22.5 C
Jember
Sunday, 4 June 2023

Persiapkan Kampus Tangguh Covid-19

Mobile_AP_Rectangle 1

RADAR, RADARJEMBER.ID – Usai digagasnya Kampung Tangguh Covid-19, langkah serupa kini juga mulai diarahkan untuk lingkungan perguruan tinggi, dengan pembentukan Kampus Tangguh Covid-19. Hal ini diinisiasi Dandim 0824 Jember Letkol Inf Laode M Nurdin bersama Politeknik Negeri Jember.

Pihaknya juga mulai melakukan supervisi kesiapan Polije menjadi Kampus Tangguh Covid-19. Kedatangannya di kampus vokasi negeri di Jember, kemarin (7/7), menjadi supervisi untuk Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jember. Laode juga mempresentasikan hal yang perlu dicermati dalam kesiapan kampus di tengah pandemi korona, Sekaligus mengamati lapangan hal-hal yang perlu diperhatikan kampus. “Kami dari Gugus Tugas Covid-19 Jember sudah melihat kesiapan kampus Polije, termasuk sarananya seperti apa,” jelasnya.

Dia mengakui ada beberapa hal yang harus dibenahi, sehingga ke depan saat kegiatan perkuliahan Polije siap. “Kampus dalam beberapa kondisi harus siap dengan protokol kesehatan, karena kesiapan ini bisa membantu memutus penyebaran korona,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pembenahan yang diperlukan di antaranya penambahan titik cuci tangan, termasuk memasang hand sanitizer di sudut-sudut ruangan. Selain itu, juga tulisan atau poster imbauan mahasiswa untuk menjalankan protokol kesehatan, baik dalam ruangan maupun luar ruangan. Selain itu, perlu ada rute masuk dan keluarnya mahasiswa. “Secara keseluruhan 80 persen sudah baik,” imbuh Laode.

Sementara itu, Direktur Polije Saiful Anwar mengatakan, setidaknya tercatat 80 ribu mahasiswa dan 900 pegawai yang berada di lingkungan Polije. Jumlah itu tentu tidak sedikit dan sangat rentan menjadi potensi penyebaran Covid-19 jika tidak ada langkah-langkah antisipasi. “Makanya kami perlu antisipasi dan dukungan dari satgas korona Jember atau Tim Gugus Tugas Covid-19 Jember,” paparnya.

Dia mengaku sangat siap dan akan menjalankan rekomendasi untuk menuju Kampus Tangguh Covid-19 di Kabupaten Jember. “Supervisi ini adalah bentuk kemudahan untuk menyempurnakan,” tegasnya.

Terlebih lagi, mahasiswa Polije berasal dari berbagai daerah di penjuru nusantara. Oleh karena itu, pihaknya juga melakukan langkah-langkah saat mahasiswa ini hendak kembali ke kampus. Salah satunya adalah melakukan cek suhu tubuh, wajib bermasker, cuci tangan, hingga menyertakan surat keterangan sehat atau juga jadi surat bebas pandemi korona, termasuk rapid test dan lainnya.

Hingga kini, perkuliahan di Polije masih memakai sistem pembelajaran daring atau online. Polije juga menyiapkan langkah-langkah agar kuliah daring itu tetap berkualitas. Salah satunya adalah mengoptimalkan materi kuliah dengan video. Sehingga ada gambaran secara utuh praktikum. “Mekanismenya nanti, mungkin ada perwakilan mahasiswa yang tidak pulang akibat Covid-19 untuk melakukan praktikum dan didokumentasikan lewat video,” pungkasnya.

- Advertisement -

RADAR, RADARJEMBER.ID – Usai digagasnya Kampung Tangguh Covid-19, langkah serupa kini juga mulai diarahkan untuk lingkungan perguruan tinggi, dengan pembentukan Kampus Tangguh Covid-19. Hal ini diinisiasi Dandim 0824 Jember Letkol Inf Laode M Nurdin bersama Politeknik Negeri Jember.

Pihaknya juga mulai melakukan supervisi kesiapan Polije menjadi Kampus Tangguh Covid-19. Kedatangannya di kampus vokasi negeri di Jember, kemarin (7/7), menjadi supervisi untuk Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jember. Laode juga mempresentasikan hal yang perlu dicermati dalam kesiapan kampus di tengah pandemi korona, Sekaligus mengamati lapangan hal-hal yang perlu diperhatikan kampus. “Kami dari Gugus Tugas Covid-19 Jember sudah melihat kesiapan kampus Polije, termasuk sarananya seperti apa,” jelasnya.

Dia mengakui ada beberapa hal yang harus dibenahi, sehingga ke depan saat kegiatan perkuliahan Polije siap. “Kampus dalam beberapa kondisi harus siap dengan protokol kesehatan, karena kesiapan ini bisa membantu memutus penyebaran korona,” katanya.

Pembenahan yang diperlukan di antaranya penambahan titik cuci tangan, termasuk memasang hand sanitizer di sudut-sudut ruangan. Selain itu, juga tulisan atau poster imbauan mahasiswa untuk menjalankan protokol kesehatan, baik dalam ruangan maupun luar ruangan. Selain itu, perlu ada rute masuk dan keluarnya mahasiswa. “Secara keseluruhan 80 persen sudah baik,” imbuh Laode.

Sementara itu, Direktur Polije Saiful Anwar mengatakan, setidaknya tercatat 80 ribu mahasiswa dan 900 pegawai yang berada di lingkungan Polije. Jumlah itu tentu tidak sedikit dan sangat rentan menjadi potensi penyebaran Covid-19 jika tidak ada langkah-langkah antisipasi. “Makanya kami perlu antisipasi dan dukungan dari satgas korona Jember atau Tim Gugus Tugas Covid-19 Jember,” paparnya.

Dia mengaku sangat siap dan akan menjalankan rekomendasi untuk menuju Kampus Tangguh Covid-19 di Kabupaten Jember. “Supervisi ini adalah bentuk kemudahan untuk menyempurnakan,” tegasnya.

Terlebih lagi, mahasiswa Polije berasal dari berbagai daerah di penjuru nusantara. Oleh karena itu, pihaknya juga melakukan langkah-langkah saat mahasiswa ini hendak kembali ke kampus. Salah satunya adalah melakukan cek suhu tubuh, wajib bermasker, cuci tangan, hingga menyertakan surat keterangan sehat atau juga jadi surat bebas pandemi korona, termasuk rapid test dan lainnya.

Hingga kini, perkuliahan di Polije masih memakai sistem pembelajaran daring atau online. Polije juga menyiapkan langkah-langkah agar kuliah daring itu tetap berkualitas. Salah satunya adalah mengoptimalkan materi kuliah dengan video. Sehingga ada gambaran secara utuh praktikum. “Mekanismenya nanti, mungkin ada perwakilan mahasiswa yang tidak pulang akibat Covid-19 untuk melakukan praktikum dan didokumentasikan lewat video,” pungkasnya.

RADAR, RADARJEMBER.ID – Usai digagasnya Kampung Tangguh Covid-19, langkah serupa kini juga mulai diarahkan untuk lingkungan perguruan tinggi, dengan pembentukan Kampus Tangguh Covid-19. Hal ini diinisiasi Dandim 0824 Jember Letkol Inf Laode M Nurdin bersama Politeknik Negeri Jember.

Pihaknya juga mulai melakukan supervisi kesiapan Polije menjadi Kampus Tangguh Covid-19. Kedatangannya di kampus vokasi negeri di Jember, kemarin (7/7), menjadi supervisi untuk Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jember. Laode juga mempresentasikan hal yang perlu dicermati dalam kesiapan kampus di tengah pandemi korona, Sekaligus mengamati lapangan hal-hal yang perlu diperhatikan kampus. “Kami dari Gugus Tugas Covid-19 Jember sudah melihat kesiapan kampus Polije, termasuk sarananya seperti apa,” jelasnya.

Dia mengakui ada beberapa hal yang harus dibenahi, sehingga ke depan saat kegiatan perkuliahan Polije siap. “Kampus dalam beberapa kondisi harus siap dengan protokol kesehatan, karena kesiapan ini bisa membantu memutus penyebaran korona,” katanya.

Pembenahan yang diperlukan di antaranya penambahan titik cuci tangan, termasuk memasang hand sanitizer di sudut-sudut ruangan. Selain itu, juga tulisan atau poster imbauan mahasiswa untuk menjalankan protokol kesehatan, baik dalam ruangan maupun luar ruangan. Selain itu, perlu ada rute masuk dan keluarnya mahasiswa. “Secara keseluruhan 80 persen sudah baik,” imbuh Laode.

Sementara itu, Direktur Polije Saiful Anwar mengatakan, setidaknya tercatat 80 ribu mahasiswa dan 900 pegawai yang berada di lingkungan Polije. Jumlah itu tentu tidak sedikit dan sangat rentan menjadi potensi penyebaran Covid-19 jika tidak ada langkah-langkah antisipasi. “Makanya kami perlu antisipasi dan dukungan dari satgas korona Jember atau Tim Gugus Tugas Covid-19 Jember,” paparnya.

Dia mengaku sangat siap dan akan menjalankan rekomendasi untuk menuju Kampus Tangguh Covid-19 di Kabupaten Jember. “Supervisi ini adalah bentuk kemudahan untuk menyempurnakan,” tegasnya.

Terlebih lagi, mahasiswa Polije berasal dari berbagai daerah di penjuru nusantara. Oleh karena itu, pihaknya juga melakukan langkah-langkah saat mahasiswa ini hendak kembali ke kampus. Salah satunya adalah melakukan cek suhu tubuh, wajib bermasker, cuci tangan, hingga menyertakan surat keterangan sehat atau juga jadi surat bebas pandemi korona, termasuk rapid test dan lainnya.

Hingga kini, perkuliahan di Polije masih memakai sistem pembelajaran daring atau online. Polije juga menyiapkan langkah-langkah agar kuliah daring itu tetap berkualitas. Salah satunya adalah mengoptimalkan materi kuliah dengan video. Sehingga ada gambaran secara utuh praktikum. “Mekanismenya nanti, mungkin ada perwakilan mahasiswa yang tidak pulang akibat Covid-19 untuk melakukan praktikum dan didokumentasikan lewat video,” pungkasnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca