22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Intip Kemah Lintas Agama di Pakusari

Ajak Masyarakat Perkuat Wawasan Kebangsaan

Mobile_AP_Rectangle 1

PAKUSARI, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto menilai masyarakat Jember patut memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Hal tersebut disampaikan saat berkunjung dalam Kemah Kebangsaan lintas agama di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Kecamatan Pakusari, belum lama ini.

KOMPAK: Bupati Jember Hendy Siswanto bersama jajarannya saat berkunjung di Kemah Kebangsaan lintas agama di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Kecamatan Pakusari, belum lama ini.

Menurut dia, terkait dengan kebangsaan, jika wawasan kebangsaan tidak dimiliki, rasa toleransi dan kegotongroyongan akan hilang. “Negeri ini bisa merdeka karena gotong royong,” ungkapnya. Bayangkan, lanjutnya, bagaimana mungkin bambu runcing bisa mengalahkan bom kalau manusianya tidak bersatu pada waktu itu.

Karena itu, kepada para pemuda-pemudi Jember, khususnya yang hadir dalam Kemah Kebangsaan itu, dia menjelaskan bahwa masyarakat punya PR bersama. Yakni bagaimana interaksi satu sama lain bisa terjalin dengan baik. Kalau bisa, ketertinggalan selama dua tahun pandemi alias lost generation bisa segera teratasi. “Mari kita belajar menghormati satu sama lain, termasuk kepada orang yang lebih tua,” ungkapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Salah satu upaya meningkatkan wawasan kebangsaan itu juga dapat diaplikasikan dalam Kemah Kebangsaan yang berlangsung hingga kemarin (7/11) tersebut. Menurut Hendy, hal tersebut merupakan salah satu wujud kebinekaan. “Di dalamnya, kita harus kondusif dan bersama-sama. Kita jaga negeri ini dengan ratusan suku yang berkolaborasi menjadi satu,” imbuh Hendy.

Dengan adanya Kemah Kebangsaan itu, pihaknya berharap dapat mewujudkan sesuatu yang hebat seperti kegotongroyongan, kebersamaan, saling membantu satu sama lain, dan bertoleransi. “Saat ini, dengan adanya kemah bersama ini, kita juga memperkuat tali silaturahmi. Juga mengencangkan hubungan satu sama lain serta menjalin kebersamaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendy menegaskan bahwa wawasan kebangsaan juga menjadi penting untuk menghormati para pendahulu kita. Karena itu, hasil karya para pendahulu harus dihormati untuk selanjutnya dikembangkan menjadi lebih baik untuk masa mendatang. “Tidak akan ada hari ini jika tak ada hari kemarin. Tak ada hari esok jika tak ada hari ini,” pungkasnya.

Reporter : Isnein Purnomo

Fotografer : Diskominfo For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

PAKUSARI, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto menilai masyarakat Jember patut memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Hal tersebut disampaikan saat berkunjung dalam Kemah Kebangsaan lintas agama di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Kecamatan Pakusari, belum lama ini.

KOMPAK: Bupati Jember Hendy Siswanto bersama jajarannya saat berkunjung di Kemah Kebangsaan lintas agama di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Kecamatan Pakusari, belum lama ini.

Menurut dia, terkait dengan kebangsaan, jika wawasan kebangsaan tidak dimiliki, rasa toleransi dan kegotongroyongan akan hilang. “Negeri ini bisa merdeka karena gotong royong,” ungkapnya. Bayangkan, lanjutnya, bagaimana mungkin bambu runcing bisa mengalahkan bom kalau manusianya tidak bersatu pada waktu itu.

Karena itu, kepada para pemuda-pemudi Jember, khususnya yang hadir dalam Kemah Kebangsaan itu, dia menjelaskan bahwa masyarakat punya PR bersama. Yakni bagaimana interaksi satu sama lain bisa terjalin dengan baik. Kalau bisa, ketertinggalan selama dua tahun pandemi alias lost generation bisa segera teratasi. “Mari kita belajar menghormati satu sama lain, termasuk kepada orang yang lebih tua,” ungkapnya.

Salah satu upaya meningkatkan wawasan kebangsaan itu juga dapat diaplikasikan dalam Kemah Kebangsaan yang berlangsung hingga kemarin (7/11) tersebut. Menurut Hendy, hal tersebut merupakan salah satu wujud kebinekaan. “Di dalamnya, kita harus kondusif dan bersama-sama. Kita jaga negeri ini dengan ratusan suku yang berkolaborasi menjadi satu,” imbuh Hendy.

Dengan adanya Kemah Kebangsaan itu, pihaknya berharap dapat mewujudkan sesuatu yang hebat seperti kegotongroyongan, kebersamaan, saling membantu satu sama lain, dan bertoleransi. “Saat ini, dengan adanya kemah bersama ini, kita juga memperkuat tali silaturahmi. Juga mengencangkan hubungan satu sama lain serta menjalin kebersamaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendy menegaskan bahwa wawasan kebangsaan juga menjadi penting untuk menghormati para pendahulu kita. Karena itu, hasil karya para pendahulu harus dihormati untuk selanjutnya dikembangkan menjadi lebih baik untuk masa mendatang. “Tidak akan ada hari ini jika tak ada hari kemarin. Tak ada hari esok jika tak ada hari ini,” pungkasnya.

Reporter : Isnein Purnomo

Fotografer : Diskominfo For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

PAKUSARI, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto menilai masyarakat Jember patut memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Hal tersebut disampaikan saat berkunjung dalam Kemah Kebangsaan lintas agama di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Kecamatan Pakusari, belum lama ini.

KOMPAK: Bupati Jember Hendy Siswanto bersama jajarannya saat berkunjung di Kemah Kebangsaan lintas agama di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Kecamatan Pakusari, belum lama ini.

Menurut dia, terkait dengan kebangsaan, jika wawasan kebangsaan tidak dimiliki, rasa toleransi dan kegotongroyongan akan hilang. “Negeri ini bisa merdeka karena gotong royong,” ungkapnya. Bayangkan, lanjutnya, bagaimana mungkin bambu runcing bisa mengalahkan bom kalau manusianya tidak bersatu pada waktu itu.

Karena itu, kepada para pemuda-pemudi Jember, khususnya yang hadir dalam Kemah Kebangsaan itu, dia menjelaskan bahwa masyarakat punya PR bersama. Yakni bagaimana interaksi satu sama lain bisa terjalin dengan baik. Kalau bisa, ketertinggalan selama dua tahun pandemi alias lost generation bisa segera teratasi. “Mari kita belajar menghormati satu sama lain, termasuk kepada orang yang lebih tua,” ungkapnya.

Salah satu upaya meningkatkan wawasan kebangsaan itu juga dapat diaplikasikan dalam Kemah Kebangsaan yang berlangsung hingga kemarin (7/11) tersebut. Menurut Hendy, hal tersebut merupakan salah satu wujud kebinekaan. “Di dalamnya, kita harus kondusif dan bersama-sama. Kita jaga negeri ini dengan ratusan suku yang berkolaborasi menjadi satu,” imbuh Hendy.

Dengan adanya Kemah Kebangsaan itu, pihaknya berharap dapat mewujudkan sesuatu yang hebat seperti kegotongroyongan, kebersamaan, saling membantu satu sama lain, dan bertoleransi. “Saat ini, dengan adanya kemah bersama ini, kita juga memperkuat tali silaturahmi. Juga mengencangkan hubungan satu sama lain serta menjalin kebersamaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hendy menegaskan bahwa wawasan kebangsaan juga menjadi penting untuk menghormati para pendahulu kita. Karena itu, hasil karya para pendahulu harus dihormati untuk selanjutnya dikembangkan menjadi lebih baik untuk masa mendatang. “Tidak akan ada hari ini jika tak ada hari kemarin. Tak ada hari esok jika tak ada hari ini,” pungkasnya.

Reporter : Isnein Purnomo

Fotografer : Diskominfo For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca