Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Jawa Pos Radar Jember memberikan pelatihan jurnalistik bagi siswa-siswi Pelita Hati School, beberapa hari lalu. Cepatnya perkembangan media massa di dunia menjadi alasan mudahnya mendapatkan berita informasi. Hal ini menyadarkan siswa-siswi Pelita Hati untuk mengikuti pelatihan jurnalistik, sebagai wadah media massa untuk mengomunikasikan karya dan kontribusinya kepada masyarakat dan pemerintah.
BACA JUGA : Siswa & Guru di Lumajang Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Kegiatan tersebut berlangsung di aula sekolah. Puluhan siswa SMP dan SD berpartisipasi dalam pelatihan tersebut. Ada dua narasumber yang dihadirkan. Satu orang dari jurnalis koran cetak dan satu dari divisi digital Jawa Pos Radar Jember.
Mobile_AP_Rectangle 2
Selain memahami teknik jurnalistik, para peserta diharapkan juga bisa membedakan mana berita hoax dan produk jurnalistik. Melalui pembekalan materi, teori, dan praktik, peserta dibimbing langsung oleh pemateri tim redaksi Jawa Pos Radar Jember. Mulai dari materi foto jurnalistik, teknik penulisan, pengambilan video, hingga sharing pengalaman.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan, memberikan ilmu, untuk para siswa kami. Saya juga memberikan apresiasi agar kegiatan ini bisa berlanjut nantinya,” ujar Lazarus Heo Manno, Kepala Pelita Hati School.
Dia berharap kepada siswanya, terlebih generasi milenial sekarang, mengerti akan visual. Sebab, menurutnya komunikasi visual melalui foto sudah menjadi komunikasi yang sangat penting.
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Jawa Pos Radar Jember memberikan pelatihan jurnalistik bagi siswa-siswi Pelita Hati School, beberapa hari lalu. Cepatnya perkembangan media massa di dunia menjadi alasan mudahnya mendapatkan berita informasi. Hal ini menyadarkan siswa-siswi Pelita Hati untuk mengikuti pelatihan jurnalistik, sebagai wadah media massa untuk mengomunikasikan karya dan kontribusinya kepada masyarakat dan pemerintah.
BACA JUGA : Siswa & Guru di Lumajang Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Kegiatan tersebut berlangsung di aula sekolah. Puluhan siswa SMP dan SD berpartisipasi dalam pelatihan tersebut. Ada dua narasumber yang dihadirkan. Satu orang dari jurnalis koran cetak dan satu dari divisi digital Jawa Pos Radar Jember.
Selain memahami teknik jurnalistik, para peserta diharapkan juga bisa membedakan mana berita hoax dan produk jurnalistik. Melalui pembekalan materi, teori, dan praktik, peserta dibimbing langsung oleh pemateri tim redaksi Jawa Pos Radar Jember. Mulai dari materi foto jurnalistik, teknik penulisan, pengambilan video, hingga sharing pengalaman.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan, memberikan ilmu, untuk para siswa kami. Saya juga memberikan apresiasi agar kegiatan ini bisa berlanjut nantinya,” ujar Lazarus Heo Manno, Kepala Pelita Hati School.
Dia berharap kepada siswanya, terlebih generasi milenial sekarang, mengerti akan visual. Sebab, menurutnya komunikasi visual melalui foto sudah menjadi komunikasi yang sangat penting.
SUMBERSARI, Radar Jember – Jawa Pos Radar Jember memberikan pelatihan jurnalistik bagi siswa-siswi Pelita Hati School, beberapa hari lalu. Cepatnya perkembangan media massa di dunia menjadi alasan mudahnya mendapatkan berita informasi. Hal ini menyadarkan siswa-siswi Pelita Hati untuk mengikuti pelatihan jurnalistik, sebagai wadah media massa untuk mengomunikasikan karya dan kontribusinya kepada masyarakat dan pemerintah.
BACA JUGA : Siswa & Guru di Lumajang Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Kegiatan tersebut berlangsung di aula sekolah. Puluhan siswa SMP dan SD berpartisipasi dalam pelatihan tersebut. Ada dua narasumber yang dihadirkan. Satu orang dari jurnalis koran cetak dan satu dari divisi digital Jawa Pos Radar Jember.
Selain memahami teknik jurnalistik, para peserta diharapkan juga bisa membedakan mana berita hoax dan produk jurnalistik. Melalui pembekalan materi, teori, dan praktik, peserta dibimbing langsung oleh pemateri tim redaksi Jawa Pos Radar Jember. Mulai dari materi foto jurnalistik, teknik penulisan, pengambilan video, hingga sharing pengalaman.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan, memberikan ilmu, untuk para siswa kami. Saya juga memberikan apresiasi agar kegiatan ini bisa berlanjut nantinya,” ujar Lazarus Heo Manno, Kepala Pelita Hati School.
Dia berharap kepada siswanya, terlebih generasi milenial sekarang, mengerti akan visual. Sebab, menurutnya komunikasi visual melalui foto sudah menjadi komunikasi yang sangat penting.