Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak peristiwa banjir di Kabupaten Jember akhir Januari lalu tidak sekadar menghancurkan rumah di bantaran sungai, tapi juga menimbulkan dampak trauma bagi mereka yang terdampak bencana. Pengamen angklung jalanan yang biasa mangkal di lampu merah, tergerak untuk menghibur korban banjir di Jalan Sumatra, Kelurahan/Kecamatan, Sumbersari Minggu (7/2). Mereka adalah anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jember. Gagasan memberi hiburan gratis itu tiba-tiba muncul.
“Kami berenam memiliki inisiatif untuk main angklung di sini agar warga bisa ikut bergembira sekaligus terhibur. Mereka sangat senang melihat musik angklung ini, terutama anak-anak,” ungkap Agung Budi Laksono, salah seorang pemain angklung.
Selain untuk menghibur, kelompok pengamen musik tradisional itu juga menggalang dana. “Dari hasil penggalangan dana ini, bakal kami serahkan semua kepada warga. Ini bentuk kepedulian PSHT Cabang Jember kepada korban banjir,” imbuh Agung.
Mobile_AP_Rectangle 2
Terpisah, Moch Shodiq, Ketua RW 01 Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, merasa senang karena pengamen angklung itu ikut meringankan beban korban banjir. “Alhamdulilah. Karena mereka benar-benar trauma karena tidak mengira kalau banjir,” ucapnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak peristiwa banjir di Kabupaten Jember akhir Januari lalu tidak sekadar menghancurkan rumah di bantaran sungai, tapi juga menimbulkan dampak trauma bagi mereka yang terdampak bencana. Pengamen angklung jalanan yang biasa mangkal di lampu merah, tergerak untuk menghibur korban banjir di Jalan Sumatra, Kelurahan/Kecamatan, Sumbersari Minggu (7/2). Mereka adalah anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jember. Gagasan memberi hiburan gratis itu tiba-tiba muncul.
“Kami berenam memiliki inisiatif untuk main angklung di sini agar warga bisa ikut bergembira sekaligus terhibur. Mereka sangat senang melihat musik angklung ini, terutama anak-anak,” ungkap Agung Budi Laksono, salah seorang pemain angklung.
Selain untuk menghibur, kelompok pengamen musik tradisional itu juga menggalang dana. “Dari hasil penggalangan dana ini, bakal kami serahkan semua kepada warga. Ini bentuk kepedulian PSHT Cabang Jember kepada korban banjir,” imbuh Agung.
Terpisah, Moch Shodiq, Ketua RW 01 Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, merasa senang karena pengamen angklung itu ikut meringankan beban korban banjir. “Alhamdulilah. Karena mereka benar-benar trauma karena tidak mengira kalau banjir,” ucapnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak peristiwa banjir di Kabupaten Jember akhir Januari lalu tidak sekadar menghancurkan rumah di bantaran sungai, tapi juga menimbulkan dampak trauma bagi mereka yang terdampak bencana. Pengamen angklung jalanan yang biasa mangkal di lampu merah, tergerak untuk menghibur korban banjir di Jalan Sumatra, Kelurahan/Kecamatan, Sumbersari Minggu (7/2). Mereka adalah anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jember. Gagasan memberi hiburan gratis itu tiba-tiba muncul.
“Kami berenam memiliki inisiatif untuk main angklung di sini agar warga bisa ikut bergembira sekaligus terhibur. Mereka sangat senang melihat musik angklung ini, terutama anak-anak,” ungkap Agung Budi Laksono, salah seorang pemain angklung.
Selain untuk menghibur, kelompok pengamen musik tradisional itu juga menggalang dana. “Dari hasil penggalangan dana ini, bakal kami serahkan semua kepada warga. Ini bentuk kepedulian PSHT Cabang Jember kepada korban banjir,” imbuh Agung.
Terpisah, Moch Shodiq, Ketua RW 01 Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, merasa senang karena pengamen angklung itu ikut meringankan beban korban banjir. “Alhamdulilah. Karena mereka benar-benar trauma karena tidak mengira kalau banjir,” ucapnya.