21.2 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

The Power of Srikandi Jember, Perempuan Hebat Ujung Tombak Keluarga

Mobile_AP_Rectangle 1

KEPATIHAN, Radar Jember – Lantang suara Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan sambutan kepada Dharma Wanita di Aula PB Sudirman, belum lama ini, dalam kegiatan sosialisasi kepemimpinan perempuan. Dia mengimbau perwakilan anggota Dharma Wanita dan anggota PKK yang hadir untuk wajib tersenyum dalam keadaan apa pun, mumpung gratis. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.

Kepada sejumlah anggota yang hadir secara daring dan luring, Hendy menjelaskan bahwa esensi dari sebuah kepemimpinan adalah untuk memimpin diri sendiri. “Jadi, mari kita kenali dan bentuk kepribadian diri kita masing-masing dulu,” lanjutnya. Bisa dikatakan menjadi pemimpin, lanjut Hendy, jika para ibu-ibu tersebut bisa memimpin keluarga mereka masing-masing.

Dengan begitu, Hendy berharap mereka memulainya dari yang terkecil lebih dulu. Yakni memimpin bapak dan anak. Artinya, tidak melangkahi peran seorang kepala rumah tangga, tetapi ikut dalam mengontrol sinergi rasa kekeluargaan di dalam rumah tangga dengan berperan sebagai seorang perempuan. Baik sebagai istri maupun sebagai seorang ibu.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut dia, peran kepala keluarga itu sudah diberi gaji yang sedemikian rupa, dan peran perempuan sebagai pemimpin sangat dibutuhkan dalam mengelola agar gaji itu dapat cukup untuk menghidupi keluarga masing-masing lebih dulu. “Itu yang paling penting. Jadi, jangan tolah-toleh ke hal lain jika keluarga ibu sendiri belum benar,” paparnya.

Namun, jika keluarga dalam masalah, perlu menjadi pertanyaan besar. Kira-kira apa penyebab sebuah keluarga itu masih belum benar lantaran tidak dapat dipimpin dengan baik. “Memimpin itu bukan hanya memimpin orang saja, melainkan bisa mengatur bagaimana pendapatan seorang suami,” ujarnya. Yakni, menjadi sesuai yang bermanfaat dan dapat menghidupi.

Belum lagi, dengan adanya Covid-19, ibu-ibu Dharma Wanita diharapkan dapat melindungi anak mereka masing-masing lebih dulu. Sebab, selama dua tahun mereka harus melaksanakan pembelajaran dengan gadget. “Guru mereka adalah YouTube,” tegasnya. Jelas, ada pembelajaran karakter yang hilang dan berdampak negatif.

Oleh karena itu, peran seorang ibu sebagai pemimpin atas anak-anak mereka masing-masing sangat dibutuhkan dalam hal ini. Mulai melindungi mereka dari paparan Covid-19 hingga menanggulangi dampak yang diakibatkan oleh pandemi itu sendiri. “Setelah itu, kembangkan di keluarga ibu masing-masing, lalu kembangkan pada kelompok-kelompok sekitar,” tandasnya.

Reporter: Isnein Purnomo
Fotografer: Diskominfo For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

KEPATIHAN, Radar Jember – Lantang suara Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan sambutan kepada Dharma Wanita di Aula PB Sudirman, belum lama ini, dalam kegiatan sosialisasi kepemimpinan perempuan. Dia mengimbau perwakilan anggota Dharma Wanita dan anggota PKK yang hadir untuk wajib tersenyum dalam keadaan apa pun, mumpung gratis. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.

Kepada sejumlah anggota yang hadir secara daring dan luring, Hendy menjelaskan bahwa esensi dari sebuah kepemimpinan adalah untuk memimpin diri sendiri. “Jadi, mari kita kenali dan bentuk kepribadian diri kita masing-masing dulu,” lanjutnya. Bisa dikatakan menjadi pemimpin, lanjut Hendy, jika para ibu-ibu tersebut bisa memimpin keluarga mereka masing-masing.

Dengan begitu, Hendy berharap mereka memulainya dari yang terkecil lebih dulu. Yakni memimpin bapak dan anak. Artinya, tidak melangkahi peran seorang kepala rumah tangga, tetapi ikut dalam mengontrol sinergi rasa kekeluargaan di dalam rumah tangga dengan berperan sebagai seorang perempuan. Baik sebagai istri maupun sebagai seorang ibu.

Menurut dia, peran kepala keluarga itu sudah diberi gaji yang sedemikian rupa, dan peran perempuan sebagai pemimpin sangat dibutuhkan dalam mengelola agar gaji itu dapat cukup untuk menghidupi keluarga masing-masing lebih dulu. “Itu yang paling penting. Jadi, jangan tolah-toleh ke hal lain jika keluarga ibu sendiri belum benar,” paparnya.

Namun, jika keluarga dalam masalah, perlu menjadi pertanyaan besar. Kira-kira apa penyebab sebuah keluarga itu masih belum benar lantaran tidak dapat dipimpin dengan baik. “Memimpin itu bukan hanya memimpin orang saja, melainkan bisa mengatur bagaimana pendapatan seorang suami,” ujarnya. Yakni, menjadi sesuai yang bermanfaat dan dapat menghidupi.

Belum lagi, dengan adanya Covid-19, ibu-ibu Dharma Wanita diharapkan dapat melindungi anak mereka masing-masing lebih dulu. Sebab, selama dua tahun mereka harus melaksanakan pembelajaran dengan gadget. “Guru mereka adalah YouTube,” tegasnya. Jelas, ada pembelajaran karakter yang hilang dan berdampak negatif.

Oleh karena itu, peran seorang ibu sebagai pemimpin atas anak-anak mereka masing-masing sangat dibutuhkan dalam hal ini. Mulai melindungi mereka dari paparan Covid-19 hingga menanggulangi dampak yang diakibatkan oleh pandemi itu sendiri. “Setelah itu, kembangkan di keluarga ibu masing-masing, lalu kembangkan pada kelompok-kelompok sekitar,” tandasnya.

Reporter: Isnein Purnomo
Fotografer: Diskominfo For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

KEPATIHAN, Radar Jember – Lantang suara Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan sambutan kepada Dharma Wanita di Aula PB Sudirman, belum lama ini, dalam kegiatan sosialisasi kepemimpinan perempuan. Dia mengimbau perwakilan anggota Dharma Wanita dan anggota PKK yang hadir untuk wajib tersenyum dalam keadaan apa pun, mumpung gratis. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.

Kepada sejumlah anggota yang hadir secara daring dan luring, Hendy menjelaskan bahwa esensi dari sebuah kepemimpinan adalah untuk memimpin diri sendiri. “Jadi, mari kita kenali dan bentuk kepribadian diri kita masing-masing dulu,” lanjutnya. Bisa dikatakan menjadi pemimpin, lanjut Hendy, jika para ibu-ibu tersebut bisa memimpin keluarga mereka masing-masing.

Dengan begitu, Hendy berharap mereka memulainya dari yang terkecil lebih dulu. Yakni memimpin bapak dan anak. Artinya, tidak melangkahi peran seorang kepala rumah tangga, tetapi ikut dalam mengontrol sinergi rasa kekeluargaan di dalam rumah tangga dengan berperan sebagai seorang perempuan. Baik sebagai istri maupun sebagai seorang ibu.

Menurut dia, peran kepala keluarga itu sudah diberi gaji yang sedemikian rupa, dan peran perempuan sebagai pemimpin sangat dibutuhkan dalam mengelola agar gaji itu dapat cukup untuk menghidupi keluarga masing-masing lebih dulu. “Itu yang paling penting. Jadi, jangan tolah-toleh ke hal lain jika keluarga ibu sendiri belum benar,” paparnya.

Namun, jika keluarga dalam masalah, perlu menjadi pertanyaan besar. Kira-kira apa penyebab sebuah keluarga itu masih belum benar lantaran tidak dapat dipimpin dengan baik. “Memimpin itu bukan hanya memimpin orang saja, melainkan bisa mengatur bagaimana pendapatan seorang suami,” ujarnya. Yakni, menjadi sesuai yang bermanfaat dan dapat menghidupi.

Belum lagi, dengan adanya Covid-19, ibu-ibu Dharma Wanita diharapkan dapat melindungi anak mereka masing-masing lebih dulu. Sebab, selama dua tahun mereka harus melaksanakan pembelajaran dengan gadget. “Guru mereka adalah YouTube,” tegasnya. Jelas, ada pembelajaran karakter yang hilang dan berdampak negatif.

Oleh karena itu, peran seorang ibu sebagai pemimpin atas anak-anak mereka masing-masing sangat dibutuhkan dalam hal ini. Mulai melindungi mereka dari paparan Covid-19 hingga menanggulangi dampak yang diakibatkan oleh pandemi itu sendiri. “Setelah itu, kembangkan di keluarga ibu masing-masing, lalu kembangkan pada kelompok-kelompok sekitar,” tandasnya.

Reporter: Isnein Purnomo
Fotografer: Diskominfo For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca