Mobile_AP_Rectangle 1
KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar simpang empat Polres Jember semakin hari semakin padat. Jika sebelumnya jarang terlihat, kini hampir selalu siaga setiap hari. Mulai dari Jalan Kartini hingga Jalan Gatot Subroto Kepatihan Jember.
Seperti salah satu PKL keripik ini. Sebelumnya, pedagang tersebut berjualan camilan menggunakan gerobak yang didorong ke alun-alun Jember. Tetapi, sekarang sudah beralih profesi menjadi pedagang gorengan. Yang cukup mengganggu adalah tempatnya berjualan tepat di tikungan jalan.
Kondisi ini cukup mengganggu pemandangan pengendara yang hendak berbelok di persimpangan tersebut. Apalagi rombong pedagang hampir tidak pernah dibawa pulang dan ditinggal di sana setiap hari, sehingga jalan yang awalnya bersih dari PKL menjadi kumuh.
- Advertisement -
KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar simpang empat Polres Jember semakin hari semakin padat. Jika sebelumnya jarang terlihat, kini hampir selalu siaga setiap hari. Mulai dari Jalan Kartini hingga Jalan Gatot Subroto Kepatihan Jember.
Seperti salah satu PKL keripik ini. Sebelumnya, pedagang tersebut berjualan camilan menggunakan gerobak yang didorong ke alun-alun Jember. Tetapi, sekarang sudah beralih profesi menjadi pedagang gorengan. Yang cukup mengganggu adalah tempatnya berjualan tepat di tikungan jalan.
Kondisi ini cukup mengganggu pemandangan pengendara yang hendak berbelok di persimpangan tersebut. Apalagi rombong pedagang hampir tidak pernah dibawa pulang dan ditinggal di sana setiap hari, sehingga jalan yang awalnya bersih dari PKL menjadi kumuh.
KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar simpang empat Polres Jember semakin hari semakin padat. Jika sebelumnya jarang terlihat, kini hampir selalu siaga setiap hari. Mulai dari Jalan Kartini hingga Jalan Gatot Subroto Kepatihan Jember.
Seperti salah satu PKL keripik ini. Sebelumnya, pedagang tersebut berjualan camilan menggunakan gerobak yang didorong ke alun-alun Jember. Tetapi, sekarang sudah beralih profesi menjadi pedagang gorengan. Yang cukup mengganggu adalah tempatnya berjualan tepat di tikungan jalan.
Kondisi ini cukup mengganggu pemandangan pengendara yang hendak berbelok di persimpangan tersebut. Apalagi rombong pedagang hampir tidak pernah dibawa pulang dan ditinggal di sana setiap hari, sehingga jalan yang awalnya bersih dari PKL menjadi kumuh.