23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Setengah Abad Jembatan Semanggi Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.IDJembatan Semanggi dibuat pada periode Bupati Soedjarwo. Sejarawan Sapta Prabu, Zainullah Ahmad mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan dimulai sejak periode pertama bupati Soedjarwo menjabat. Dimulai dari pembangunan  Jembatan Djarwo. Barulah, Jembatan Semanggi di bangun.

Jembatan semanggi adalah salah satu Jembatan yang dibuat bersamaan dengan dua jembatan lainnya. Yaitu, Jembatan Djarwo, dan Jembatan Gladak Kembar.

“Awalnya membangun Jembatan Jarwo. Lalu jembatan Semanggi,” sambungnya lagi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Saat pembangunannya, kawasan Jembatan semanggi tak ubahnya adalah sebuah hutan. Pengerjaan dimulai dari memangkas pohon-pohon rimbang dataran bukit.

“Kemudian jalannya yang turun itu diatur sedemikian rupa,” tambahnya.

Misi dari pembangunan Jembatan Semanggi adalah sebagai upaya menghidupkan wilayah yang yang terisolir, serta memberikan akses menuju kawasan Kampus Tegal Boto.

“Bagaimana mengembangkan kawasan Tegal Boto jadi kawasan yang hidup, dinamis dan bergerak,” Jelasnya.

Adapun penambahan ornamen lampu pada bagian jembatan itu, baru dilakukan pertama kali pada periode pemerintahan bupati Faida. Menurutnya, penambahan ornamen lampu tidak mengurangi nilai sejarah dari jembatan itu sendiri.

“Dengan catatan tidak mengurangi bangunan utuhnya,” pungkasnya.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dwi Siswanto

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.IDJembatan Semanggi dibuat pada periode Bupati Soedjarwo. Sejarawan Sapta Prabu, Zainullah Ahmad mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan dimulai sejak periode pertama bupati Soedjarwo menjabat. Dimulai dari pembangunan  Jembatan Djarwo. Barulah, Jembatan Semanggi di bangun.

Jembatan semanggi adalah salah satu Jembatan yang dibuat bersamaan dengan dua jembatan lainnya. Yaitu, Jembatan Djarwo, dan Jembatan Gladak Kembar.

“Awalnya membangun Jembatan Jarwo. Lalu jembatan Semanggi,” sambungnya lagi.

Saat pembangunannya, kawasan Jembatan semanggi tak ubahnya adalah sebuah hutan. Pengerjaan dimulai dari memangkas pohon-pohon rimbang dataran bukit.

“Kemudian jalannya yang turun itu diatur sedemikian rupa,” tambahnya.

Misi dari pembangunan Jembatan Semanggi adalah sebagai upaya menghidupkan wilayah yang yang terisolir, serta memberikan akses menuju kawasan Kampus Tegal Boto.

“Bagaimana mengembangkan kawasan Tegal Boto jadi kawasan yang hidup, dinamis dan bergerak,” Jelasnya.

Adapun penambahan ornamen lampu pada bagian jembatan itu, baru dilakukan pertama kali pada periode pemerintahan bupati Faida. Menurutnya, penambahan ornamen lampu tidak mengurangi nilai sejarah dari jembatan itu sendiri.

“Dengan catatan tidak mengurangi bangunan utuhnya,” pungkasnya.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dwi Siswanto

JEMBER, RADARJEMBER.IDJembatan Semanggi dibuat pada periode Bupati Soedjarwo. Sejarawan Sapta Prabu, Zainullah Ahmad mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan dimulai sejak periode pertama bupati Soedjarwo menjabat. Dimulai dari pembangunan  Jembatan Djarwo. Barulah, Jembatan Semanggi di bangun.

Jembatan semanggi adalah salah satu Jembatan yang dibuat bersamaan dengan dua jembatan lainnya. Yaitu, Jembatan Djarwo, dan Jembatan Gladak Kembar.

“Awalnya membangun Jembatan Jarwo. Lalu jembatan Semanggi,” sambungnya lagi.

Saat pembangunannya, kawasan Jembatan semanggi tak ubahnya adalah sebuah hutan. Pengerjaan dimulai dari memangkas pohon-pohon rimbang dataran bukit.

“Kemudian jalannya yang turun itu diatur sedemikian rupa,” tambahnya.

Misi dari pembangunan Jembatan Semanggi adalah sebagai upaya menghidupkan wilayah yang yang terisolir, serta memberikan akses menuju kawasan Kampus Tegal Boto.

“Bagaimana mengembangkan kawasan Tegal Boto jadi kawasan yang hidup, dinamis dan bergerak,” Jelasnya.

Adapun penambahan ornamen lampu pada bagian jembatan itu, baru dilakukan pertama kali pada periode pemerintahan bupati Faida. Menurutnya, penambahan ornamen lampu tidak mengurangi nilai sejarah dari jembatan itu sendiri.

“Dengan catatan tidak mengurangi bangunan utuhnya,” pungkasnya.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca