KALIWATES, Radar Jember – Pantomim menjadi seni yang terus digalakkan bagi pelajar SD. Bahkan, seni yang memeragakan gerak tubuh dan ekspresi tersebut menjadi menarik perhatian saat ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jember di SD Al Baitul Amien 02, kemarin (9/3).
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, sejumlah siswa secara berkelompok menampilkan seni pantomim. Dengan khas pantomim, wajah mereka dicat warna putih. Bahkan, ada peserta yang totalitas mencukur rambutnya. Dalam FLS2N tingkat Jember tersebut ada 31 peserta pantomim perwakilan dari kecamatan. “Semua peserta ini sebelumnya sudah diseleksi di tingkat kecamatan,” ucap Hadi Mulyono, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember.
Sementara itu, menurut Gunawan Tri Pamungkas, tokoh pantomim Jember yang tahun 2022 lalu menjadi juri pantomim FLS2N Jember, seni pantomim merupakan salah satu tahapan pembelajaran siswa untuk belajar berperan, bercerita pada hal-hal sosial. Seperti kegiatan sehari-hari dan hasil pengamatan kegiatan orang lain. “Belajar pantomim ini juga belajar penempatan karakter. Penempatan karakter salah satunya juga dibentuk oleh imajinasi. Jadi, pantomim itu mengasah imajinasi memerankan peran karakter,” terangnya.
Dengan imajinasi tersebut, diimplementasikan lewat gerak tubuh dan mimik wajah. Menurutnya Gunawan, pantomim bukan hanya tontonan menghibur, tetapi juga ada pembelajaran. “Siswa diajak memahami penokohan dan menjiwai dalam setiap peran yang dimainkan,” jelasnya.
Sementara, menurut pengajar pantomim di salah satu SDN Tegal Besar Baskara Pramana, peran pantomim dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh. “Salah satunya dapat melatih kepercayaan diri dalam pembelajaran dan menumbuhkan kepekaan rasa, serta bebas dalam berekspresi,” bebernya.
Melalui pantomim, tambahnya, siswa bisa mengetahui sebab dan akibat dari sebuah tindakan.
“Siswa akan mengamati, merasakan, dan mempelajari setiap geraknya. Selain itu, berusaha menghadirkan sesuatu yang tidak ada,” pungkasnya. (mg4/c2/dwi)