Mobile_AP_Rectangle 1
SUKORAMBI.RADARJEMBER.ID- Kendati tempat wisata saat ini belum dibuka untuk umum dikarenakan pandemi Covid-19, namun Taman Botani Sukorambi telah mempersiapkan konsep kenormalan baru. Dengan konsep itu, wisatawan merasa aman dan tidak kawatir lagi terpapar virus korona saat berada di tempat wisata.
“Seperti diketahui bersama, tempat wisata sekarang ini tutup semua gara-gara pandemi. Namun demikian, Taman Botani telah merancang konsep aman bagi wisatawan apabla sewaktu-waktu pemerintah mengizinkan tempat wisata beroperasi kembali,” terang Febrian Ananta Kahar, pemilik Taman Botani.
Konsep aman berwisata itu, Febrian berkata, bakal diterapkan di Taman Wisata Sukorambi. Bahkan saat Bupati Jember dr Faida MMR, bertandang ke tempat tersebut, Febrian telah memaparkan konsep itu secara gamblang.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Di Taman Botani Sukorambi sendiri telah dilengkapi bilik disinfektan dan tempat cuci tangan. Apabila ada wisatawan memiliki suhu badan lebih dari 37 derajat, nanti tidak diperbolehkan masuk dan harus memakai masker,” ujarnya.
Tak hanya itu, untuk penjualan tiket pihaknya juga tidak menerima uang tunai. Tapi cukup memakai payment atau uang digital. “Dan Taman Botani Sukorambi bakal membatasi jumlah pengunjung sehingga tidak terlihat berdesakan,” ungkap Febrian.
Dalam konsep itu, Taman Botani Sukorambi juga menerapkan aturan parkir kendaraan bemotor satu meter setengah dan menutup sementara fasilitas kolam renang. (kl)
- Advertisement -
SUKORAMBI.RADARJEMBER.ID- Kendati tempat wisata saat ini belum dibuka untuk umum dikarenakan pandemi Covid-19, namun Taman Botani Sukorambi telah mempersiapkan konsep kenormalan baru. Dengan konsep itu, wisatawan merasa aman dan tidak kawatir lagi terpapar virus korona saat berada di tempat wisata.
“Seperti diketahui bersama, tempat wisata sekarang ini tutup semua gara-gara pandemi. Namun demikian, Taman Botani telah merancang konsep aman bagi wisatawan apabla sewaktu-waktu pemerintah mengizinkan tempat wisata beroperasi kembali,” terang Febrian Ananta Kahar, pemilik Taman Botani.
Konsep aman berwisata itu, Febrian berkata, bakal diterapkan di Taman Wisata Sukorambi. Bahkan saat Bupati Jember dr Faida MMR, bertandang ke tempat tersebut, Febrian telah memaparkan konsep itu secara gamblang.
“Di Taman Botani Sukorambi sendiri telah dilengkapi bilik disinfektan dan tempat cuci tangan. Apabila ada wisatawan memiliki suhu badan lebih dari 37 derajat, nanti tidak diperbolehkan masuk dan harus memakai masker,” ujarnya.
Tak hanya itu, untuk penjualan tiket pihaknya juga tidak menerima uang tunai. Tapi cukup memakai payment atau uang digital. “Dan Taman Botani Sukorambi bakal membatasi jumlah pengunjung sehingga tidak terlihat berdesakan,” ungkap Febrian.
Dalam konsep itu, Taman Botani Sukorambi juga menerapkan aturan parkir kendaraan bemotor satu meter setengah dan menutup sementara fasilitas kolam renang. (kl)
SUKORAMBI.RADARJEMBER.ID- Kendati tempat wisata saat ini belum dibuka untuk umum dikarenakan pandemi Covid-19, namun Taman Botani Sukorambi telah mempersiapkan konsep kenormalan baru. Dengan konsep itu, wisatawan merasa aman dan tidak kawatir lagi terpapar virus korona saat berada di tempat wisata.
“Seperti diketahui bersama, tempat wisata sekarang ini tutup semua gara-gara pandemi. Namun demikian, Taman Botani telah merancang konsep aman bagi wisatawan apabla sewaktu-waktu pemerintah mengizinkan tempat wisata beroperasi kembali,” terang Febrian Ananta Kahar, pemilik Taman Botani.
Konsep aman berwisata itu, Febrian berkata, bakal diterapkan di Taman Wisata Sukorambi. Bahkan saat Bupati Jember dr Faida MMR, bertandang ke tempat tersebut, Febrian telah memaparkan konsep itu secara gamblang.
“Di Taman Botani Sukorambi sendiri telah dilengkapi bilik disinfektan dan tempat cuci tangan. Apabila ada wisatawan memiliki suhu badan lebih dari 37 derajat, nanti tidak diperbolehkan masuk dan harus memakai masker,” ujarnya.
Tak hanya itu, untuk penjualan tiket pihaknya juga tidak menerima uang tunai. Tapi cukup memakai payment atau uang digital. “Dan Taman Botani Sukorambi bakal membatasi jumlah pengunjung sehingga tidak terlihat berdesakan,” ungkap Febrian.
Dalam konsep itu, Taman Botani Sukorambi juga menerapkan aturan parkir kendaraan bemotor satu meter setengah dan menutup sementara fasilitas kolam renang. (kl)