32 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Mayoritas Pedagang Belum Bermasker

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Mayoritas pedagang di Pasar Tanjung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, belum bermasker. Baik pedagang kebutuhan pokok, daging, sayur, maupun pedagang ikan. Padahal, tanpa alat perlindungan diri (APD), mereka rentan tertular virus korona yang saat ini mewabah.

Salah seorang pedagang ikan, Harto mengatakan, adanya wabah Covid-19 jangan terlalu ditakuti. Jika terlalu takut, maka seseorang tak akan bisa bekerja. “Masalah penyakit sudah ada penyakit sejak Nabi Adam. Jangan terlalu ditakuti. Tetapi tetap ikhtiar agar tidak terkena penyakit,” katanya.

Lalu, mengapa dirinya tidak pakai masker? Harto mengaku tidak punya. Di tengah wabah korona ini, para pedagang minta solusi seperti diberi masker. “Saya tidak punya masker. Menurut saya, pasar jangan ditutup, tapi beri para pedagang masker,” ucapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, hingga kemarin malam (7/4), pedagang yang bermasker hanya beberapa orang saja. Sementara, mayoritas pedagang masih belum mengenakan masker. Bisa jadi, alasan Harto masuk akal. Sebab, selama ini stok masker di toko atau apotek juga kosong. Meski sebenarnya ada solusi, memakai masker kain bikinan sendiri atau pesan ke penjahit.

Tak hanya itu, imbauan pemerintah agar warga melakukan physical distancing alias menjaga jarak juga belum dilakukan oleh banyak pedagang dan konsumen di pasar induk tersebut. Mereka tetap terlihat beraktivitas seperti hari-hari biasa, seolah tidak ada ancaman wabah korona.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Mayoritas pedagang di Pasar Tanjung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, belum bermasker. Baik pedagang kebutuhan pokok, daging, sayur, maupun pedagang ikan. Padahal, tanpa alat perlindungan diri (APD), mereka rentan tertular virus korona yang saat ini mewabah.

Salah seorang pedagang ikan, Harto mengatakan, adanya wabah Covid-19 jangan terlalu ditakuti. Jika terlalu takut, maka seseorang tak akan bisa bekerja. “Masalah penyakit sudah ada penyakit sejak Nabi Adam. Jangan terlalu ditakuti. Tetapi tetap ikhtiar agar tidak terkena penyakit,” katanya.

Lalu, mengapa dirinya tidak pakai masker? Harto mengaku tidak punya. Di tengah wabah korona ini, para pedagang minta solusi seperti diberi masker. “Saya tidak punya masker. Menurut saya, pasar jangan ditutup, tapi beri para pedagang masker,” ucapnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, hingga kemarin malam (7/4), pedagang yang bermasker hanya beberapa orang saja. Sementara, mayoritas pedagang masih belum mengenakan masker. Bisa jadi, alasan Harto masuk akal. Sebab, selama ini stok masker di toko atau apotek juga kosong. Meski sebenarnya ada solusi, memakai masker kain bikinan sendiri atau pesan ke penjahit.

Tak hanya itu, imbauan pemerintah agar warga melakukan physical distancing alias menjaga jarak juga belum dilakukan oleh banyak pedagang dan konsumen di pasar induk tersebut. Mereka tetap terlihat beraktivitas seperti hari-hari biasa, seolah tidak ada ancaman wabah korona.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Mayoritas pedagang di Pasar Tanjung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, belum bermasker. Baik pedagang kebutuhan pokok, daging, sayur, maupun pedagang ikan. Padahal, tanpa alat perlindungan diri (APD), mereka rentan tertular virus korona yang saat ini mewabah.

Salah seorang pedagang ikan, Harto mengatakan, adanya wabah Covid-19 jangan terlalu ditakuti. Jika terlalu takut, maka seseorang tak akan bisa bekerja. “Masalah penyakit sudah ada penyakit sejak Nabi Adam. Jangan terlalu ditakuti. Tetapi tetap ikhtiar agar tidak terkena penyakit,” katanya.

Lalu, mengapa dirinya tidak pakai masker? Harto mengaku tidak punya. Di tengah wabah korona ini, para pedagang minta solusi seperti diberi masker. “Saya tidak punya masker. Menurut saya, pasar jangan ditutup, tapi beri para pedagang masker,” ucapnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, hingga kemarin malam (7/4), pedagang yang bermasker hanya beberapa orang saja. Sementara, mayoritas pedagang masih belum mengenakan masker. Bisa jadi, alasan Harto masuk akal. Sebab, selama ini stok masker di toko atau apotek juga kosong. Meski sebenarnya ada solusi, memakai masker kain bikinan sendiri atau pesan ke penjahit.

Tak hanya itu, imbauan pemerintah agar warga melakukan physical distancing alias menjaga jarak juga belum dilakukan oleh banyak pedagang dan konsumen di pasar induk tersebut. Mereka tetap terlihat beraktivitas seperti hari-hari biasa, seolah tidak ada ancaman wabah korona.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca