Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Adanya sejumlah warga yang bukan petani menjadi pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mulai dibersihkan. Hal itu tampak dalam pelantikan pengurus Gapoktan baru oleh Bupati Jember dr Faida MMR di Pondok Pesantren An Nidhomiyah, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, kemarin (5/12).
Faida juga mengukuhkan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Menurutnya, pergantian pengurus Gapoktan dan HIPPA dilakukan berdasar verifikasi yang telah dilakukan oleh pemerintah. Verifikasi itu sendiri dilakukan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Jember.
Pergantian pengurus dilakukan karena banyak Gapoktan yang tidak ada pengurusnya alias tidak lengkap. “Ada beberapa di antara pengurus yang sudah tidak aktif,” tuturnya
Mobile_AP_Rectangle 2
Faida menyampaikan, beberapa pengurus Gapoktan ada yang bukan petani. “Beberapa pengurus tidak memiliki lahan pertanian. Tidak mungkin kalau bukan petani akan menjalankan organisasi petani dengan benar,” tuturnya.
Pada acara festival tani tersebut, sebanyak 44 ribu kartu tani juga dibagikan. Kartu tersebut nantinya akan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Misalnya pembelian pupuk dan bibit tanaman.
Selain itu, pemkab juga membagi sejumlah alat mesin pertaninan (alsintan). Ke depan, pengajuan alsintan bisa dilakukan setiap Gapoktan. Pengajuan itu akan diproses terlebih dahulu dan didata agar petani juga bisa berkomunikasi dengan pemerintah.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Adanya sejumlah warga yang bukan petani menjadi pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mulai dibersihkan. Hal itu tampak dalam pelantikan pengurus Gapoktan baru oleh Bupati Jember dr Faida MMR di Pondok Pesantren An Nidhomiyah, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, kemarin (5/12).
Faida juga mengukuhkan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Menurutnya, pergantian pengurus Gapoktan dan HIPPA dilakukan berdasar verifikasi yang telah dilakukan oleh pemerintah. Verifikasi itu sendiri dilakukan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Jember.
Pergantian pengurus dilakukan karena banyak Gapoktan yang tidak ada pengurusnya alias tidak lengkap. “Ada beberapa di antara pengurus yang sudah tidak aktif,” tuturnya
Faida menyampaikan, beberapa pengurus Gapoktan ada yang bukan petani. “Beberapa pengurus tidak memiliki lahan pertanian. Tidak mungkin kalau bukan petani akan menjalankan organisasi petani dengan benar,” tuturnya.
Pada acara festival tani tersebut, sebanyak 44 ribu kartu tani juga dibagikan. Kartu tersebut nantinya akan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Misalnya pembelian pupuk dan bibit tanaman.
Selain itu, pemkab juga membagi sejumlah alat mesin pertaninan (alsintan). Ke depan, pengajuan alsintan bisa dilakukan setiap Gapoktan. Pengajuan itu akan diproses terlebih dahulu dan didata agar petani juga bisa berkomunikasi dengan pemerintah.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Adanya sejumlah warga yang bukan petani menjadi pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mulai dibersihkan. Hal itu tampak dalam pelantikan pengurus Gapoktan baru oleh Bupati Jember dr Faida MMR di Pondok Pesantren An Nidhomiyah, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, kemarin (5/12).
Faida juga mengukuhkan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Menurutnya, pergantian pengurus Gapoktan dan HIPPA dilakukan berdasar verifikasi yang telah dilakukan oleh pemerintah. Verifikasi itu sendiri dilakukan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pemkab Jember.
Pergantian pengurus dilakukan karena banyak Gapoktan yang tidak ada pengurusnya alias tidak lengkap. “Ada beberapa di antara pengurus yang sudah tidak aktif,” tuturnya
Faida menyampaikan, beberapa pengurus Gapoktan ada yang bukan petani. “Beberapa pengurus tidak memiliki lahan pertanian. Tidak mungkin kalau bukan petani akan menjalankan organisasi petani dengan benar,” tuturnya.
Pada acara festival tani tersebut, sebanyak 44 ribu kartu tani juga dibagikan. Kartu tersebut nantinya akan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Misalnya pembelian pupuk dan bibit tanaman.
Selain itu, pemkab juga membagi sejumlah alat mesin pertaninan (alsintan). Ke depan, pengajuan alsintan bisa dilakukan setiap Gapoktan. Pengajuan itu akan diproses terlebih dahulu dan didata agar petani juga bisa berkomunikasi dengan pemerintah.