22.9 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Bisnis Usaha Antipandemi, Cobain Kuy

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jember mengikuti pelatihan wirausaha jasa potong rambut atau barbershop di dalam lapas, belum lama ini. Mereka dibekali keterampilan mencukur itu untuk mengisi kegiatan napi di dalam lapas sekaligus menyiapkan bekal diri mereka saat sudah keluar lapas kelak.

Petugas lapas sengaja memilih jasa potong rambut karena dinilai salah satu usaha yang aman dari dampak pandemi. “Waktu belajarnya relatif singkat. Dan lagi, semua orang tentu butuh merapikan rambutnya,” ucap Plt Kalapas Kelas II A Jember Sarwito.

Sebenarnya, kata dia, di lapas juga ada beberapa pelatihan dan usaha yang sudah dijalankan napi. Seperti pembuatan paving. Namun, hal itu sedikit tersendat di penjualan. Sebab, paving itu dibuat dan siap kirim ketika ada pesanan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, salah satu kelebihan barbershop adalah masa pelatihannya yang tidak memakan waktu serta melibatkan pelatih dari salah satu pemilik barbershop ternama di Jember. “Pelatihan keterampilan ini butuh sekitar 12 kali pertemuan. Setelah itu, mereka bisa mengasahnya atau mengembangkan,” lanjutnya.

Beberapa napi yang diikutkan pelatihan itu merupakan pilihan. Tidak semua napi. Seperti seorang napi berinisial B. Dia mengaku sebenarnya sempat mengikuti pelatihan barbershop, namun sudah sangat lama. “Ini bisa jadi momen saya mengasah kembali kemampuan saya berwirausaha motong rambut,” akunya.

Reporter : Maulana

Fotografer :

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jember mengikuti pelatihan wirausaha jasa potong rambut atau barbershop di dalam lapas, belum lama ini. Mereka dibekali keterampilan mencukur itu untuk mengisi kegiatan napi di dalam lapas sekaligus menyiapkan bekal diri mereka saat sudah keluar lapas kelak.

Petugas lapas sengaja memilih jasa potong rambut karena dinilai salah satu usaha yang aman dari dampak pandemi. “Waktu belajarnya relatif singkat. Dan lagi, semua orang tentu butuh merapikan rambutnya,” ucap Plt Kalapas Kelas II A Jember Sarwito.

Sebenarnya, kata dia, di lapas juga ada beberapa pelatihan dan usaha yang sudah dijalankan napi. Seperti pembuatan paving. Namun, hal itu sedikit tersendat di penjualan. Sebab, paving itu dibuat dan siap kirim ketika ada pesanan.

Selain itu, salah satu kelebihan barbershop adalah masa pelatihannya yang tidak memakan waktu serta melibatkan pelatih dari salah satu pemilik barbershop ternama di Jember. “Pelatihan keterampilan ini butuh sekitar 12 kali pertemuan. Setelah itu, mereka bisa mengasahnya atau mengembangkan,” lanjutnya.

Beberapa napi yang diikutkan pelatihan itu merupakan pilihan. Tidak semua napi. Seperti seorang napi berinisial B. Dia mengaku sebenarnya sempat mengikuti pelatihan barbershop, namun sudah sangat lama. “Ini bisa jadi momen saya mengasah kembali kemampuan saya berwirausaha motong rambut,” akunya.

Reporter : Maulana

Fotografer :

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jember mengikuti pelatihan wirausaha jasa potong rambut atau barbershop di dalam lapas, belum lama ini. Mereka dibekali keterampilan mencukur itu untuk mengisi kegiatan napi di dalam lapas sekaligus menyiapkan bekal diri mereka saat sudah keluar lapas kelak.

Petugas lapas sengaja memilih jasa potong rambut karena dinilai salah satu usaha yang aman dari dampak pandemi. “Waktu belajarnya relatif singkat. Dan lagi, semua orang tentu butuh merapikan rambutnya,” ucap Plt Kalapas Kelas II A Jember Sarwito.

Sebenarnya, kata dia, di lapas juga ada beberapa pelatihan dan usaha yang sudah dijalankan napi. Seperti pembuatan paving. Namun, hal itu sedikit tersendat di penjualan. Sebab, paving itu dibuat dan siap kirim ketika ada pesanan.

Selain itu, salah satu kelebihan barbershop adalah masa pelatihannya yang tidak memakan waktu serta melibatkan pelatih dari salah satu pemilik barbershop ternama di Jember. “Pelatihan keterampilan ini butuh sekitar 12 kali pertemuan. Setelah itu, mereka bisa mengasahnya atau mengembangkan,” lanjutnya.

Beberapa napi yang diikutkan pelatihan itu merupakan pilihan. Tidak semua napi. Seperti seorang napi berinisial B. Dia mengaku sebenarnya sempat mengikuti pelatihan barbershop, namun sudah sangat lama. “Ini bisa jadi momen saya mengasah kembali kemampuan saya berwirausaha motong rambut,” akunya.

Reporter : Maulana

Fotografer :

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca