Mobile_AP_Rectangle 1
SILO, Radar Jember – Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, menjadi salah satu desa penghasil kopi di Jember. Kopi yang banyak ditanam di wilayah hutan tersebut kini menjadi komoditas utama dalam memakmurkan masyarakat. Namun, saat ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Perhutani selaku mitra masyarakat setempat dalam pemanfaatan lahan hutan dengan nama kerja sama agroforestri diharapkan bisa mendamaikan dan tidak sekadar wacana.
BACA JUGA : Ombak Laut Selatan Jember di Puger Makin Menggila, Nelayan Diminta Waspada
Humas Perhutani KPH Jember Eko menuturkan bahwa di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, pihaknya memiliki perjanjian kerja sama dengan masyarakat setempat. Yaitu dalam pemanfaatan hutan untuk perkebunan kopi. “Kalau kopi itu ada perjanjian kerja sama, namanya agroforestri, yaitu masyarakat bermitra dengan Perhutani,” tuturnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Eko juga menjelaskan, perjanjian kerja sama masyarakat dengan Perhutani diwakili oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). “Jadi, masyarakat di sana diwadahi oleh LMDH. Di LMDH itu ada kepengurusan. Jadi, ketuanya mewakili masyarakat petani kopi,” imbuhnya.
- Advertisement -
SILO, Radar Jember – Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, menjadi salah satu desa penghasil kopi di Jember. Kopi yang banyak ditanam di wilayah hutan tersebut kini menjadi komoditas utama dalam memakmurkan masyarakat. Namun, saat ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Perhutani selaku mitra masyarakat setempat dalam pemanfaatan lahan hutan dengan nama kerja sama agroforestri diharapkan bisa mendamaikan dan tidak sekadar wacana.
BACA JUGA : Ombak Laut Selatan Jember di Puger Makin Menggila, Nelayan Diminta Waspada
Humas Perhutani KPH Jember Eko menuturkan bahwa di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, pihaknya memiliki perjanjian kerja sama dengan masyarakat setempat. Yaitu dalam pemanfaatan hutan untuk perkebunan kopi. “Kalau kopi itu ada perjanjian kerja sama, namanya agroforestri, yaitu masyarakat bermitra dengan Perhutani,” tuturnya.
Eko juga menjelaskan, perjanjian kerja sama masyarakat dengan Perhutani diwakili oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). “Jadi, masyarakat di sana diwadahi oleh LMDH. Di LMDH itu ada kepengurusan. Jadi, ketuanya mewakili masyarakat petani kopi,” imbuhnya.
SILO, Radar Jember – Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, menjadi salah satu desa penghasil kopi di Jember. Kopi yang banyak ditanam di wilayah hutan tersebut kini menjadi komoditas utama dalam memakmurkan masyarakat. Namun, saat ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Perhutani selaku mitra masyarakat setempat dalam pemanfaatan lahan hutan dengan nama kerja sama agroforestri diharapkan bisa mendamaikan dan tidak sekadar wacana.
BACA JUGA : Ombak Laut Selatan Jember di Puger Makin Menggila, Nelayan Diminta Waspada
Humas Perhutani KPH Jember Eko menuturkan bahwa di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, pihaknya memiliki perjanjian kerja sama dengan masyarakat setempat. Yaitu dalam pemanfaatan hutan untuk perkebunan kopi. “Kalau kopi itu ada perjanjian kerja sama, namanya agroforestri, yaitu masyarakat bermitra dengan Perhutani,” tuturnya.
Eko juga menjelaskan, perjanjian kerja sama masyarakat dengan Perhutani diwakili oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). “Jadi, masyarakat di sana diwadahi oleh LMDH. Di LMDH itu ada kepengurusan. Jadi, ketuanya mewakili masyarakat petani kopi,” imbuhnya.