22.6 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

4.305 Kuota CPNS untuk Jember

Jadi Momentum Perbaikan Pendidikan Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabar gembira kembali datang untuk seluruh warga Jember pada pekan terakhir Ramadan ini. Terkait dengan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Setelah berpuasa selama dua tahun tanpa kebagian kuota CPNS, Jember kembali mendapatkan kuota. Tak tanggung-tanggung, yakni sebanyak 4.305 orang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto saat menggelar pelantikan penanggung jawab (PJ) kades di aula PB Sudirman, belum lama ini. Dia menambahkan bahwa pelaksanaan penerimaan ribuan kuota calon ASN tersebut paling lambat digelar pada Juni hingga Juli mendatang. “Selain itu, Jember memegang rekor kuota CPNS paling banyak di Jawa Timur,” ulasnya.

Oleh karena itu, pihaknya bersyukur karena mendapatkan jatah CPNS yang tak sedikit itu. Hendy menambahkan bahwa data tersebut terdiri atas 634 kuota CPNS dan 3.671 kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hendy menambahkan bahwa kuota PPPK paling banyak untuk guru, sedangkan kuota CPNS lebih banyak untuk tenaga kesehatan. Meski begitu, juga akan terdiri atas bidang lain.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pihaknya berharap, info itu bisa disebarluaskan untuk seluruh warga Kabupaten Jember. “Selanjutnya, mari belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa memenuhi kuota yang telah ditentukan itu. Ini terbuka untuk siapa saja. Dari sekarang, segera melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan,” paparnya.

Dengan adanya jatah kuota CPNS di Jember, dia menuturkan bahwa pelamar CPNS tak perlu repot-repot harus ke luar daerah untuk mengikuti tes. “Apalagi kalau diterima di luar Jember, pasti menjadi beban tersendiri lantaran jauh dari keluarga,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hendy menyatakan, sebenarnya kuota yang dibutuhkan di Jember sebanyak 8.000-an. Dalam hal ini, pihaknya sudah secara langsung mendatangi pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPANRB) untuk meminta kuota CPNS yang lebih banyak. Hal itu lantaran pada 2019 dan 2020, Jember sama sekali tidak mendapatkan kuota CPNS.

Sayang, permintaannya ditolak lantaran baru mengurus permintaan kuota CPNS pada Maret lalu. “Sudah mepet dengan pelaksanaan, jadi nggak bisa mengajukan sebanyak itu,” ulasnya. Namun, pihaknya tetap menerima berapa pun kuota yang diberikan. “Terus terang, kami sedikit memaksa karena selama dua tahun ndak dapat kuota. Masa tahun ini juga ndak dapat,” pungkasnya.

Pihaknya juga berharap, tahun depan Jember bisa mendapatkan kuota sebanyak itu lagi. Jadi, segera bisa menyelesaikan kebutuhan PNS di Kota Suwar-Suwir ini.

Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember Supriyono menerangkan bahwa, jika Jember mendapatkan kuota CPNS sebanyak itu, berarti sudah mendapatkan respons yang positif dari pusat. Seperti diketahui, Jember tak mendapat kuota pada dua tahun sebelumnya lantaran permasalahan KSOTK.

Selama ini, lanjutnya, problem Jember adalah kekurangan guru. Selain itu, tak adanya pengangkatan PNS untuk guru. Dalam Hal ini, Supriyono menerangkan bahwa pemerintah memang tak melakukan pengangkatn PNS. “Sebelumnya, ada 700 kuota PNS untuk Jember, tapi guru tidak dapat. Warga Jember sempat galau karena itu,” terangnya.

Belum lagi, setelah SK guru tidak tetap (GTT) dibagikan, para pendidik tetap seperti dulu. “Lebih banyak arahnya ke Jember selatan,” imbuhnya. Sementara itu, Jember utara kekurangan guru.

Harapannya, dengan angka pendapatan kuota sebanyak 3.671 PPPK, mampu menjadi moment perbaikan pendidikan melalui pemenuhan kebutuhan guru. Lalu, seperti apa kompetensi dan kualifikasinya? Paling tidak, persoalan kekurangan guru itu bisa terjawab. Nantinya, pendidikan di Jember bisa lebih stabil dan konsentrasi bicara mutu dan kurikulum. “Jangan seperti sebelumnya, yang merangkap kelas sehingga guru harus mobile, jadi nggak bisa konsen,” ucapnya.

Pihaknya juga mengapresiasi Hendy lantaran bisa melakukan komunikasi yang baik. Baik dari atas, samping, maupun bawah. “Tinggal yang bawah ini bisa menjangkaunya atau tidak,” tegasnya.

Dia berharap, teman-teman birokrasi di Jember bisa menangkap apa kemauan bupati. “Bupati punya perspektif wayahe guru terpenuhi,” katanya. Dengan begitu, pihaknya yakin bahwa Jember bisa bangkit, tidak lama lagi.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabar gembira kembali datang untuk seluruh warga Jember pada pekan terakhir Ramadan ini. Terkait dengan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Setelah berpuasa selama dua tahun tanpa kebagian kuota CPNS, Jember kembali mendapatkan kuota. Tak tanggung-tanggung, yakni sebanyak 4.305 orang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto saat menggelar pelantikan penanggung jawab (PJ) kades di aula PB Sudirman, belum lama ini. Dia menambahkan bahwa pelaksanaan penerimaan ribuan kuota calon ASN tersebut paling lambat digelar pada Juni hingga Juli mendatang. “Selain itu, Jember memegang rekor kuota CPNS paling banyak di Jawa Timur,” ulasnya.

Oleh karena itu, pihaknya bersyukur karena mendapatkan jatah CPNS yang tak sedikit itu. Hendy menambahkan bahwa data tersebut terdiri atas 634 kuota CPNS dan 3.671 kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hendy menambahkan bahwa kuota PPPK paling banyak untuk guru, sedangkan kuota CPNS lebih banyak untuk tenaga kesehatan. Meski begitu, juga akan terdiri atas bidang lain.

Pihaknya berharap, info itu bisa disebarluaskan untuk seluruh warga Kabupaten Jember. “Selanjutnya, mari belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa memenuhi kuota yang telah ditentukan itu. Ini terbuka untuk siapa saja. Dari sekarang, segera melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan,” paparnya.

Dengan adanya jatah kuota CPNS di Jember, dia menuturkan bahwa pelamar CPNS tak perlu repot-repot harus ke luar daerah untuk mengikuti tes. “Apalagi kalau diterima di luar Jember, pasti menjadi beban tersendiri lantaran jauh dari keluarga,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hendy menyatakan, sebenarnya kuota yang dibutuhkan di Jember sebanyak 8.000-an. Dalam hal ini, pihaknya sudah secara langsung mendatangi pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPANRB) untuk meminta kuota CPNS yang lebih banyak. Hal itu lantaran pada 2019 dan 2020, Jember sama sekali tidak mendapatkan kuota CPNS.

Sayang, permintaannya ditolak lantaran baru mengurus permintaan kuota CPNS pada Maret lalu. “Sudah mepet dengan pelaksanaan, jadi nggak bisa mengajukan sebanyak itu,” ulasnya. Namun, pihaknya tetap menerima berapa pun kuota yang diberikan. “Terus terang, kami sedikit memaksa karena selama dua tahun ndak dapat kuota. Masa tahun ini juga ndak dapat,” pungkasnya.

Pihaknya juga berharap, tahun depan Jember bisa mendapatkan kuota sebanyak itu lagi. Jadi, segera bisa menyelesaikan kebutuhan PNS di Kota Suwar-Suwir ini.

Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember Supriyono menerangkan bahwa, jika Jember mendapatkan kuota CPNS sebanyak itu, berarti sudah mendapatkan respons yang positif dari pusat. Seperti diketahui, Jember tak mendapat kuota pada dua tahun sebelumnya lantaran permasalahan KSOTK.

Selama ini, lanjutnya, problem Jember adalah kekurangan guru. Selain itu, tak adanya pengangkatan PNS untuk guru. Dalam Hal ini, Supriyono menerangkan bahwa pemerintah memang tak melakukan pengangkatn PNS. “Sebelumnya, ada 700 kuota PNS untuk Jember, tapi guru tidak dapat. Warga Jember sempat galau karena itu,” terangnya.

Belum lagi, setelah SK guru tidak tetap (GTT) dibagikan, para pendidik tetap seperti dulu. “Lebih banyak arahnya ke Jember selatan,” imbuhnya. Sementara itu, Jember utara kekurangan guru.

Harapannya, dengan angka pendapatan kuota sebanyak 3.671 PPPK, mampu menjadi moment perbaikan pendidikan melalui pemenuhan kebutuhan guru. Lalu, seperti apa kompetensi dan kualifikasinya? Paling tidak, persoalan kekurangan guru itu bisa terjawab. Nantinya, pendidikan di Jember bisa lebih stabil dan konsentrasi bicara mutu dan kurikulum. “Jangan seperti sebelumnya, yang merangkap kelas sehingga guru harus mobile, jadi nggak bisa konsen,” ucapnya.

Pihaknya juga mengapresiasi Hendy lantaran bisa melakukan komunikasi yang baik. Baik dari atas, samping, maupun bawah. “Tinggal yang bawah ini bisa menjangkaunya atau tidak,” tegasnya.

Dia berharap, teman-teman birokrasi di Jember bisa menangkap apa kemauan bupati. “Bupati punya perspektif wayahe guru terpenuhi,” katanya. Dengan begitu, pihaknya yakin bahwa Jember bisa bangkit, tidak lama lagi.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabar gembira kembali datang untuk seluruh warga Jember pada pekan terakhir Ramadan ini. Terkait dengan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Setelah berpuasa selama dua tahun tanpa kebagian kuota CPNS, Jember kembali mendapatkan kuota. Tak tanggung-tanggung, yakni sebanyak 4.305 orang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto saat menggelar pelantikan penanggung jawab (PJ) kades di aula PB Sudirman, belum lama ini. Dia menambahkan bahwa pelaksanaan penerimaan ribuan kuota calon ASN tersebut paling lambat digelar pada Juni hingga Juli mendatang. “Selain itu, Jember memegang rekor kuota CPNS paling banyak di Jawa Timur,” ulasnya.

Oleh karena itu, pihaknya bersyukur karena mendapatkan jatah CPNS yang tak sedikit itu. Hendy menambahkan bahwa data tersebut terdiri atas 634 kuota CPNS dan 3.671 kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hendy menambahkan bahwa kuota PPPK paling banyak untuk guru, sedangkan kuota CPNS lebih banyak untuk tenaga kesehatan. Meski begitu, juga akan terdiri atas bidang lain.

Pihaknya berharap, info itu bisa disebarluaskan untuk seluruh warga Kabupaten Jember. “Selanjutnya, mari belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa memenuhi kuota yang telah ditentukan itu. Ini terbuka untuk siapa saja. Dari sekarang, segera melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan,” paparnya.

Dengan adanya jatah kuota CPNS di Jember, dia menuturkan bahwa pelamar CPNS tak perlu repot-repot harus ke luar daerah untuk mengikuti tes. “Apalagi kalau diterima di luar Jember, pasti menjadi beban tersendiri lantaran jauh dari keluarga,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hendy menyatakan, sebenarnya kuota yang dibutuhkan di Jember sebanyak 8.000-an. Dalam hal ini, pihaknya sudah secara langsung mendatangi pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPANRB) untuk meminta kuota CPNS yang lebih banyak. Hal itu lantaran pada 2019 dan 2020, Jember sama sekali tidak mendapatkan kuota CPNS.

Sayang, permintaannya ditolak lantaran baru mengurus permintaan kuota CPNS pada Maret lalu. “Sudah mepet dengan pelaksanaan, jadi nggak bisa mengajukan sebanyak itu,” ulasnya. Namun, pihaknya tetap menerima berapa pun kuota yang diberikan. “Terus terang, kami sedikit memaksa karena selama dua tahun ndak dapat kuota. Masa tahun ini juga ndak dapat,” pungkasnya.

Pihaknya juga berharap, tahun depan Jember bisa mendapatkan kuota sebanyak itu lagi. Jadi, segera bisa menyelesaikan kebutuhan PNS di Kota Suwar-Suwir ini.

Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember Supriyono menerangkan bahwa, jika Jember mendapatkan kuota CPNS sebanyak itu, berarti sudah mendapatkan respons yang positif dari pusat. Seperti diketahui, Jember tak mendapat kuota pada dua tahun sebelumnya lantaran permasalahan KSOTK.

Selama ini, lanjutnya, problem Jember adalah kekurangan guru. Selain itu, tak adanya pengangkatan PNS untuk guru. Dalam Hal ini, Supriyono menerangkan bahwa pemerintah memang tak melakukan pengangkatn PNS. “Sebelumnya, ada 700 kuota PNS untuk Jember, tapi guru tidak dapat. Warga Jember sempat galau karena itu,” terangnya.

Belum lagi, setelah SK guru tidak tetap (GTT) dibagikan, para pendidik tetap seperti dulu. “Lebih banyak arahnya ke Jember selatan,” imbuhnya. Sementara itu, Jember utara kekurangan guru.

Harapannya, dengan angka pendapatan kuota sebanyak 3.671 PPPK, mampu menjadi moment perbaikan pendidikan melalui pemenuhan kebutuhan guru. Lalu, seperti apa kompetensi dan kualifikasinya? Paling tidak, persoalan kekurangan guru itu bisa terjawab. Nantinya, pendidikan di Jember bisa lebih stabil dan konsentrasi bicara mutu dan kurikulum. “Jangan seperti sebelumnya, yang merangkap kelas sehingga guru harus mobile, jadi nggak bisa konsen,” ucapnya.

Pihaknya juga mengapresiasi Hendy lantaran bisa melakukan komunikasi yang baik. Baik dari atas, samping, maupun bawah. “Tinggal yang bawah ini bisa menjangkaunya atau tidak,” tegasnya.

Dia berharap, teman-teman birokrasi di Jember bisa menangkap apa kemauan bupati. “Bupati punya perspektif wayahe guru terpenuhi,” katanya. Dengan begitu, pihaknya yakin bahwa Jember bisa bangkit, tidak lama lagi.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca