Mobile_AP_Rectangle 1
KEPANJEN, RADARJEMBER.ID- Nilai gotong royong masih tumbuh kuat di lingkungan nelayan. Ini terlihat dari aktivitas para nelayan di Pantai Nyamplong Kobong, Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, saat mengangkat perahu sepulang melaut.
Setiap nelayan yang baru pulang mencari ikan akan selalu ditunggu. Baik oleh keluarga maupun nelayan yang lain. Sesampainya di pinggir pantai, tempat bersandarnya perahu, mereka akan mengangkat jukung tersebut secara bersama-sama ke daratan.
Biasanya, kalau perahu akan bersandar, para nelayan harus menunggu ombak agar jukung bisa ke pinggir. Setelah berada di pinggir pantai ini, selanjutnya, mereka akan menyambut dan mengangkatnya berbarengan. Minimal empat orang.
Mobile_AP_Rectangle 2
Nah, saat menaikkan perahu ke daratan inilah tradisi gotong royong tersebut tampak sangat kuat. Para nelayan itu kompak memekikkan kata holopis kuntul baris. Teriakan bersama-sama ini menjadi aba-aba sekaligus penyemangat saat mengangkut jukung itu bersama-sama.
Slogan holopis kuntul baris ini adalah aba-aba yang biasa digunakan masyarakat Jawa sebagai paduan suara untuk memberi semangat ketika mengerjakan tugas berat yang hanya bisa dikerjakan secara bersama-sama. Slogan tersebut diteriakkan ketika membutuhkan gerak yang seirama. Bagaikan barisan burung bangau atau kuntul yang sedang terbang berbaris di angkasa.
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
KEPANJEN, RADARJEMBER.ID- Nilai gotong royong masih tumbuh kuat di lingkungan nelayan. Ini terlihat dari aktivitas para nelayan di Pantai Nyamplong Kobong, Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, saat mengangkat perahu sepulang melaut.
Setiap nelayan yang baru pulang mencari ikan akan selalu ditunggu. Baik oleh keluarga maupun nelayan yang lain. Sesampainya di pinggir pantai, tempat bersandarnya perahu, mereka akan mengangkat jukung tersebut secara bersama-sama ke daratan.
Biasanya, kalau perahu akan bersandar, para nelayan harus menunggu ombak agar jukung bisa ke pinggir. Setelah berada di pinggir pantai ini, selanjutnya, mereka akan menyambut dan mengangkatnya berbarengan. Minimal empat orang.
Nah, saat menaikkan perahu ke daratan inilah tradisi gotong royong tersebut tampak sangat kuat. Para nelayan itu kompak memekikkan kata holopis kuntul baris. Teriakan bersama-sama ini menjadi aba-aba sekaligus penyemangat saat mengangkut jukung itu bersama-sama.
Slogan holopis kuntul baris ini adalah aba-aba yang biasa digunakan masyarakat Jawa sebagai paduan suara untuk memberi semangat ketika mengerjakan tugas berat yang hanya bisa dikerjakan secara bersama-sama. Slogan tersebut diteriakkan ketika membutuhkan gerak yang seirama. Bagaikan barisan burung bangau atau kuntul yang sedang terbang berbaris di angkasa.
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor : Mahrus Sholih
KEPANJEN, RADARJEMBER.ID- Nilai gotong royong masih tumbuh kuat di lingkungan nelayan. Ini terlihat dari aktivitas para nelayan di Pantai Nyamplong Kobong, Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, saat mengangkat perahu sepulang melaut.
Setiap nelayan yang baru pulang mencari ikan akan selalu ditunggu. Baik oleh keluarga maupun nelayan yang lain. Sesampainya di pinggir pantai, tempat bersandarnya perahu, mereka akan mengangkat jukung tersebut secara bersama-sama ke daratan.
Biasanya, kalau perahu akan bersandar, para nelayan harus menunggu ombak agar jukung bisa ke pinggir. Setelah berada di pinggir pantai ini, selanjutnya, mereka akan menyambut dan mengangkatnya berbarengan. Minimal empat orang.
Nah, saat menaikkan perahu ke daratan inilah tradisi gotong royong tersebut tampak sangat kuat. Para nelayan itu kompak memekikkan kata holopis kuntul baris. Teriakan bersama-sama ini menjadi aba-aba sekaligus penyemangat saat mengangkut jukung itu bersama-sama.
Slogan holopis kuntul baris ini adalah aba-aba yang biasa digunakan masyarakat Jawa sebagai paduan suara untuk memberi semangat ketika mengerjakan tugas berat yang hanya bisa dikerjakan secara bersama-sama. Slogan tersebut diteriakkan ketika membutuhkan gerak yang seirama. Bagaikan barisan burung bangau atau kuntul yang sedang terbang berbaris di angkasa.
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor : Mahrus Sholih