JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) menjadi bagian penting yang harus ditingkatkan. Apalagi, wabah korona masih mengancam siapa saja menjelang Lebaran ini. Salah satu ancaman penyebaran virus tersebut yakni di pusat-pusat perbelanjaan. Baik itu mall maupun pasar tradisional.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kepadatan pengunjung di sejumlah pusat perbelanjaan mulai meningkat. Dalam beberapa hari terakhir, kendaraan yang parkir di sekitar tempat berbelanja juga semakin padat. Tak salah jika pemerintah melakukan pengetatan di tempat keramaian tersebut.
Secara umum, mayoritas warga yang mendatangi pusat perbelanjaan sudah banyak yang sadar akan pentingnya prokes. Akan tetapi, masker yang dikenakan terkadang dilepas. Beberapa lokasi juga sudah tak menyediakan tempat mencuci tangan. Kalaupun ada fasilitas wastafel, tetapi tidak ada penjaga yang bertugas mengingatkan agar pengunjung membasuh tangan dengan sabun. Bahkan, ketika berbelanja, banyak pengunjung yang mengabaikan ketentuan jaga jarak.
Pudarnya kepatuhan prokes di pusat-pusat keramaian itu perlu dipertegas kembali agar masyarakat tetap waspada dan tidak menganggap enteng wabah korona. Apalagi, peraturan terkait pelanggaran prokes juga tetap ada dan berlaku hingga kini. Ada peraturan bupati (perbup) yang dibuat era bupati sebelumnya. Juga ada Peraturan Gubernur Jawa Timur. Peran satgas untuk tetap melakukan tindakan pelanggaran disiplin prokes, tetap menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan penyebaran wabah.
Menanggapi kepadatan pusat perbelanjaan yang mulai meningkat, baik di mall maupun di pasar, Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan, prokes tetap menjadi hal utama yang harus dipatuhi oleh seluruh warga. “Ada satgas yang kami tugaskan untuk melakukan kontrol,” kata Hendy, seusai rapat penegakan disiplin prokes di Aula PB Soedirman.
Dia menegaskan, selain konsumen yang harus mematuhi prokes, pemilik warung dan pengelola mall juga wajib menerapkan prokes kepada pengunjung. Manajemen pusat perbelanjaan juga diminta untuk memeriksa suhu tubuh setiap pengunjung. Selain itu, diminta agar melakukan pembatasan bagi pengunjung. “Pintu masuk harus dijaga, kemudian dibedakan dengan pintu keluar,” paparnya.
Penerapan prokes secara ketat agar penyebaran korona tidak terus terjadi di Kota Pesantren ini. Dengan demikian, Lebaran bisa terbebas dari korona.
Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih