JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bermodalkan dana swadaya, sejumlah warga di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, berbondong-bondong menambal lubang di sepanjang Jalan Moh Yamin. Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Jember, ada 41 titik lubang yang ditambal pada jalan dengan panjang sekitar satu kilometer itu.
Dengan dana seadanya, warga mengumpulkan berbagai material bangunan untuk menambal jalan itu. Mulai dari paving, pasir, hingga semen. Selain itu, ada beberapa donatur yang juga menyumbangkan bahan material bangunan tersebut. “Ada yang nyumbang puluhan paving, dua sak semen. Kalau pasir dibeli dari dana swadaya dan uang kas karang taruna,” ungkap Ketua Karang Taruna Wira Bhakti Mandiri RW 15 Iwan Kristanto.
Banyaknya korban kecelakaan di jalan itu, lanjut dia, menjadi motivasi para warga memperbaiki jalan. “Banyak warga sekitar juga kerap menjadi korban karena jalan berlubang itu tergenangi air saat hujan,” ungkap pria yang berusia 42 tahun itu. Jadi, tak bisa membedakan mana jalan yang bisa dilalui atau tidak.
Moh Rifki misalnya. Saat hujan deras mengguyur Kelurahan Tegalbesar, beberapa waktu lalu, dia menjadi salah satu pengendara yang dirugikan karena lubang di jalan itu. “Waktu itu saya melaju agak kencang. Maklum, saya nggak bawa mantel. Jadi, pengen cepat sampai rumah,” papar pria yang berusia 26 tahun itu.
Nahas, dia tak mengetahui ada kubangan tepat di depannya. “Ban depan langsung nancep, sedangkan saya terjatuh,” katanya. Beruntung, pria kelahiran Kecamatan Silo tersebut hanya mengalami luka ringan. Namun, motornya tidak bisa dikendarai, lantaran velg depannya bengkok.
Kecelakaan yang kerap terjadi di jalan yang menghubungkan Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Ajung tersebut bermacam-macam. Mulai setang motor bengkok, roda motor bagian depan lepas, maupun banyak pengendara yang mengalami luka hingga patah tulang. Menurut Erfan, warga sekitar, penambalan jalan berlubang itu bukanlah yang pertama. “Hampir setahun lebih jalan yang rusak parah ini diperbaiki sebanyak empat kali,” ucap pria yang berusia 39 tahun tersebut.
Warga Perumahan Bumi Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, itu juga menuturkan, karena jalan yang rusak ini sudah parah, sehingga susah mencari jalan yang bisa dilewati. “Soalnya, mereka nggak hafal di mana letak lubang-lubang itu,” kata Erfan.
Warga sadar jika usaha yang mereka lakukan ada batasnya. “Soalnya, bahan yang kami pakai hanya bersifat sementara,” ungkap Totok Handoko. Meski begitu, dia memaparkan bahwa hal itu lebih baik jika dibandingkan dengan tidak melakukan apa-apa. Mengingat, akan lebih banyak korban yang berjatuhan jika jalan tersebut tidak lekas diperbaiki.