29.7 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Pilih Risiko Tinggi, Jembatan Penyeberangan Orang Tak Diminati

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Jompo benar-benar minim fungsi. Mayoritas orang yang menyeberang di jalan raya setempat memilih langsung potong jalan daripada melewati JPO.

BACA JUGA : Vina Panduwinata Antusias Film Gita Cinta Dari SMA Di-Remake Anak Muda

Warga yang demikian rata-rata adalah orang yang baru turun dari angkutan kota (angkot). Tanpa merasa bersalah, setelah warga turun dari angkot, tidak perlu susah-susah naik ke atas JPO, tetapi langsung menyeberang di jalan aspal. Padahal jalur di Jalan Sultan Agung itu cukup padat dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Bahkan kendaraan roda empat kerap melaju cukup kencang.

Mobile_AP_Rectangle 2

Warga sepertinya kurang memedulikan keselamatan dirinya sendiri. Dengan modal melambaikan tangannya, mereka langsung menyeberang. Kadang mereka tidak tahu, saat akan menyeberang seharusnya melihat dulu kendaraan yang melintas di Jalan Sultan Agung, apakah ada yang melaju cepat atau pelan. “Kebanyakan, setelah melambaikan tangan, mereka langsung menyeberang,” kata Tohari, warga Jember.

- Advertisement -

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Jompo benar-benar minim fungsi. Mayoritas orang yang menyeberang di jalan raya setempat memilih langsung potong jalan daripada melewati JPO.

BACA JUGA : Vina Panduwinata Antusias Film Gita Cinta Dari SMA Di-Remake Anak Muda

Warga yang demikian rata-rata adalah orang yang baru turun dari angkutan kota (angkot). Tanpa merasa bersalah, setelah warga turun dari angkot, tidak perlu susah-susah naik ke atas JPO, tetapi langsung menyeberang di jalan aspal. Padahal jalur di Jalan Sultan Agung itu cukup padat dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Bahkan kendaraan roda empat kerap melaju cukup kencang.

Warga sepertinya kurang memedulikan keselamatan dirinya sendiri. Dengan modal melambaikan tangannya, mereka langsung menyeberang. Kadang mereka tidak tahu, saat akan menyeberang seharusnya melihat dulu kendaraan yang melintas di Jalan Sultan Agung, apakah ada yang melaju cepat atau pelan. “Kebanyakan, setelah melambaikan tangan, mereka langsung menyeberang,” kata Tohari, warga Jember.

JEMBER KIDUL, Radar Jember – Keberadaan jembatan penyeberangan orang (JPO) atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Jompo benar-benar minim fungsi. Mayoritas orang yang menyeberang di jalan raya setempat memilih langsung potong jalan daripada melewati JPO.

BACA JUGA : Vina Panduwinata Antusias Film Gita Cinta Dari SMA Di-Remake Anak Muda

Warga yang demikian rata-rata adalah orang yang baru turun dari angkutan kota (angkot). Tanpa merasa bersalah, setelah warga turun dari angkot, tidak perlu susah-susah naik ke atas JPO, tetapi langsung menyeberang di jalan aspal. Padahal jalur di Jalan Sultan Agung itu cukup padat dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Bahkan kendaraan roda empat kerap melaju cukup kencang.

Warga sepertinya kurang memedulikan keselamatan dirinya sendiri. Dengan modal melambaikan tangannya, mereka langsung menyeberang. Kadang mereka tidak tahu, saat akan menyeberang seharusnya melihat dulu kendaraan yang melintas di Jalan Sultan Agung, apakah ada yang melaju cepat atau pelan. “Kebanyakan, setelah melambaikan tangan, mereka langsung menyeberang,” kata Tohari, warga Jember.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca