Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.IDÂ – Komisi B DRPD Jember dan Tim Penertiban Sempadan Pantai mendatangi sejumlah usaha tambak di selatan Jember. Diketahui sempat terjadi ketegangan, bahkan juga ditemukan alat berat.
Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono mengatakan, di pesisir selatan Jember terjadi ketegangan antara masyarakat dengan perusahaan tambak. Salah satunya, lahan banyak diserobot oleh pengusaha tambak. Akhirnya menuai reaksi dari masyarakat setempat. Warga meluapkan kekesalannya itu dengan menghentikan paksa aktivitas alat berat milik salah satu usaha tambak.
Kekesalan warga tersebut karena pesisir selatan tersebut tidak dikelola masyarakat, melainkan perusahaan tambak. Terlebih lagi masyarakat sudah puluhan tahun memanfaatkan tanah milik negara yang berada di pesisir itu untuk ditanami kacang tanah.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kemarahan warga tersebut juga membuat beberapa anggota Komisi B DPRD Jember langsung turun tangan guna melakukan mediasi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga masyarakat yang berjumlah puluhan mengamuk di area kurang lebih seluas 4 hektare tersebut. “Alat berat ini sebenarnya telah menyalahi aturan juga. Harus dihentikan saat ini juga,” pinta Siswono, Ketua Komisi B bersama anggota DPRD lainnya.
Sekretaris Tim Penertiban Sempadan Pantai Indra Tri Purnomo mengatakan, pihaknya akan melaporkan temuan tersebut kepada Bupati Jember. “Kalau ada investor dari sini silakan ajukan kepada pihak Pemkab Jember. kami sifatnya tim penertiban cuma menjembatani. Untuk hal ini saya laporkan langsung ke Bupati Jember nantinya,” katanya.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: DPRD FOR RADAR JEMBER
Editor: Dwi Siswanto
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.IDÂ – Komisi B DRPD Jember dan Tim Penertiban Sempadan Pantai mendatangi sejumlah usaha tambak di selatan Jember. Diketahui sempat terjadi ketegangan, bahkan juga ditemukan alat berat.
Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono mengatakan, di pesisir selatan Jember terjadi ketegangan antara masyarakat dengan perusahaan tambak. Salah satunya, lahan banyak diserobot oleh pengusaha tambak. Akhirnya menuai reaksi dari masyarakat setempat. Warga meluapkan kekesalannya itu dengan menghentikan paksa aktivitas alat berat milik salah satu usaha tambak.
Kekesalan warga tersebut karena pesisir selatan tersebut tidak dikelola masyarakat, melainkan perusahaan tambak. Terlebih lagi masyarakat sudah puluhan tahun memanfaatkan tanah milik negara yang berada di pesisir itu untuk ditanami kacang tanah.
Kemarahan warga tersebut juga membuat beberapa anggota Komisi B DPRD Jember langsung turun tangan guna melakukan mediasi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga masyarakat yang berjumlah puluhan mengamuk di area kurang lebih seluas 4 hektare tersebut. “Alat berat ini sebenarnya telah menyalahi aturan juga. Harus dihentikan saat ini juga,” pinta Siswono, Ketua Komisi B bersama anggota DPRD lainnya.
Sekretaris Tim Penertiban Sempadan Pantai Indra Tri Purnomo mengatakan, pihaknya akan melaporkan temuan tersebut kepada Bupati Jember. “Kalau ada investor dari sini silakan ajukan kepada pihak Pemkab Jember. kami sifatnya tim penertiban cuma menjembatani. Untuk hal ini saya laporkan langsung ke Bupati Jember nantinya,” katanya.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: DPRD FOR RADAR JEMBER
Editor: Dwi Siswanto
JEMBER, RADARJEMBER.IDÂ – Komisi B DRPD Jember dan Tim Penertiban Sempadan Pantai mendatangi sejumlah usaha tambak di selatan Jember. Diketahui sempat terjadi ketegangan, bahkan juga ditemukan alat berat.
Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono mengatakan, di pesisir selatan Jember terjadi ketegangan antara masyarakat dengan perusahaan tambak. Salah satunya, lahan banyak diserobot oleh pengusaha tambak. Akhirnya menuai reaksi dari masyarakat setempat. Warga meluapkan kekesalannya itu dengan menghentikan paksa aktivitas alat berat milik salah satu usaha tambak.
Kekesalan warga tersebut karena pesisir selatan tersebut tidak dikelola masyarakat, melainkan perusahaan tambak. Terlebih lagi masyarakat sudah puluhan tahun memanfaatkan tanah milik negara yang berada di pesisir itu untuk ditanami kacang tanah.
Kemarahan warga tersebut juga membuat beberapa anggota Komisi B DPRD Jember langsung turun tangan guna melakukan mediasi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga masyarakat yang berjumlah puluhan mengamuk di area kurang lebih seluas 4 hektare tersebut. “Alat berat ini sebenarnya telah menyalahi aturan juga. Harus dihentikan saat ini juga,” pinta Siswono, Ketua Komisi B bersama anggota DPRD lainnya.
Sekretaris Tim Penertiban Sempadan Pantai Indra Tri Purnomo mengatakan, pihaknya akan melaporkan temuan tersebut kepada Bupati Jember. “Kalau ada investor dari sini silakan ajukan kepada pihak Pemkab Jember. kami sifatnya tim penertiban cuma menjembatani. Untuk hal ini saya laporkan langsung ke Bupati Jember nantinya,” katanya.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: DPRD FOR RADAR JEMBER
Editor: Dwi Siswanto