23.2 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Urus KTP Beres di Kecamatan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) pekan lalu, kini Pemkab Jember kembali membuat layanan baru yang menjawab kebutuhan masyarakat di bidang administrasi kependudukan (adminduk). Dengan program Wis Wayahe Pelayanan Adminduk Tuntas di Kecamatan (Wayan Ados Ketan), kini masyarakat tak perlu repot-repot ke pusat kabupaten hanya untuk mengurus adminduk.

Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember Isnaini Dwi Susanti menjelaskan, program itu sengaja bernama ‘ketan’ agar mudah diingat dan melekat di masyarakat. Nantinya, program ini akan berjalan di tiap kecamatan yang ditunjuk. Di masing-masing kecamatan itu, akan ditempatkan dua operator dan petugas khusus dari Dispendukcapil.

Para petugas itulah yang nantinya akan memberikan layanan pencetakan dokumen adminduk di tujuh kecamatan yang ditunjuk. Mulai dari dokumen KTP, KK, akta kelahiran, maupun kartu identitas anak (KIA). “Masyarakat tidak usah wira-wiri ke kota. Kami yang akan datang ke kecamatan,” kata Santi, seusai peluncuran program itu di Kecamatan Kencong, kemarin (8/6).

Mobile_AP_Rectangle 2

Ia menyebut, tujuh kecamatan yang ditunjuk untuk cetak dokumen adminduk itu meliputi Kecamatan Jenggawah, Jelbuk, Tanggul, Mayang, Wuluhan, Kalisat, dan di Kecamatan Kencong. Ketujuh kecamatan itu akan melayani cetak dokumen adminduk dari dua sampai tiga kecamatan di sekitarnya. Sedangkan untuk masyarakat di kecamatan kota, langsung diarahkan ke kantor Dispendukcapil.

Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada beberapa kecamatan yang telah mencatatkan perekaman tertinggi hingga mencapai puluhan ribu dalam satu jenis dokumen. Hal itu menandakan tingginya animo masyarakat dalam pengurusan dokumen adminduk tersebut.

Jika sudah berjalan efektif, program ini dinilai tak hanya memangkas jarak, tapi juga waktu. Sebab, sebelumnya proses pengurusan bisa cepat bila langsung datang ke Kantor Dispendukcapil di Jalan Jawa, atau loket yang ada di Roxy Mall. Bagi masyarakat yang tinggal di kecamatan pinggiran, tentu lokasi itu cukup jauh. Sedangkan warga yang mengurus di kecamatan, meski jaraknya lebih dekat dengan rumah, tapi perlu waktu hingga dua pekan. Bahkan terkadang, bisa lebih dari standar waktu yang ditentukan.

Meski ada terobosan layanan dalam pengurusan adminduk, namun masyarakat tetap diminta bersabar dan mau menunggu proses perekaman. Sebab, banyaknya opini pengurusan adminduk yang molor-molor itu, terkadang lantaran masyarakat sendiri yang tidak sabar mengurusi adminduk dan ditinggal begitu saja.

“Untuk masyarakat, kalau mengurus itu ditunggu. Jangan keburu pulang. Jangan ditinggal. Kalau sudah jadi, segera diambil agar tidak menumpuk di kecamatan,” pinta Hendy Siswanto, Bupati Jember, yang juga hadir dalam peluncuran tersebut.

Hendy menargetkan, Jember akan menjuarai perekaman dokumen adminduk tertinggi tingkat nasional. “Tujuan sebenarnya bukan untuk juara saja, tapi lebih dari itu. Untuk pelayanan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkas Hendy.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) pekan lalu, kini Pemkab Jember kembali membuat layanan baru yang menjawab kebutuhan masyarakat di bidang administrasi kependudukan (adminduk). Dengan program Wis Wayahe Pelayanan Adminduk Tuntas di Kecamatan (Wayan Ados Ketan), kini masyarakat tak perlu repot-repot ke pusat kabupaten hanya untuk mengurus adminduk.

Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember Isnaini Dwi Susanti menjelaskan, program itu sengaja bernama ‘ketan’ agar mudah diingat dan melekat di masyarakat. Nantinya, program ini akan berjalan di tiap kecamatan yang ditunjuk. Di masing-masing kecamatan itu, akan ditempatkan dua operator dan petugas khusus dari Dispendukcapil.

Para petugas itulah yang nantinya akan memberikan layanan pencetakan dokumen adminduk di tujuh kecamatan yang ditunjuk. Mulai dari dokumen KTP, KK, akta kelahiran, maupun kartu identitas anak (KIA). “Masyarakat tidak usah wira-wiri ke kota. Kami yang akan datang ke kecamatan,” kata Santi, seusai peluncuran program itu di Kecamatan Kencong, kemarin (8/6).

Ia menyebut, tujuh kecamatan yang ditunjuk untuk cetak dokumen adminduk itu meliputi Kecamatan Jenggawah, Jelbuk, Tanggul, Mayang, Wuluhan, Kalisat, dan di Kecamatan Kencong. Ketujuh kecamatan itu akan melayani cetak dokumen adminduk dari dua sampai tiga kecamatan di sekitarnya. Sedangkan untuk masyarakat di kecamatan kota, langsung diarahkan ke kantor Dispendukcapil.

Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada beberapa kecamatan yang telah mencatatkan perekaman tertinggi hingga mencapai puluhan ribu dalam satu jenis dokumen. Hal itu menandakan tingginya animo masyarakat dalam pengurusan dokumen adminduk tersebut.

Jika sudah berjalan efektif, program ini dinilai tak hanya memangkas jarak, tapi juga waktu. Sebab, sebelumnya proses pengurusan bisa cepat bila langsung datang ke Kantor Dispendukcapil di Jalan Jawa, atau loket yang ada di Roxy Mall. Bagi masyarakat yang tinggal di kecamatan pinggiran, tentu lokasi itu cukup jauh. Sedangkan warga yang mengurus di kecamatan, meski jaraknya lebih dekat dengan rumah, tapi perlu waktu hingga dua pekan. Bahkan terkadang, bisa lebih dari standar waktu yang ditentukan.

Meski ada terobosan layanan dalam pengurusan adminduk, namun masyarakat tetap diminta bersabar dan mau menunggu proses perekaman. Sebab, banyaknya opini pengurusan adminduk yang molor-molor itu, terkadang lantaran masyarakat sendiri yang tidak sabar mengurusi adminduk dan ditinggal begitu saja.

“Untuk masyarakat, kalau mengurus itu ditunggu. Jangan keburu pulang. Jangan ditinggal. Kalau sudah jadi, segera diambil agar tidak menumpuk di kecamatan,” pinta Hendy Siswanto, Bupati Jember, yang juga hadir dalam peluncuran tersebut.

Hendy menargetkan, Jember akan menjuarai perekaman dokumen adminduk tertinggi tingkat nasional. “Tujuan sebenarnya bukan untuk juara saja, tapi lebih dari itu. Untuk pelayanan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkas Hendy.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) pekan lalu, kini Pemkab Jember kembali membuat layanan baru yang menjawab kebutuhan masyarakat di bidang administrasi kependudukan (adminduk). Dengan program Wis Wayahe Pelayanan Adminduk Tuntas di Kecamatan (Wayan Ados Ketan), kini masyarakat tak perlu repot-repot ke pusat kabupaten hanya untuk mengurus adminduk.

Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember Isnaini Dwi Susanti menjelaskan, program itu sengaja bernama ‘ketan’ agar mudah diingat dan melekat di masyarakat. Nantinya, program ini akan berjalan di tiap kecamatan yang ditunjuk. Di masing-masing kecamatan itu, akan ditempatkan dua operator dan petugas khusus dari Dispendukcapil.

Para petugas itulah yang nantinya akan memberikan layanan pencetakan dokumen adminduk di tujuh kecamatan yang ditunjuk. Mulai dari dokumen KTP, KK, akta kelahiran, maupun kartu identitas anak (KIA). “Masyarakat tidak usah wira-wiri ke kota. Kami yang akan datang ke kecamatan,” kata Santi, seusai peluncuran program itu di Kecamatan Kencong, kemarin (8/6).

Ia menyebut, tujuh kecamatan yang ditunjuk untuk cetak dokumen adminduk itu meliputi Kecamatan Jenggawah, Jelbuk, Tanggul, Mayang, Wuluhan, Kalisat, dan di Kecamatan Kencong. Ketujuh kecamatan itu akan melayani cetak dokumen adminduk dari dua sampai tiga kecamatan di sekitarnya. Sedangkan untuk masyarakat di kecamatan kota, langsung diarahkan ke kantor Dispendukcapil.

Sejauh ini, lanjut dia, sudah ada beberapa kecamatan yang telah mencatatkan perekaman tertinggi hingga mencapai puluhan ribu dalam satu jenis dokumen. Hal itu menandakan tingginya animo masyarakat dalam pengurusan dokumen adminduk tersebut.

Jika sudah berjalan efektif, program ini dinilai tak hanya memangkas jarak, tapi juga waktu. Sebab, sebelumnya proses pengurusan bisa cepat bila langsung datang ke Kantor Dispendukcapil di Jalan Jawa, atau loket yang ada di Roxy Mall. Bagi masyarakat yang tinggal di kecamatan pinggiran, tentu lokasi itu cukup jauh. Sedangkan warga yang mengurus di kecamatan, meski jaraknya lebih dekat dengan rumah, tapi perlu waktu hingga dua pekan. Bahkan terkadang, bisa lebih dari standar waktu yang ditentukan.

Meski ada terobosan layanan dalam pengurusan adminduk, namun masyarakat tetap diminta bersabar dan mau menunggu proses perekaman. Sebab, banyaknya opini pengurusan adminduk yang molor-molor itu, terkadang lantaran masyarakat sendiri yang tidak sabar mengurusi adminduk dan ditinggal begitu saja.

“Untuk masyarakat, kalau mengurus itu ditunggu. Jangan keburu pulang. Jangan ditinggal. Kalau sudah jadi, segera diambil agar tidak menumpuk di kecamatan,” pinta Hendy Siswanto, Bupati Jember, yang juga hadir dalam peluncuran tersebut.

Hendy menargetkan, Jember akan menjuarai perekaman dokumen adminduk tertinggi tingkat nasional. “Tujuan sebenarnya bukan untuk juara saja, tapi lebih dari itu. Untuk pelayanan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkas Hendy.

 

 

Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca