RADAR JEMBER.ID – Menjelang hari masuk sekolah di awal pekan depan, petaka menimpa sebuah lembaga pendidikan. Satu ruang guru di SDN Patrang 01, Jalan Moch Sroedji 250, Kelurahan/Kecamatan Patrang, terbakar, Selasa (9/7). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 itu juga mengakibatkan dokumen laporan keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ikut ludes dilalap si jago merah.
Plt Kepala SDN Patrang 01 Dwi Aisah, kebakaran itu terjadi ketika dia bersama dua guru lainnya baru saja pulang dari sekolah. Mereka mengerjakan laporan persiapan masuk kelas di tahun ajaran baru. “Saya ini baru nyampek rumah sudah mau mandi, tiba-tiba ditelepon Bu Elly kalau ruang guru sudah terbakar,” ujarnya.
Mendapat kabar itu, perempuan 48 tahun ini segera bergegas ke sekolah. Namun, sesampainya di tempat mengajarnya itu, dirinya sudah melihat banyak orang yang berkumpul, serta petugas damkar. “Yang terbakar satu lemari kayu yang isinya dokumen penting. Yakni dokumen keuangan BOS tahun 2017-2018,” ujar Aisah.
Selain dokumen keuangan BOS dan buku laporan Program Pendidikan Gratis (PPG), sejumlah peranti lain juga ikut terbakar. Di antaranya printer, kipas angin, dan meja guru. Akibat kejadian ini, sekolah mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Beruntung, saat api mulai mengeluarkan asap, ada siswa yang datang untuk mengikuti latihan menari. Mereka melakukan persiapan mengikuti lomba di Surabaya. Para siswa inilah yang memberi tahu guru yang diteruskan ke petugas pemadam kebakaran. Sementara itu, penjaga sekolah tak ada di tempat. “Padahal, sebelum pulang, semua komputer sudah dimatikan. Semua kabel yang berhubungan dengan komputer juga sudah saya cabut,” jelasnya.
Wawan, salah seorang guru di sekolah setempat menuturkan, saat masuk halaman, dirinya sudah melihat Rojak, siswa kelas V, berteriak. Seketika itu, guru olahraga tersebut langsung memarkir motor dan mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di depan teras ruang guru. “Ternyata satu APAR juga tidak mampu. Selanjutnya mengambil APAR yang ada di depan ruang kelas 6,” tuturnya.
Rupanya, upaya pemadaman mandiri itu tak mampu menjinakkan kobaran api. Api di dalam ruangan terus membesar karena membakar lemari kayu yang di dalamnya berisi kertas dan sejumlah dokumen penting. “Saya juga mencoba memadamkan api menggunakan timba. Tapi juga tidak padam. Api malah semakin membesar,” terangnya.
Selanjutnya, Wawan berteriak meminta bantuan pengguna jalan dan warga sekitar. Saat itu juga, warga langsung datang sambil membawa timba berisi air. Namun, upaya memadamkan api di ruangan itu tetap sia-sia. Warga yang datang juga mendobrak pintu kayu hingga jebol. Namun, lagi-lagi api semakin besar.
Satu unit damkar dari Kantor PMK Jalan Danau Toba segera datang seusai mendapat laporan warga. Akhirnya, api yang mulai membesar itu berhasil dipadamkan. “Memang yang diamankan terlebih dulu satu lemari kayu yang nyaris ludes terbakar,” kata Wawan.
Peristiwa itu juga dilaporkan ke Polsek Patrang, yang jaraknya tak jauh dari lokasi. Polisi segera melakukan olah TKP. Karena yang terbakar itu lemari yang di dalamnya berisi dokumen penting, polisi memasang garis polisi agar tak ada dokumen yang hilang atau tercecer akibat ulah jahil seseorang.
Hingga kemarin, polisi masih belum tahu persis apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Sebab, saat itu tak ada guru berada di dalam ruangan yang terbakar tersebut. “Kami masih memintai keterangan dari saksi saat terjadinya kebakaran untuk mengetahui penyebab pastinya,” tandas AKP Mahrobi Hasan, Kapolsek Patrang. (*)