SUCI, RADARJEMBER.ID – Perabotan rumah dan bahan pokok biasanya didapatkan dengan cara membeli ke toko atau warung-warung penjual peralatan rumah. Namun, berbeda dengan warga Desa Suci, Kecamatan Panti. Mereka bisa mendapatkan perabotan rumah tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Sebaliknya, mereka cukup menukarkan sampah plastik atau kardus yang mereka miliki di rumah masing-masing.
Selain menghemat uang, program ini ditujukan untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan. Apalagi, sebelum adanya bank sampah, tak jarang masyarakat membuang sampah rumah tangga ke sungai. Sehingga berpotensi terjadinya banjir.

Usman Pamungkas, salah satu petugas penukar sampah, mengatakan, program tersebut telah berjalan hampir setahun. Namun, sejak kedatangan mahasiswa KKN, program tersebut semakin masif dan banyak diikuti masyarakat. “Kebetulan pas ada KKN. Sebenarnya ini sudah berjalan lama, Bank Sampah Larahan Makmur bersama Destana (Desa Tanggap Bencana) dan pemuda Desa Suci. Jadi, ini didukung penuh oleh pemerintah desa,” katanya.
Sementara itu, Yusi, salah satu petugas bank sampah, mengatakan, masyarakat bisa menukar sampah apa pun. Mereka tinggal menyebutkan apa saja kebutuhan mereka. Kemudian, jumlah sampah disesuaikan dengan kebutuhan yang diminta tersebut. “Kami timbang beratnya berapa, sesuai sampah apa yang sudah dipilah. Kayak plastik sendiri, kardus sendiri,” imbuhnya.
Sampah-sampah yang dikumpulkan dari masyarakat itu kemudian ditukar ke pengepul, sesuai dengan harga rongsokan di pasaran. Di sinilah warga mulai bisa menerima bahan pokok atau perabotan yang dibutuhkan. “Kami bawa sampah ke pengepul, lalu ditukar apa kebutuhannya,” pungkasnya.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti