vaksin yang kayak KTP,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember Dhebora Krisnowati Sumarhiningsih memaklumi kondisi itu. Karena itu, kata dia, upaya sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi PeduliLindungi perlu ditingkatkan oleh semua kalangan. Dengan pengetatan dan pendisiplinan ini, ia berharap dapat mencegah adanya klaster Covid-19 dari sektor pariwisata.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca