JEMBER, RADARJEMBER.ID – Cara masyarakat Jember dalam memeriahkan hari raya ketujuh atau Kupatan bermacam-macam. Salah satunya dengan menerbangkan balon udara berukuran jumbo, di Dusun Dukuh, Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan, kemarin (9/5).
BACA JUGA : Saksi Bisu Penjajahan dan Perjuangan Santri
Warga setempat, Ilham Wahyu Kafi, mengatakan, penerbangan balon udara tersebut biasanya dilakukan sebagai ungkapan kebahagiaan warga setempat pada momen tertentu, contohnya seperti hari raya ketupat ini. “Rutin dilakukan pada momentum tertentu. Bukan hanya saat Lebaran ketupat saja, seperti hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri,” jelas Wahyu kepada Jawa Pos Radar Jember.
Warga setempat biasanya mulai menerbangkan balon udara tersebut sehabis tasyakuran di musala. Untuk menerbangkannya mereka mencari tempat yang aman, seperti di lapangan, tengah sawah, atau halaman yang luas, sehingga tidak membahayakan. “Untuk memastikan keamanannya, kami usahakan cari tempat yang lapang,” paparnya.
Kegiatan tersebut gotong royong dilakukan oleh remaja dusun setempat, dengan hasil sumbangan. “Untuk ukuran balon udara seperti ini menghabiskan sekitar 200 ribu rupiah, karena tergantung ukurannya juga. Semakin besar, tambah besar juga uang yang harus dikeluarkan,” tegasnya.
Sedangkan untuk pembuatan balon udaranya sendiri, Ilham mengatakan, membutuhkan waktu yang cukup lama. Bisa 3 hari, 1 minggu, hingga 10 hari. Lagi-lagi tergantung besar ukuran balon udaranya. “Ada yang bisa sampai 1 bulan pembuatan,” terangnya.
Untuk pembuatannya, remaja setempat biasanya menggunakan kertas kaca, ada juga yang menggunakan koran. “Untuk yang bagian bawah kami biasa pakai koran. Baru di bagian atas kami gunakan kertas kaca,” ungkapnya. (mg6/c2/nur)