SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Jelang integrasi program smart village yang menjadi program Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman, berbagai langkah dilakukan untuk meningkatkan potensi serta pengembangan desa. Termasuk dalam sektor sumber daya manusianya.
Hal inilah yang melatarbelakangi pembukaan Sekolah Desa Cerdas (SDC) yang digagas bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ), serta para sekretaris desa se-Kabupaten Jember, Rabu (8/9). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (10/9) mendatang ini merupakan salah satu program Pemkab Jember yang bertujuan membantu pengembangan desa melalui cara mengatur keuangan, realisasi serapan anggaran, perencanaan, dan ketepatan sasaran.
“Saya bersyukur dan berterima kasih karena ilmu yang dimiliki dari UMJ betul-betul dapat direalisasikan kepada saudara kita para pelaksana yang mengelola keuangan negara di desa-desa ini. Sangat bermanfaat sekali,” katanya.
Di samping itu, dalam mendukung berjalannya acara, Hendy juga menyiapkan pengadaan komputer di setiap desa sebagai media untuk berkoordinasi. “Nanti kami juga akan mengadakan pengadaan komputer untuk menjawab. Kita koordinasinya tidak pernah putus dengan sistem daring setiap hari. Dengan seluruh desa yang berjumlah 248 desa, termasuk kelurahan,” katanya.
Adanya komputer tersebut juga menjadi upaya transformasi sistem integrasi menuju smart village yang termasuk dalam visi dan misi Hendy dan Gus Firjaun. Dengan mengajak akademisi, salah satunya mahasiswa dan dosen UMJ, Hendy berharap program yang diikuti oleh seluruh desa itu dapat berjalan dengan baik dan menjadi media belajar bersama.
“Kami juga mengajak UMJ untuk mengikutsertakan mahasiswanya. Bukan hanya pada sekolah tiga hari ini saja. Tapi, setelah itu juga disertai oleh mahasiswa UMJ untuk latihan atau belajar bersama-sama di desa kami,” ungkapnya.
Terkait pengadaan kegiatan dan komputer di setiap desa, Hendy juga mengupayakan adanya pemerataan koneksi internet yang akan bekerja sama dengan para provider. Terlebih lagi masih ada beberapa titik yang masih merupakan blank spot. “Kami usahakan nanti ada cara. Insyaallah mudah untuk kita lakukan,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala DPMD Jember Adi Wijaya menjelaskan, selain meningkatkan kompetensi sekdes dalam pengembangan desa, ada sejumlah tujuan yang ingin dicapai melalui program SDC tersebut. Pertama, untuk mengukur pemahaman dan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sekdes. Kemudian yang kedua, mengetahui dan memahami isu pembangunan desa dan memberikan standar pelayanan yang jelas.
Ketiga, lanjut dia, memahami konsep pembangunan desa berdasarkan Undang-Undang Desa. Keempat, memahami tahapan pembangunan desa. Kelima, memahami keuangan desa dan pengelolaan APBDes.
“Keenam memahami instrumen pengawasan khususnya pada tahapan proyek perencanaan, pengawasan, dan pelaporan pertanggungjawaban. Terakhir, kaitannya dengan menyinergikan, dengan program prioritas bupati dan wakil bupati, wes wayahe gerdajaya, sudah waktunya gerakan desa Jember berdaya,” paparnya.
Kegiatan kali ini diikuti secara luring oleh 28 sekdes sebagai perwakilan dari 28 kecamatan. Kemudian, diisi oleh lima narasumber, yaitu DPMD, inspektorat, bagian hukum sekretariat daerah, dosen UMJ, serta tenaga ahli profesional IPKMI Kementerian Desa. “Metode pelaksanaan ceramah dan diskusi, kedua studying center learning presentasi dan curah pendapat. Dan pada 20 September, akan dilakukan presentasi oleh masing-masing peserta,” jelasnya.
Sebelumnya, DPMD menggagas pada tahun ini akan meresmikan tiga kegiatan yang sifatnya menggunakan aplikasi IT. Salah satunya berkaitan dengan peran penting sekretaris desa.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti