26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Intip Mirisnya Kondisi Pohon di Pinggir Jalan Kawasan Kota

Abaikan Saja, biar Tumbang Sendiri

Mobile_AP_Rectangle 1

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – PERISTIWA pohon tumbang yang menimpa mobil di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kaliwates, beberapa waktu lalu, memantik rasa penasaran Jawa Pos Radar Jember tentang kondisi pohon yang ada di pinggir jalanan kota. Ini untuk menjawab apakah insiden itu murni karena cuaca, atau ada penyebab lain? Semisal, kondisi pohon yang memang sudah tidak sehat.

Wartawan mencoba menghitung berapa jumlah pohon yang tumbuh di kanan dan kiri jalan sepanjang jalan arteri atau yang sering disebut segi tiga emas. Mulai dari Jalan Sultan Agung, Ahmad Yani, Trunojoyo, hingga HOS Cokro Aminoto. Semua jalan ini ada di Kecamatan Kaliwates. Selain itu, juga mengamati kondisi pohon di kawasan Patrang. Juga lingkungan kampus seperti Jalan Karimata, Jawa, dan Kalimantan di Kecamatan Sumbersari. Hasilnya, cukup mengejutkan.

Di kawasan segi tiga emas saja, total pohon yang terhitung berjumlah 267 batang. Dari jumlah itu, sebanyak 92 pohon atau 34,5 persen tertancap paku, 19 pohon atau 7,1 persen bekas terbakar atau dibakar, 16 pohon atau 5,9 persen akarnya berontak sampai ada yang keluar dari tanah, dan 13 pohon lainnya atau 4,9 persen berlubang. Sedangkan sisanya, 127 pohon atau 47,6 persen kondisinya baik-baik saja.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pantauan di lapangan, paku-paku yang tertancap itu sebagian berasal dari pemasangan iklan dan poster, juga aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar barang dagangan. Mereka ada yang memasang tenda, memasang kabel untuk mengalirkan arus listrik, juga mencantolkan barang dagangan di pohon.

Sementara itu, sebuah pohon bekas dibakar juga terdapat di Jalan Gajah Mada, berjarak beberapa langkah saja dari Toko Nico Busana. Terlihat, di batang pohon besar tersebut terdapat warna hitam bekas terbakar api. Bahkan, pohon itu sampai berlubang hampir separuh pohon. Jika hal ini terus dibiarkan, maka pohon di Jalan Gajah Mada itu semakin rusak.

Di lokasi lain, Habibi tampak sedang ngaso menanti pelanggan yang berniat membeli dagangannya. Menghindari sengatan matahari, dia berteduh di bawah pohon yang rindang di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. “Kalau siang panas begini, biasanya menjelang sore turun hujan lebat,” ucap pedagang cilok tersebut.

Saat hujan turun, Habibi mengaku harus mencari tempat berteduh lain. Sebab, pohon yang menjadi lokasi berteduh biasanya berdahan cukup lebat. Meski tidak ada tanda-tanda bekas terbakar atau paku, tapi kalau hujan yang disertai angin, dia tetap khawatir dahannya patah. “Takut kalau mengenai saya atau pengendara yang melintas,” tuturnya.

Habibi berharap, pemerintah segera turun tangan mengecek pepohonan itu sebelum timbul korban atau kerusakan akibat tertimpa pohon. Apalagi, beberapa waktu lalu dia juga mendengar ada pohon tumbang di Jalan A Yani. Tahun sebelumnya, di kawasan Jalan Trunojoyo juga sempat ada peristiwa serupa hingga menimpa seorang pengendara motor yang melintas. Pengendara motor itu mengalami luka-luka.

Bambang Hariyanto, seorang juru parkir di Jalan A Yani, juga mengaku sering kali waswas ketika hujan mulai turun. Mengingat, di awal musim hujan seperti sekarang ini, hujan kerap disertai angin kencang. “Memang bencana tak ada yang tahu kapan terjadi, tapi setidaknya bisa diantisipasi,” ungkap pria 40 tahun itu.

Reporter : Radar Jember

Fotografer : Dokumentasi Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – PERISTIWA pohon tumbang yang menimpa mobil di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kaliwates, beberapa waktu lalu, memantik rasa penasaran Jawa Pos Radar Jember tentang kondisi pohon yang ada di pinggir jalanan kota. Ini untuk menjawab apakah insiden itu murni karena cuaca, atau ada penyebab lain? Semisal, kondisi pohon yang memang sudah tidak sehat.

Wartawan mencoba menghitung berapa jumlah pohon yang tumbuh di kanan dan kiri jalan sepanjang jalan arteri atau yang sering disebut segi tiga emas. Mulai dari Jalan Sultan Agung, Ahmad Yani, Trunojoyo, hingga HOS Cokro Aminoto. Semua jalan ini ada di Kecamatan Kaliwates. Selain itu, juga mengamati kondisi pohon di kawasan Patrang. Juga lingkungan kampus seperti Jalan Karimata, Jawa, dan Kalimantan di Kecamatan Sumbersari. Hasilnya, cukup mengejutkan.

Di kawasan segi tiga emas saja, total pohon yang terhitung berjumlah 267 batang. Dari jumlah itu, sebanyak 92 pohon atau 34,5 persen tertancap paku, 19 pohon atau 7,1 persen bekas terbakar atau dibakar, 16 pohon atau 5,9 persen akarnya berontak sampai ada yang keluar dari tanah, dan 13 pohon lainnya atau 4,9 persen berlubang. Sedangkan sisanya, 127 pohon atau 47,6 persen kondisinya baik-baik saja.

Pantauan di lapangan, paku-paku yang tertancap itu sebagian berasal dari pemasangan iklan dan poster, juga aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar barang dagangan. Mereka ada yang memasang tenda, memasang kabel untuk mengalirkan arus listrik, juga mencantolkan barang dagangan di pohon.

Sementara itu, sebuah pohon bekas dibakar juga terdapat di Jalan Gajah Mada, berjarak beberapa langkah saja dari Toko Nico Busana. Terlihat, di batang pohon besar tersebut terdapat warna hitam bekas terbakar api. Bahkan, pohon itu sampai berlubang hampir separuh pohon. Jika hal ini terus dibiarkan, maka pohon di Jalan Gajah Mada itu semakin rusak.

Di lokasi lain, Habibi tampak sedang ngaso menanti pelanggan yang berniat membeli dagangannya. Menghindari sengatan matahari, dia berteduh di bawah pohon yang rindang di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. “Kalau siang panas begini, biasanya menjelang sore turun hujan lebat,” ucap pedagang cilok tersebut.

Saat hujan turun, Habibi mengaku harus mencari tempat berteduh lain. Sebab, pohon yang menjadi lokasi berteduh biasanya berdahan cukup lebat. Meski tidak ada tanda-tanda bekas terbakar atau paku, tapi kalau hujan yang disertai angin, dia tetap khawatir dahannya patah. “Takut kalau mengenai saya atau pengendara yang melintas,” tuturnya.

Habibi berharap, pemerintah segera turun tangan mengecek pepohonan itu sebelum timbul korban atau kerusakan akibat tertimpa pohon. Apalagi, beberapa waktu lalu dia juga mendengar ada pohon tumbang di Jalan A Yani. Tahun sebelumnya, di kawasan Jalan Trunojoyo juga sempat ada peristiwa serupa hingga menimpa seorang pengendara motor yang melintas. Pengendara motor itu mengalami luka-luka.

Bambang Hariyanto, seorang juru parkir di Jalan A Yani, juga mengaku sering kali waswas ketika hujan mulai turun. Mengingat, di awal musim hujan seperti sekarang ini, hujan kerap disertai angin kencang. “Memang bencana tak ada yang tahu kapan terjadi, tapi setidaknya bisa diantisipasi,” ungkap pria 40 tahun itu.

Reporter : Radar Jember

Fotografer : Dokumentasi Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih

KALIWATES, RADARJEMBER.ID – PERISTIWA pohon tumbang yang menimpa mobil di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kaliwates, beberapa waktu lalu, memantik rasa penasaran Jawa Pos Radar Jember tentang kondisi pohon yang ada di pinggir jalanan kota. Ini untuk menjawab apakah insiden itu murni karena cuaca, atau ada penyebab lain? Semisal, kondisi pohon yang memang sudah tidak sehat.

Wartawan mencoba menghitung berapa jumlah pohon yang tumbuh di kanan dan kiri jalan sepanjang jalan arteri atau yang sering disebut segi tiga emas. Mulai dari Jalan Sultan Agung, Ahmad Yani, Trunojoyo, hingga HOS Cokro Aminoto. Semua jalan ini ada di Kecamatan Kaliwates. Selain itu, juga mengamati kondisi pohon di kawasan Patrang. Juga lingkungan kampus seperti Jalan Karimata, Jawa, dan Kalimantan di Kecamatan Sumbersari. Hasilnya, cukup mengejutkan.

Di kawasan segi tiga emas saja, total pohon yang terhitung berjumlah 267 batang. Dari jumlah itu, sebanyak 92 pohon atau 34,5 persen tertancap paku, 19 pohon atau 7,1 persen bekas terbakar atau dibakar, 16 pohon atau 5,9 persen akarnya berontak sampai ada yang keluar dari tanah, dan 13 pohon lainnya atau 4,9 persen berlubang. Sedangkan sisanya, 127 pohon atau 47,6 persen kondisinya baik-baik saja.

Pantauan di lapangan, paku-paku yang tertancap itu sebagian berasal dari pemasangan iklan dan poster, juga aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar barang dagangan. Mereka ada yang memasang tenda, memasang kabel untuk mengalirkan arus listrik, juga mencantolkan barang dagangan di pohon.

Sementara itu, sebuah pohon bekas dibakar juga terdapat di Jalan Gajah Mada, berjarak beberapa langkah saja dari Toko Nico Busana. Terlihat, di batang pohon besar tersebut terdapat warna hitam bekas terbakar api. Bahkan, pohon itu sampai berlubang hampir separuh pohon. Jika hal ini terus dibiarkan, maka pohon di Jalan Gajah Mada itu semakin rusak.

Di lokasi lain, Habibi tampak sedang ngaso menanti pelanggan yang berniat membeli dagangannya. Menghindari sengatan matahari, dia berteduh di bawah pohon yang rindang di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. “Kalau siang panas begini, biasanya menjelang sore turun hujan lebat,” ucap pedagang cilok tersebut.

Saat hujan turun, Habibi mengaku harus mencari tempat berteduh lain. Sebab, pohon yang menjadi lokasi berteduh biasanya berdahan cukup lebat. Meski tidak ada tanda-tanda bekas terbakar atau paku, tapi kalau hujan yang disertai angin, dia tetap khawatir dahannya patah. “Takut kalau mengenai saya atau pengendara yang melintas,” tuturnya.

Habibi berharap, pemerintah segera turun tangan mengecek pepohonan itu sebelum timbul korban atau kerusakan akibat tertimpa pohon. Apalagi, beberapa waktu lalu dia juga mendengar ada pohon tumbang di Jalan A Yani. Tahun sebelumnya, di kawasan Jalan Trunojoyo juga sempat ada peristiwa serupa hingga menimpa seorang pengendara motor yang melintas. Pengendara motor itu mengalami luka-luka.

Bambang Hariyanto, seorang juru parkir di Jalan A Yani, juga mengaku sering kali waswas ketika hujan mulai turun. Mengingat, di awal musim hujan seperti sekarang ini, hujan kerap disertai angin kencang. “Memang bencana tak ada yang tahu kapan terjadi, tapi setidaknya bisa diantisipasi,” ungkap pria 40 tahun itu.

Reporter : Radar Jember

Fotografer : Dokumentasi Radar Jember

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca