SUMBERSARI, Radar Jember – Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat jumlah pengangguran di Jember mengalami penurunan. Sementara, antara lulusan diploma dengan sarjana, lebih banyak lulusan S-1 yang tidak bekerja atau pengangguran.
Berdasarkan data keadaan ketenagakerjaan Jember tahun 2022 lalu, terdapat angkatan kerja sekitar 1,36 juta orang. Sedangkan, yang bekerja 1,305 juta dan tidak bekerja atau pengangguran mencapai 55.260 orang.
Sementara, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi di Jember pada tahun 2022 masih tetap didominasi lulusan SMA, mencapai 6.78 persen. Sedangkan pengangguran dari lulusan pendidikan tinggi, lulusan sarjana, belum tentu lebih baik daripada lulusan diploma baik itu D1, D2, ataupun D3. Pada tahun 2022, lulusan sarjana menyumbang TPT di Jember 4,46 persen dan lulusan diploma justru 0 persen.
Dosen Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember (FISIP Unej) Dien Vidia Rosa mengatakan, jumlah pengangguran antara diploma dengan sarjana alangkah baiknya dilihat dari berbagai aspek. Sebab, banyak hal yang dipertimbangkan. “Misal terkait dinamika tenaga kerja dan kemampuan pihak pemberi lapangan pekerjaan atau perusahaan,” bebernya.
Lebih tingginya jumlah sarjana yang menganggur daripada diploma, bisa saja disebabkan oleh jumlah lulusan sarjana lebih banyak dari diploma. Hal itu bisa diketahui, tambahnya, lebih banyak kampus membuka jurusan untuk sarjana daripada diploma. Sementara, minat lulusan SMA sederajat juga lebih tinggi meneruskan pendidikan sarjana daripada diploma.
Faktor lainnya, kata dia, perusahaan menerima karyawan juga melihat kualitas tenaga kerja dan kebutuhan. “Saat ini, pemerintah mendorong program-program pendidikan vokasi, baik dari jenjang diploma tiga maupun empat yang memiliki tujuan menyiapkan tenaga kerja siap pakai,” paparnya.
Menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bambang Rudianto, Disnaker sudah memfasilitasi seperti adanya Balai Latihan Kerja (BLK), informasi lowongan pekerjaan yang selalu baru di media sosial seperti Instagram Disnaker Jember, serta tahun kemarin ada job fair yang diadakan di gedung serbaguna. Dengan adanya fasilitas itu, Bambang Rudianto berharap tingkat pengangguran di Jember semakin berkurang. “Setiap instansi atau perusahaan yang kami informasikan juga sudah bekerja sama dengan Disnaker,” terangnya. (mg4/c2/dwi)