JEMBER, RADARJEMBER.ID – Meskipun menjadi bangunan lama, namun sebenarnya ada banyak sejarah yang belum terungkap pada bungker atau kawasan perlindungan itu. Sebab, sejauh ini belum ada bukti otentik maupun temuan atau hasil penelitian yang menunjukkan adanya fakta-fakta terbaru dari bangunan kuno itu.
Meski begitu, masyarakat sekitar tampaknya sengaja tak mengutak-atik areal bangunan maupun sekitarnya. Namun, beberapa tahun belakangan, bangunan kuno itu sudah kerap dikunjungi warga lokal, luar daerah, sampai mahasiswa dari perguruan tinggi ternama. “Tapi tidak banyak yang mereka lakukan. Sebagian besar masuk sebentar, foto-foto, dan pulang,” ungkap Sugito, warga yang tinggal tepat di samping bangunan perlindungan itu.
Menurut dia, kehadiran para peneliti sebenarnya disayangkan jika hanya mendokumentasikan. Sebab, berdasarkan penuturan tokoh-tokoh sepuh warga sini, kawasan perlindungan itu masih banyak menyimpan misteri yang belum terungkap. Kedatangan pengunjung itu sejauh ini dinilainya sebatas untuk dokumentasi atau keperluan penghias di beranda medsos. Padahal banyak misteri yang belum terungkap, seperti terowongan penghubung, gudang senjata bawah tanah, dan lain-lainnya itu. Namun, dinilainya bakal tetap jadi misteri.
Meskipun belum dibuka murni sebagai tempat wisata atau ditetapkan sebagai warisan cagar budaya, namun bangunan bersejarah itu masih sangat kokoh berdiri. Warga juga sepertinya sadar betul bahwa lahan ini bersejarah dan harus dilestarikan. Dengan cara tidak perlu diapa-apakan lagi.
Saking kunonya, ada saja sejumlah perlindungan yang diusili warga. Bukan dirusak, tapi dibuat ajang mistis. Seperti kerap diberi dupa, pengharum, bahkan sampai orang mencari nomor togel juga di perlindungan itu.
Ya, terdapat salah satu bagian dari bangunan perlindungan yang berlokasi di bawah rimbunan bambu yang kondisi di dalamnya masih bersih. Ada kain lap untuk membersihkan ruangan di dalamnya, pertanda pernah ada aktivitas di situ. “Biasa lah, orang-orang usil, nyari nomor. Ada saja mereka itu, tengah malam biasanya beraksi. Entah ngapain saja mereka,” pungkas Sugito sembari tertawa. (mau/c2/lin)