JEMBER, RADRJEMBER.ID – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) terlihat banyak berjualan di kawasan Alun-Alun Jember, tepatnya di barat lapangan. Namun, selama ini banyak yang berjualan di pinggir jalan setelah sebelumnya tidak diperbolehkan berjualan di lapak yang disediakan di dalam alun-alun.
Menurut Robi, 30, salah seorang pedagang es doger, ia tidak berjualan di lokasi tersebut dan memilih berjualan di barat jalan karena ikut-ikutan pedagang lain. Kebanyakan pedagang diimbau untuk tertib berjualan. “Ikut arahan,” katanya.
Berbeda dengan Robi, Samsuri, pedagang lainnya, mengaku, salah satu alasan lebih memilih berjualan di barat jalan yaitu karena melihat dagangan yang tidak ramai. Dulu, dirinya sempat pindah-pindah, dan diarahkan di barat jalan atau dekat Masjid Jamik lama Jember.
Di sisi lain, lapak yang sejatinya disediakan oleh pedagang di alun-alun hingga kemarin tampak sepi. Deretan tempat yang dulunya dipakai pedagang untuk berjualan kopi, makanan, serta jajanan itu kini terlihat terbengkalai.
Lokasi itu diketahui tidak dipakai sejak ada pandemi korona sampai sekarang. Lantas, apakah bangunan itu akan dibongkar atau akan tetap seperti itu sampai pedagang boleh berjualan lagi di lokasi tersebut.
Dikonfirmasi, Arif, pegawai Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPRKPCK) Jember, mengarahkan Jawa Pos Radar Jember agar langsung mengonfirmasi kepada Kepala Dinas Andi Rahman. Namun, saat didatangi di kantornya, dia belum bisa ditemui. Begitu pula ketika dihubungi melalui sambungan telepon, ia juga belum merespons. (mg2/c2/nur)