Sertifikat Lahan Pelabuhan di Jember Bakal Diberikan

KEBONSARI, Radar Jember – Sertifikat lahan untuk pembangunan pelabuhan ikan di kawasan Pantai Payangan sudah siap diserahkan kepada Provinsi Jawa Timur. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo saat di temui dikantornya, Kamis (2/3)

Rencana pembangunan tersebut salah satu alasannya karena pelabuhan ikan di Puger sudah melebihi kapasitas. Menurut Indra, sebenarnya fungsi dari pelabuhan ikan di puger hanya untuk bongkar muat, bukan untuk bersandar perahu kapal. “Luasan pelabuhan puger dibanding dengan kapal nelayan sangat tidak seimbang,” jelasnya.

Untuk menertibkan hal tersebut, Dinas Perikanan tidak bisa melakukannya sendiri. Perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mengaturnya. “Untuk mengatur ini butuh kearifan lokal dan kepedulian seluruh pihak,” terangnya.

Sementara itu, rencana pembuatan pelabuhan ikan di payangan itu sudah dikaji. Indra menyebut minimal biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 250 hingga Rp 300 Miliar. Untuk di Payangan, nantinya kapal akan berlabuh di laut, bukan seperti di Puger yaitu di muara sungai.

Indra menambahkan, terkait konsep perencanaan pelabuhan menjadi kewenangan provinsi dan pemerintah pusat. Sedangkan Pemkab Jember hanya menyediakan lahannya saja. Saat ini, Indra menyebut sertifikat dari lahan tersebut sudah siap. Tinggal menunggu momen yang pas untuk memberikannya kepada pihak Provinsi.  “Luasan pelabuhan kisaran lima hektar,” ucapnya.

Tentunya, pelabuhan yang akan dibangun lebih besar dari pelabuhan di Puger. Maka dari itu, Indra meminta dukungan dari masyarakat agar bisa mensukseskan rencana pembangunan pelabuhan ikan tersebut. “Sampai saat ini warga sekitar Payangan dan para nelayan mendukung adanya rencana pembangunan tersebut,” jelasnya.

Terkait potensi ikan yang dimiliki menurutnya masih sama karena masih satu laut, kecuali lautnya beda kemungkinan potensinya akan berbeda. Jelasnya lagi, saat ini Jember butuh tempat sandaran baru yaitu pelabuhan perikanan, bukan pelabuhan barang. “Makanya kalau payangan terbangun Alhamdulillah. Syukur nanti Payangan bisa jadi pelabuhan bongkar muat barang, Jember pastinya akan lebih berkembang lagi,” pungkasnya. (cad/bud)

KEBONSARI, Radar Jember – Sertifikat lahan untuk pembangunan pelabuhan ikan di kawasan Pantai Payangan sudah siap diserahkan kepada Provinsi Jawa Timur. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo saat di temui dikantornya, Kamis (2/3)

Rencana pembangunan tersebut salah satu alasannya karena pelabuhan ikan di Puger sudah melebihi kapasitas. Menurut Indra, sebenarnya fungsi dari pelabuhan ikan di puger hanya untuk bongkar muat, bukan untuk bersandar perahu kapal. “Luasan pelabuhan puger dibanding dengan kapal nelayan sangat tidak seimbang,” jelasnya.

Untuk menertibkan hal tersebut, Dinas Perikanan tidak bisa melakukannya sendiri. Perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mengaturnya. “Untuk mengatur ini butuh kearifan lokal dan kepedulian seluruh pihak,” terangnya.

Sementara itu, rencana pembuatan pelabuhan ikan di payangan itu sudah dikaji. Indra menyebut minimal biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 250 hingga Rp 300 Miliar. Untuk di Payangan, nantinya kapal akan berlabuh di laut, bukan seperti di Puger yaitu di muara sungai.

Indra menambahkan, terkait konsep perencanaan pelabuhan menjadi kewenangan provinsi dan pemerintah pusat. Sedangkan Pemkab Jember hanya menyediakan lahannya saja. Saat ini, Indra menyebut sertifikat dari lahan tersebut sudah siap. Tinggal menunggu momen yang pas untuk memberikannya kepada pihak Provinsi.  “Luasan pelabuhan kisaran lima hektar,” ucapnya.

Tentunya, pelabuhan yang akan dibangun lebih besar dari pelabuhan di Puger. Maka dari itu, Indra meminta dukungan dari masyarakat agar bisa mensukseskan rencana pembangunan pelabuhan ikan tersebut. “Sampai saat ini warga sekitar Payangan dan para nelayan mendukung adanya rencana pembangunan tersebut,” jelasnya.

Terkait potensi ikan yang dimiliki menurutnya masih sama karena masih satu laut, kecuali lautnya beda kemungkinan potensinya akan berbeda. Jelasnya lagi, saat ini Jember butuh tempat sandaran baru yaitu pelabuhan perikanan, bukan pelabuhan barang. “Makanya kalau payangan terbangun Alhamdulillah. Syukur nanti Payangan bisa jadi pelabuhan bongkar muat barang, Jember pastinya akan lebih berkembang lagi,” pungkasnya. (cad/bud)

KEBONSARI, Radar Jember – Sertifikat lahan untuk pembangunan pelabuhan ikan di kawasan Pantai Payangan sudah siap diserahkan kepada Provinsi Jawa Timur. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Jember Indra Tri Purnomo saat di temui dikantornya, Kamis (2/3)

Rencana pembangunan tersebut salah satu alasannya karena pelabuhan ikan di Puger sudah melebihi kapasitas. Menurut Indra, sebenarnya fungsi dari pelabuhan ikan di puger hanya untuk bongkar muat, bukan untuk bersandar perahu kapal. “Luasan pelabuhan puger dibanding dengan kapal nelayan sangat tidak seimbang,” jelasnya.

Untuk menertibkan hal tersebut, Dinas Perikanan tidak bisa melakukannya sendiri. Perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mengaturnya. “Untuk mengatur ini butuh kearifan lokal dan kepedulian seluruh pihak,” terangnya.

Sementara itu, rencana pembuatan pelabuhan ikan di payangan itu sudah dikaji. Indra menyebut minimal biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 250 hingga Rp 300 Miliar. Untuk di Payangan, nantinya kapal akan berlabuh di laut, bukan seperti di Puger yaitu di muara sungai.

Indra menambahkan, terkait konsep perencanaan pelabuhan menjadi kewenangan provinsi dan pemerintah pusat. Sedangkan Pemkab Jember hanya menyediakan lahannya saja. Saat ini, Indra menyebut sertifikat dari lahan tersebut sudah siap. Tinggal menunggu momen yang pas untuk memberikannya kepada pihak Provinsi.  “Luasan pelabuhan kisaran lima hektar,” ucapnya.

Tentunya, pelabuhan yang akan dibangun lebih besar dari pelabuhan di Puger. Maka dari itu, Indra meminta dukungan dari masyarakat agar bisa mensukseskan rencana pembangunan pelabuhan ikan tersebut. “Sampai saat ini warga sekitar Payangan dan para nelayan mendukung adanya rencana pembangunan tersebut,” jelasnya.

Terkait potensi ikan yang dimiliki menurutnya masih sama karena masih satu laut, kecuali lautnya beda kemungkinan potensinya akan berbeda. Jelasnya lagi, saat ini Jember butuh tempat sandaran baru yaitu pelabuhan perikanan, bukan pelabuhan barang. “Makanya kalau payangan terbangun Alhamdulillah. Syukur nanti Payangan bisa jadi pelabuhan bongkar muat barang, Jember pastinya akan lebih berkembang lagi,” pungkasnya. (cad/bud)