Mobile_AP_Rectangle 1
Sementara itu, Soenyoto sangat terharu menyambut kedatangan puluhan mahasiswa itu. Sebab, baginya, perjuangan para pahlawan tak boleh berhenti meski mereka telah berguguran. Perjuangan tak harus melawan penjajah dari luar negeri. Namun, juga bisa dibuktikan dengan semangat dalam belajar di bidang akademik, dan peduli terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar.
“Sebagai mahasiswa, tentu mereka harus peduli dengan keadaan sosial. Kedua, harus disiplin dalam hal apapun. Ketiga, harus punya niat dan keyakinan yang kuat. Tak perlu jauh-jauh, jika mereka dikumpulkan, semua mahasiswa Indonesia ini dikumpulkan, Indonesia ini bakal maju dengan lebih cepat,” paparnya.
Dia berharap, kegiatan mengingat sejarah tak hanya dilakukan saat Hari Pahlawan saja. Namun juga berkelanjutan, dan mengedukasi masyarakat lainnya untuk terus belajar sejarah. “Sekarang teknologi sangat canggih, banyak monumen dan patung-patung pahlawan dipindahkan. Itu dapat menghilangkan jejak sejarah. Jadi, perlu ada kegiatan semacam ini, dan bisa dilakukan dengan berbagai cara juga, tentu tak hanya saat hari pahlawan,” pungkasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
Sementara itu, Soenyoto sangat terharu menyambut kedatangan puluhan mahasiswa itu. Sebab, baginya, perjuangan para pahlawan tak boleh berhenti meski mereka telah berguguran. Perjuangan tak harus melawan penjajah dari luar negeri. Namun, juga bisa dibuktikan dengan semangat dalam belajar di bidang akademik, dan peduli terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar.
“Sebagai mahasiswa, tentu mereka harus peduli dengan keadaan sosial. Kedua, harus disiplin dalam hal apapun. Ketiga, harus punya niat dan keyakinan yang kuat. Tak perlu jauh-jauh, jika mereka dikumpulkan, semua mahasiswa Indonesia ini dikumpulkan, Indonesia ini bakal maju dengan lebih cepat,” paparnya.
Dia berharap, kegiatan mengingat sejarah tak hanya dilakukan saat Hari Pahlawan saja. Namun juga berkelanjutan, dan mengedukasi masyarakat lainnya untuk terus belajar sejarah. “Sekarang teknologi sangat canggih, banyak monumen dan patung-patung pahlawan dipindahkan. Itu dapat menghilangkan jejak sejarah. Jadi, perlu ada kegiatan semacam ini, dan bisa dilakukan dengan berbagai cara juga, tentu tak hanya saat hari pahlawan,” pungkasnya.
Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
Sementara itu, Soenyoto sangat terharu menyambut kedatangan puluhan mahasiswa itu. Sebab, baginya, perjuangan para pahlawan tak boleh berhenti meski mereka telah berguguran. Perjuangan tak harus melawan penjajah dari luar negeri. Namun, juga bisa dibuktikan dengan semangat dalam belajar di bidang akademik, dan peduli terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar.
“Sebagai mahasiswa, tentu mereka harus peduli dengan keadaan sosial. Kedua, harus disiplin dalam hal apapun. Ketiga, harus punya niat dan keyakinan yang kuat. Tak perlu jauh-jauh, jika mereka dikumpulkan, semua mahasiswa Indonesia ini dikumpulkan, Indonesia ini bakal maju dengan lebih cepat,” paparnya.
Dia berharap, kegiatan mengingat sejarah tak hanya dilakukan saat Hari Pahlawan saja. Namun juga berkelanjutan, dan mengedukasi masyarakat lainnya untuk terus belajar sejarah. “Sekarang teknologi sangat canggih, banyak monumen dan patung-patung pahlawan dipindahkan. Itu dapat menghilangkan jejak sejarah. Jadi, perlu ada kegiatan semacam ini, dan bisa dilakukan dengan berbagai cara juga, tentu tak hanya saat hari pahlawan,” pungkasnya.
Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti