Mobile_AP_Rectangle 1
SIDOMULYO, Radar Jember – Kawasan kaki Gunung Gumitir telah dikenal dengan potensi alamnya yang cukup menjanjikan untuk dikelola. Tak hanya lahannya yang subur, namun roda perekonomian masyarakat juga bergeliat dengan adanya wisata. Salah satunya di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, yang sejak beberapa tahun terakhir terus menyedot perhatian karena menawarkan wisata desa edukatif.
BACA JUGA :Â Obat Kedaluwarsa Rp 7 M Belum Dimusnahkan, Mafia Obat Diduga Terlibat!
Kepala Desa Sidomulyo Kamiluddin menyebut, berbagai prestasi telah dicapai desa yang sempat dinobatkan sebagai Desa Mandiri dari Kementerian Desa pada 2022 itu. Dia menilai, keberadaan wisata di desanya telah membawa perubahan besar bagi masyarakat. “Banyak masyarakat yang mendapatkan mata pencarian baru. Jadi lebih berdaya, dan bisa menyalurkan kreativitas melalui aktivitas bernilai ekonomi,” kata Kamiluddin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Penyematan Desa Mandiri itu bukan tanpa dasar. Di Sidomulyo ada banyak jujukan wisata. Dengan biaya Rp 50 ribu, pengunjung bisa berkeliling ke lokasi edukasi domba, melihat kerajinan akar alam, edukasi kopi dan pengolahannya, berkunjung ke rumah batik, serta ke Sendang Tirto Gumitir.
Daerah itu juga menjadi Desa Binaan PLN Jatim sejak 2018. Desa itu juga bisa menjadi desa percontohan, bahwa capaian serupa juga bisa dilakukan oleh desa-desa lainnya di Jember. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian desa melalui wisata berbasis edukasi dan budaya. “Desa Wisata Sidomulyo telah meraih penghargaan ISDA Awards Tahun 2022. Ini tentu memberi manfaat luas, terlebih bagi ekonomi desa,” kata Hamzah, Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim. (mau/c2/nur)
- Advertisement -
SIDOMULYO, Radar Jember – Kawasan kaki Gunung Gumitir telah dikenal dengan potensi alamnya yang cukup menjanjikan untuk dikelola. Tak hanya lahannya yang subur, namun roda perekonomian masyarakat juga bergeliat dengan adanya wisata. Salah satunya di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, yang sejak beberapa tahun terakhir terus menyedot perhatian karena menawarkan wisata desa edukatif.
BACA JUGA :Â Obat Kedaluwarsa Rp 7 M Belum Dimusnahkan, Mafia Obat Diduga Terlibat!
Kepala Desa Sidomulyo Kamiluddin menyebut, berbagai prestasi telah dicapai desa yang sempat dinobatkan sebagai Desa Mandiri dari Kementerian Desa pada 2022 itu. Dia menilai, keberadaan wisata di desanya telah membawa perubahan besar bagi masyarakat. “Banyak masyarakat yang mendapatkan mata pencarian baru. Jadi lebih berdaya, dan bisa menyalurkan kreativitas melalui aktivitas bernilai ekonomi,” kata Kamiluddin.
Penyematan Desa Mandiri itu bukan tanpa dasar. Di Sidomulyo ada banyak jujukan wisata. Dengan biaya Rp 50 ribu, pengunjung bisa berkeliling ke lokasi edukasi domba, melihat kerajinan akar alam, edukasi kopi dan pengolahannya, berkunjung ke rumah batik, serta ke Sendang Tirto Gumitir.
Daerah itu juga menjadi Desa Binaan PLN Jatim sejak 2018. Desa itu juga bisa menjadi desa percontohan, bahwa capaian serupa juga bisa dilakukan oleh desa-desa lainnya di Jember. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian desa melalui wisata berbasis edukasi dan budaya. “Desa Wisata Sidomulyo telah meraih penghargaan ISDA Awards Tahun 2022. Ini tentu memberi manfaat luas, terlebih bagi ekonomi desa,” kata Hamzah, Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim. (mau/c2/nur)
SIDOMULYO, Radar Jember – Kawasan kaki Gunung Gumitir telah dikenal dengan potensi alamnya yang cukup menjanjikan untuk dikelola. Tak hanya lahannya yang subur, namun roda perekonomian masyarakat juga bergeliat dengan adanya wisata. Salah satunya di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, yang sejak beberapa tahun terakhir terus menyedot perhatian karena menawarkan wisata desa edukatif.
BACA JUGA :Â Obat Kedaluwarsa Rp 7 M Belum Dimusnahkan, Mafia Obat Diduga Terlibat!
Kepala Desa Sidomulyo Kamiluddin menyebut, berbagai prestasi telah dicapai desa yang sempat dinobatkan sebagai Desa Mandiri dari Kementerian Desa pada 2022 itu. Dia menilai, keberadaan wisata di desanya telah membawa perubahan besar bagi masyarakat. “Banyak masyarakat yang mendapatkan mata pencarian baru. Jadi lebih berdaya, dan bisa menyalurkan kreativitas melalui aktivitas bernilai ekonomi,” kata Kamiluddin.
Penyematan Desa Mandiri itu bukan tanpa dasar. Di Sidomulyo ada banyak jujukan wisata. Dengan biaya Rp 50 ribu, pengunjung bisa berkeliling ke lokasi edukasi domba, melihat kerajinan akar alam, edukasi kopi dan pengolahannya, berkunjung ke rumah batik, serta ke Sendang Tirto Gumitir.
Daerah itu juga menjadi Desa Binaan PLN Jatim sejak 2018. Desa itu juga bisa menjadi desa percontohan, bahwa capaian serupa juga bisa dilakukan oleh desa-desa lainnya di Jember. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian desa melalui wisata berbasis edukasi dan budaya. “Desa Wisata Sidomulyo telah meraih penghargaan ISDA Awards Tahun 2022. Ini tentu memberi manfaat luas, terlebih bagi ekonomi desa,” kata Hamzah, Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Jatim. (mau/c2/nur)