JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam upaya melindungi para nelayan di Kabupaten Jember, Pemkab Jember memberikan bantuan berupa kartu asuransi kepada 5.758 nelayan. Di antaranya yang berada di Ambulu, Puger, Gumukmas, Wuluhan, Kencong, dan Tempurejo.
Plt Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengungkapkan, masyarakat nelayan merupakan golongan yang paling rentan terhadap keselamatan. “Sering kali kita mendengar, banyak nelayan yang mengalami kecelakaan ketika berangkat atau pulang melaut,” imbuhnya.
Bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kabupaten Jember, pemerintah memfasilitasi keselamatan para nelayan dengan menggunakan kartu asuransi. Dengan kartu tersebut, Muqit menjelaskan bahwa para nelayan mendapatkan beberapa manfaat. Salah satunya, mendapatkan jaminan sosial sebesar Rp 70 juta jika salah seorang nelayan meninggal dunia saat mengalami kecelakaan kerja. “Jika salah seorang nelayan meninggal, maksimal dua anaknya akan mendapatkan biaya sekolah gratis,” paparnya.
Pria yang juga beraktivitas sebagai kiai tersebut menambahkan, semua pembiayaan perawatan ketika salah seorang nelayan itu mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan kecacatan juga bakal ditanggung. “Nominal yang para nelayan dapat juga disesuaikan dengan kondisi yang mereka alami,” imbuh Muqit.
Dirinya berharap, bantuan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para nelayan yang menerima manfaat. “Walaupun sudah punya asuransi nelayan, kehati-hatiannya harus terus ditingkatkan,” ajaknya. Di antaranya, membaca doa sebelum berangkat melaut.
Sementara itu, salah seorang nelayan yang menerima manfaat, Tunggul Rahman, mengaku sangat bersyukur lantaran mendapatkan bantuan berupa kartu asuransi. “Artinya, pemerintah mau memperhatikan para nelayan,” ungkapnya.
Menurut warga kelahiran 1974 tersebut, para nelayan yang menerima manfaat harus tetap berhati-hati meski telah mendapatkan kartu asuransi. “Tetap jaga diri dan jangan sampai lengah, karena nyawa taruhannya,” ujarnya.
Ada pemikiran yang biasa muncul di kalangan nelayan dan hal itu sering kali merugikan para nelayan. “Mumpung banyak ikan, tetap melaut meski ombak pas besar-besarnya,” tegasnya. Hal itu tentu sangat berbahaya. Banyak nyawa nelayan yang melayang karena itu. “Semoga, dengan adanya asuransi ini, banyak nelayan yang bisa memperkirakan bahwa bagaimana pun nyawa lebih berharga daripada segalanya,” paparnya.
Hal serupa juga disampaikan Sugiarto Efendi. Menurutnya, program tersebut mampu memotivasi pihaknya untuk lebih giat mencari ikan di laut. “Setidaknya, ada perlindungan keselamatan jika sewaktu-waktu hal yang tak diinginkan menimpa kami. Ya semoga saja tidak,” tandasnya.