29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Pergoki Sejoli Mesum hingga Temukan Kondom Bekas di RTH Gajah Mada

Pengalaman Irul, Petugas Kebersihan di RTH Gajah Mada

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – PAGI itu, Muhammad Sabirullah, atau yang kerap disapa Irul, tengah sibuk menyapu trotoar, tepat berada di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gajah Mada, Kaliwates. Hal itu selalu ia lakukan setiap Senin hingga Rabu. Sejak pukul 06.00 hingga menjelang siang pukul 11.00.

Sebelumnya, Irul adalah seorang penjual kopi keliling. Karena kebetulan membutuhkan tenaga kebersihan, akhirnya ia pun menjadi bagian dari petugas kebersihan. Hampir satu setengah tahun ia menekuni pekerjaan itu. Dan selama ia bekerja, ada banyak pengalaman tak terduga yang ia alami. Mulai dari pengalaman menjijikkan hingga pengalaman dugaan perbuatan mesum.

Ia bercerita, di taman dengan fasilitas lengkap yang terletak di Jalan Gajah Mada itu sempat ada sepasang remaja yang datang di pagi buta. Mereka datang menuju ruangan yang berada di lantai dua. Ruangan yang cukup tertutup dan jarang dikunjungi masyarakat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sebab, di lantai satu juga terdapat ruangan dengan fasilitas yang sama. Yakni kursi dan meja layaknya di kafe, juga wifi dan colokan listrik di dinding ruangan. Dua sejoli itu duduk di kursi yang disediakan. Mereka mengobrol dan bermesraan. Tak lama, salah satu petugas kebersihan yang lain melihat dua sejoli itu berjalan menuju satu kamar mandi yang sama. Mereka berdua masuk berbarengan dan segera menutup pintunya.

Sebagai petugas kebersihan sekaligus keamanan, petugas kebersihan yang melihat dua sejoli itu pun langsung mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil petugas yang lain. Irul salah satunya. “Akhirnya, kami dobrak. Buka paksa pintunya. Dan mereka langsung keluar,” katanya.

Sejak adanya kejadian tersebut, pihak RTH akhirnya memutuskan untuk menutup akses ke ruangan tersebut. Kecuali jika ruangan di lantai satu sudah penuh, baru ruangan atas dibuka kembali. “Sekarang hampir tidak pernah dibuka sejak kejadian itu,” tutur pria asal Kecamatan Patrang ini.

Memungut dan membersihkan sampah memang sudah tugas Irul. Namun, meski RTH sebagai tempat umum yang terbuka, ia sering kali melihat dan membuang sampah yang sangat menjijikkan. Mulai dari bungkus hingga kondom bekas pakai. “Di kamar mandi sering nemuin bungkusnya. Kadang juga kondomnya. Nggak tahu juga dipakai di mana. Cuma di sebelah sini kan ada hotel,” kata Irul.

Hampir setiap ada yang datang ia selalu mengecek dan membersihkan sampah buangan pengunjung. Bahkan tak jarang, ia juga mengingatkan agar setiap pengunjung membuang sampah pada tempatnya. “Kalau ngomongin kotor, hampir setiap waktu kotor dan langsung disapu. Cuma orang-orang banyak yang belum sadar saja,” jelasnya.

Meski jadwalnya hanya sampai siang, terkadang Irul terpanggil untuk tetap tinggal di RTH demi menjaga kebersihannya. Pada saat lepas tugas itu, Irul kembali menjalani pekerjaan lamanya. Menjual kopi di halaman depan RTH. (c2/rus)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – PAGI itu, Muhammad Sabirullah, atau yang kerap disapa Irul, tengah sibuk menyapu trotoar, tepat berada di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gajah Mada, Kaliwates. Hal itu selalu ia lakukan setiap Senin hingga Rabu. Sejak pukul 06.00 hingga menjelang siang pukul 11.00.

Sebelumnya, Irul adalah seorang penjual kopi keliling. Karena kebetulan membutuhkan tenaga kebersihan, akhirnya ia pun menjadi bagian dari petugas kebersihan. Hampir satu setengah tahun ia menekuni pekerjaan itu. Dan selama ia bekerja, ada banyak pengalaman tak terduga yang ia alami. Mulai dari pengalaman menjijikkan hingga pengalaman dugaan perbuatan mesum.

Ia bercerita, di taman dengan fasilitas lengkap yang terletak di Jalan Gajah Mada itu sempat ada sepasang remaja yang datang di pagi buta. Mereka datang menuju ruangan yang berada di lantai dua. Ruangan yang cukup tertutup dan jarang dikunjungi masyarakat.

Sebab, di lantai satu juga terdapat ruangan dengan fasilitas yang sama. Yakni kursi dan meja layaknya di kafe, juga wifi dan colokan listrik di dinding ruangan. Dua sejoli itu duduk di kursi yang disediakan. Mereka mengobrol dan bermesraan. Tak lama, salah satu petugas kebersihan yang lain melihat dua sejoli itu berjalan menuju satu kamar mandi yang sama. Mereka berdua masuk berbarengan dan segera menutup pintunya.

Sebagai petugas kebersihan sekaligus keamanan, petugas kebersihan yang melihat dua sejoli itu pun langsung mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil petugas yang lain. Irul salah satunya. “Akhirnya, kami dobrak. Buka paksa pintunya. Dan mereka langsung keluar,” katanya.

Sejak adanya kejadian tersebut, pihak RTH akhirnya memutuskan untuk menutup akses ke ruangan tersebut. Kecuali jika ruangan di lantai satu sudah penuh, baru ruangan atas dibuka kembali. “Sekarang hampir tidak pernah dibuka sejak kejadian itu,” tutur pria asal Kecamatan Patrang ini.

Memungut dan membersihkan sampah memang sudah tugas Irul. Namun, meski RTH sebagai tempat umum yang terbuka, ia sering kali melihat dan membuang sampah yang sangat menjijikkan. Mulai dari bungkus hingga kondom bekas pakai. “Di kamar mandi sering nemuin bungkusnya. Kadang juga kondomnya. Nggak tahu juga dipakai di mana. Cuma di sebelah sini kan ada hotel,” kata Irul.

Hampir setiap ada yang datang ia selalu mengecek dan membersihkan sampah buangan pengunjung. Bahkan tak jarang, ia juga mengingatkan agar setiap pengunjung membuang sampah pada tempatnya. “Kalau ngomongin kotor, hampir setiap waktu kotor dan langsung disapu. Cuma orang-orang banyak yang belum sadar saja,” jelasnya.

Meski jadwalnya hanya sampai siang, terkadang Irul terpanggil untuk tetap tinggal di RTH demi menjaga kebersihannya. Pada saat lepas tugas itu, Irul kembali menjalani pekerjaan lamanya. Menjual kopi di halaman depan RTH. (c2/rus)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – PAGI itu, Muhammad Sabirullah, atau yang kerap disapa Irul, tengah sibuk menyapu trotoar, tepat berada di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gajah Mada, Kaliwates. Hal itu selalu ia lakukan setiap Senin hingga Rabu. Sejak pukul 06.00 hingga menjelang siang pukul 11.00.

Sebelumnya, Irul adalah seorang penjual kopi keliling. Karena kebetulan membutuhkan tenaga kebersihan, akhirnya ia pun menjadi bagian dari petugas kebersihan. Hampir satu setengah tahun ia menekuni pekerjaan itu. Dan selama ia bekerja, ada banyak pengalaman tak terduga yang ia alami. Mulai dari pengalaman menjijikkan hingga pengalaman dugaan perbuatan mesum.

Ia bercerita, di taman dengan fasilitas lengkap yang terletak di Jalan Gajah Mada itu sempat ada sepasang remaja yang datang di pagi buta. Mereka datang menuju ruangan yang berada di lantai dua. Ruangan yang cukup tertutup dan jarang dikunjungi masyarakat.

Sebab, di lantai satu juga terdapat ruangan dengan fasilitas yang sama. Yakni kursi dan meja layaknya di kafe, juga wifi dan colokan listrik di dinding ruangan. Dua sejoli itu duduk di kursi yang disediakan. Mereka mengobrol dan bermesraan. Tak lama, salah satu petugas kebersihan yang lain melihat dua sejoli itu berjalan menuju satu kamar mandi yang sama. Mereka berdua masuk berbarengan dan segera menutup pintunya.

Sebagai petugas kebersihan sekaligus keamanan, petugas kebersihan yang melihat dua sejoli itu pun langsung mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil petugas yang lain. Irul salah satunya. “Akhirnya, kami dobrak. Buka paksa pintunya. Dan mereka langsung keluar,” katanya.

Sejak adanya kejadian tersebut, pihak RTH akhirnya memutuskan untuk menutup akses ke ruangan tersebut. Kecuali jika ruangan di lantai satu sudah penuh, baru ruangan atas dibuka kembali. “Sekarang hampir tidak pernah dibuka sejak kejadian itu,” tutur pria asal Kecamatan Patrang ini.

Memungut dan membersihkan sampah memang sudah tugas Irul. Namun, meski RTH sebagai tempat umum yang terbuka, ia sering kali melihat dan membuang sampah yang sangat menjijikkan. Mulai dari bungkus hingga kondom bekas pakai. “Di kamar mandi sering nemuin bungkusnya. Kadang juga kondomnya. Nggak tahu juga dipakai di mana. Cuma di sebelah sini kan ada hotel,” kata Irul.

Hampir setiap ada yang datang ia selalu mengecek dan membersihkan sampah buangan pengunjung. Bahkan tak jarang, ia juga mengingatkan agar setiap pengunjung membuang sampah pada tempatnya. “Kalau ngomongin kotor, hampir setiap waktu kotor dan langsung disapu. Cuma orang-orang banyak yang belum sadar saja,” jelasnya.

Meski jadwalnya hanya sampai siang, terkadang Irul terpanggil untuk tetap tinggal di RTH demi menjaga kebersihannya. Pada saat lepas tugas itu, Irul kembali menjalani pekerjaan lamanya. Menjual kopi di halaman depan RTH. (c2/rus)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca