23.8 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Yuk Nikmatin Sate Khas Madura di Rambipuji dengan Harga Merakyat

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sambil menantikan berbuka puasa, tak ada salahnya jika berburu kuliner sate. Tentu, dengan harga yang bersahabat di kantong namun tetap menggugah selera makan.

Baca Juga: Resep Kenikmatan Sate Khas Madura di Rambipuji

Untuk harga sate kambing khas Bangkalan ini, dibanderol Rp 25 ribu per porsinya. Kalau untuk paket lengkap dengan nasi dan es teh, Rp 31 ribu. Sementara sate ayam, dibanderol Rp 10 ribu per porsi, dan untuk paket lengkapnya, Rp 16 ribu per porsi. Kadang, dia juga menyediakan bumbu sambal kecap sesuai permintaan pembeli.

Jika hari-hari biasa, Rudi Hartono, pemilik kedai sate khas Bangkalan mengaku, bisa membuka antara siang hingga sekitar pukul 23.00. Namun saat Ramadan ini, dia membuka mulai sore sekitar pukul 16.00 hingga saat sahur pukul 04.00. “Yang paling ramai ketika menjelang berbuka puasa dan saat sahur,” aku pria 34 tahun ini.

Mobile_AP_Rectangle 2

Harga jual dan waktu jualan itu dipilih karena pecinta kuliner sate cukup menjamur. Tidak hanya warga setempat, namun juga sejumlah pengguna jalan dan para karyawan yang pulang kerja malam hari.

Sejumlah pembeli menilai, sate khas Bangkalan memang sepintas memiliki kesamaan dengan sate kebanyakan, bedanya ketika disantap. “Teksturnya lembut, ndak alot. Dan bumbunya meresap terasa sekali,” imbuh Hendra Prasetyo, pembeli saat itu.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sambil menantikan berbuka puasa, tak ada salahnya jika berburu kuliner sate. Tentu, dengan harga yang bersahabat di kantong namun tetap menggugah selera makan.

Baca Juga: Resep Kenikmatan Sate Khas Madura di Rambipuji

Untuk harga sate kambing khas Bangkalan ini, dibanderol Rp 25 ribu per porsinya. Kalau untuk paket lengkap dengan nasi dan es teh, Rp 31 ribu. Sementara sate ayam, dibanderol Rp 10 ribu per porsi, dan untuk paket lengkapnya, Rp 16 ribu per porsi. Kadang, dia juga menyediakan bumbu sambal kecap sesuai permintaan pembeli.

Jika hari-hari biasa, Rudi Hartono, pemilik kedai sate khas Bangkalan mengaku, bisa membuka antara siang hingga sekitar pukul 23.00. Namun saat Ramadan ini, dia membuka mulai sore sekitar pukul 16.00 hingga saat sahur pukul 04.00. “Yang paling ramai ketika menjelang berbuka puasa dan saat sahur,” aku pria 34 tahun ini.

Harga jual dan waktu jualan itu dipilih karena pecinta kuliner sate cukup menjamur. Tidak hanya warga setempat, namun juga sejumlah pengguna jalan dan para karyawan yang pulang kerja malam hari.

Sejumlah pembeli menilai, sate khas Bangkalan memang sepintas memiliki kesamaan dengan sate kebanyakan, bedanya ketika disantap. “Teksturnya lembut, ndak alot. Dan bumbunya meresap terasa sekali,” imbuh Hendra Prasetyo, pembeli saat itu.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sambil menantikan berbuka puasa, tak ada salahnya jika berburu kuliner sate. Tentu, dengan harga yang bersahabat di kantong namun tetap menggugah selera makan.

Baca Juga: Resep Kenikmatan Sate Khas Madura di Rambipuji

Untuk harga sate kambing khas Bangkalan ini, dibanderol Rp 25 ribu per porsinya. Kalau untuk paket lengkap dengan nasi dan es teh, Rp 31 ribu. Sementara sate ayam, dibanderol Rp 10 ribu per porsi, dan untuk paket lengkapnya, Rp 16 ribu per porsi. Kadang, dia juga menyediakan bumbu sambal kecap sesuai permintaan pembeli.

Jika hari-hari biasa, Rudi Hartono, pemilik kedai sate khas Bangkalan mengaku, bisa membuka antara siang hingga sekitar pukul 23.00. Namun saat Ramadan ini, dia membuka mulai sore sekitar pukul 16.00 hingga saat sahur pukul 04.00. “Yang paling ramai ketika menjelang berbuka puasa dan saat sahur,” aku pria 34 tahun ini.

Harga jual dan waktu jualan itu dipilih karena pecinta kuliner sate cukup menjamur. Tidak hanya warga setempat, namun juga sejumlah pengguna jalan dan para karyawan yang pulang kerja malam hari.

Sejumlah pembeli menilai, sate khas Bangkalan memang sepintas memiliki kesamaan dengan sate kebanyakan, bedanya ketika disantap. “Teksturnya lembut, ndak alot. Dan bumbunya meresap terasa sekali,” imbuh Hendra Prasetyo, pembeli saat itu.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca