23.3 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Manfaatkan Sambat Online Adukan Persoalan Jalan

Mobile_AP_Rectangle 1

MALANG, RADARJEMBER.ID-Tercatat ada 41 aduan masuk ke aplikasi tersebut selama dua bulan terakhir. Kemacetan dan jalan rusak menjadi dua masalah mendominasi, mengingat kebutuhan jalan memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian.

Nur Widianto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang mengatakan, dua keluhan tersebut tak hanya mendominasi selama dua bulan saja. Melainkan selama 2022 juga cukup mendominasi keluhan masuk ke Sambat Online.

”Kalau secara grafik terbanyak terkait infrastruktur dan perhubungan.”ungkap  pria akrab disapa Wiwid itu, kemarin.Apalagi kemacetan yang terjadi imbas penerapan satu arah Kajoetangan cukup dominan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Hal itu paling banyak dikeluhkan karena jalan di sekitarnya justru terimbas macet. Misalnya saja di Jalan Gatot Subroto maupun jalan lainnya.”Ini tereduksi dengan uji coba satu arah yang saat ini berlangsung di Jalan Basuki Rahmat,” imbuh Wiwid.

Begitu juga dengan jalan rusak. Masih banyaknya lubang jalan memang kerap dikeluhkan warga. Apalagi beberapa waktu lalu sempat memakan korban di flyover Kedungkandang. Meski demikian, Wiwid menyebut jika ada laporan masuk pasti akan ada respons perangkat daerah.

Menanggapi itu, Surya Adi Nugraha, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menegaskan pihaknya terus melakukan kontrol secara berkala terhadap titik-titik jalan rusak.

Setiap ada aduan dari masyarakat, mereka berupaya memperbaiki secepatnya.”Kebanyakan kerusakan jalan disebabkan oleh beban kendaraan yang melintas dan genangan air. Kerusakan  timbul pun beragam.”terang Surya.

Dengan demikian, penanganan yang diberikan pun beragam. Misalnya saja, ada jalan-jalan yang ditambal sementara untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Ada pula membutuhkan penanganan besar seperti overlay berlapis. Penanganan itu biasanya ditujukan untuk jalan nasional.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra. Dia menyebut laporan kemacetan yang disebabkan uji coba satu arah Kajoetangan menjadi bahan evaluasi.

Di samping itu, bebarapa upaya juga sudah dilakukan seperti penempatan personel.”Kalau kemacetan dikeluhkan di Kajoetangan Heritage itu kan sebenarnya tidak terjadi karena kapasitas jalannya semakin lebar.”jelas Widjaja.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Darmono/Jawa Pos Radar Malang

Sumber berita:Jawa Pos Radar Malang

- Advertisement -

MALANG, RADARJEMBER.ID-Tercatat ada 41 aduan masuk ke aplikasi tersebut selama dua bulan terakhir. Kemacetan dan jalan rusak menjadi dua masalah mendominasi, mengingat kebutuhan jalan memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian.

Nur Widianto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang mengatakan, dua keluhan tersebut tak hanya mendominasi selama dua bulan saja. Melainkan selama 2022 juga cukup mendominasi keluhan masuk ke Sambat Online.

”Kalau secara grafik terbanyak terkait infrastruktur dan perhubungan.”ungkap  pria akrab disapa Wiwid itu, kemarin.Apalagi kemacetan yang terjadi imbas penerapan satu arah Kajoetangan cukup dominan.

Hal itu paling banyak dikeluhkan karena jalan di sekitarnya justru terimbas macet. Misalnya saja di Jalan Gatot Subroto maupun jalan lainnya.”Ini tereduksi dengan uji coba satu arah yang saat ini berlangsung di Jalan Basuki Rahmat,” imbuh Wiwid.

Begitu juga dengan jalan rusak. Masih banyaknya lubang jalan memang kerap dikeluhkan warga. Apalagi beberapa waktu lalu sempat memakan korban di flyover Kedungkandang. Meski demikian, Wiwid menyebut jika ada laporan masuk pasti akan ada respons perangkat daerah.

Menanggapi itu, Surya Adi Nugraha, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menegaskan pihaknya terus melakukan kontrol secara berkala terhadap titik-titik jalan rusak.

Setiap ada aduan dari masyarakat, mereka berupaya memperbaiki secepatnya.”Kebanyakan kerusakan jalan disebabkan oleh beban kendaraan yang melintas dan genangan air. Kerusakan  timbul pun beragam.”terang Surya.

Dengan demikian, penanganan yang diberikan pun beragam. Misalnya saja, ada jalan-jalan yang ditambal sementara untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Ada pula membutuhkan penanganan besar seperti overlay berlapis. Penanganan itu biasanya ditujukan untuk jalan nasional.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra. Dia menyebut laporan kemacetan yang disebabkan uji coba satu arah Kajoetangan menjadi bahan evaluasi.

Di samping itu, bebarapa upaya juga sudah dilakukan seperti penempatan personel.”Kalau kemacetan dikeluhkan di Kajoetangan Heritage itu kan sebenarnya tidak terjadi karena kapasitas jalannya semakin lebar.”jelas Widjaja.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Darmono/Jawa Pos Radar Malang

Sumber berita:Jawa Pos Radar Malang

MALANG, RADARJEMBER.ID-Tercatat ada 41 aduan masuk ke aplikasi tersebut selama dua bulan terakhir. Kemacetan dan jalan rusak menjadi dua masalah mendominasi, mengingat kebutuhan jalan memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian.

Nur Widianto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang mengatakan, dua keluhan tersebut tak hanya mendominasi selama dua bulan saja. Melainkan selama 2022 juga cukup mendominasi keluhan masuk ke Sambat Online.

”Kalau secara grafik terbanyak terkait infrastruktur dan perhubungan.”ungkap  pria akrab disapa Wiwid itu, kemarin.Apalagi kemacetan yang terjadi imbas penerapan satu arah Kajoetangan cukup dominan.

Hal itu paling banyak dikeluhkan karena jalan di sekitarnya justru terimbas macet. Misalnya saja di Jalan Gatot Subroto maupun jalan lainnya.”Ini tereduksi dengan uji coba satu arah yang saat ini berlangsung di Jalan Basuki Rahmat,” imbuh Wiwid.

Begitu juga dengan jalan rusak. Masih banyaknya lubang jalan memang kerap dikeluhkan warga. Apalagi beberapa waktu lalu sempat memakan korban di flyover Kedungkandang. Meski demikian, Wiwid menyebut jika ada laporan masuk pasti akan ada respons perangkat daerah.

Menanggapi itu, Surya Adi Nugraha, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menegaskan pihaknya terus melakukan kontrol secara berkala terhadap titik-titik jalan rusak.

Setiap ada aduan dari masyarakat, mereka berupaya memperbaiki secepatnya.”Kebanyakan kerusakan jalan disebabkan oleh beban kendaraan yang melintas dan genangan air. Kerusakan  timbul pun beragam.”terang Surya.

Dengan demikian, penanganan yang diberikan pun beragam. Misalnya saja, ada jalan-jalan yang ditambal sementara untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Ada pula membutuhkan penanganan besar seperti overlay berlapis. Penanganan itu biasanya ditujukan untuk jalan nasional.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra. Dia menyebut laporan kemacetan yang disebabkan uji coba satu arah Kajoetangan menjadi bahan evaluasi.

Di samping itu, bebarapa upaya juga sudah dilakukan seperti penempatan personel.”Kalau kemacetan dikeluhkan di Kajoetangan Heritage itu kan sebenarnya tidak terjadi karena kapasitas jalannya semakin lebar.”jelas Widjaja.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Darmono/Jawa Pos Radar Malang

Sumber berita:Jawa Pos Radar Malang

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca