21.2 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Tingkatkan Perekonomian, Satu Rumah Satu Kolam

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Demi mewujudkan kemandirian ekonomi desa, Bupati Jember Hendy Siswanto mencoba mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program budi daya ikan, yang terintegrasi dengan berbagai bidang. Selain ekonomi meningkat, diharapkan juga menjadi langkah pemenuhan gizi dengan konsumsi ikan.B

upati Hendy mengatakan, dalam program budi daya ikan akan buat dua kelompok. Pertama, khusus pembibitan, dan kedua untuk pembesaran. Program satu rumah satu kolam tersebut tentunya merupakan sebuah wujud nyata Pemkab Jember yang terus berbenah diri. Di bawah komando Hendy, dia terus mengembangkan potensi yang ada. Salah satunya dengan realisasi kebijakan satu rumah satu kolam.

Program itu sebagai upaya meningkatkan ekonomi mandiri serta pemenuhan gizi masyarakat. Hendy melakukan persiapan program satu rumah satu kolam ikan air tawar. Program tersebut akan disebar pada 10 ribu rumah se-Kabupaten Jember dengan maksud dan tujuan untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting.

Mobile_AP_Rectangle 2

Lebih lanjut, dengan total 10 ribu kolam, menurutnya, program ini akan efektif jika ada pembelajaran dan kajian terlebih dahulu. “Harus ada evaluasi dan kajian tentang rencana 10 ribu kolam. Harus lihat dulu tingkat kesulitannya, bisa diisi kolam nila atau kolam lele. Kira-kira mampu tidak masyarakat mempelajarinya, juga lahannya,” ungkap Hendy.
Dia juga menambahkan, rencana di awal akan digalakkan satu kolam lima rumah dan secara perlahan satu kolam satu rumah. Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan yang asyik. “Ini tetap asyik, ada tantangan tersendiri mengenai rugi dan untungnya,” katanya.

Bupati menargetkan rencana pembuatan kolam ini akan segera direalisasikan. “Yang jelas, kolam itu akan kami wujudkan. Mungkin bukan ikan nila, namun ikan lele yang memiliki risiko rendah tapi profitnya tidak terlalu tinggi. Dan kenapa harus wajib? Karena masyarakat Jember ini ada permasalahan stunting. Ini harus dibiasakan makan ikan supaya pertumbuhan balita lebih bagus lagi,” pungkasnya. Hendy optimistis, dengan langkah ini kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Jember bisa teratasi. (mg2/c2/dwi)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Demi mewujudkan kemandirian ekonomi desa, Bupati Jember Hendy Siswanto mencoba mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program budi daya ikan, yang terintegrasi dengan berbagai bidang. Selain ekonomi meningkat, diharapkan juga menjadi langkah pemenuhan gizi dengan konsumsi ikan.B

upati Hendy mengatakan, dalam program budi daya ikan akan buat dua kelompok. Pertama, khusus pembibitan, dan kedua untuk pembesaran. Program satu rumah satu kolam tersebut tentunya merupakan sebuah wujud nyata Pemkab Jember yang terus berbenah diri. Di bawah komando Hendy, dia terus mengembangkan potensi yang ada. Salah satunya dengan realisasi kebijakan satu rumah satu kolam.

Program itu sebagai upaya meningkatkan ekonomi mandiri serta pemenuhan gizi masyarakat. Hendy melakukan persiapan program satu rumah satu kolam ikan air tawar. Program tersebut akan disebar pada 10 ribu rumah se-Kabupaten Jember dengan maksud dan tujuan untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting.

Lebih lanjut, dengan total 10 ribu kolam, menurutnya, program ini akan efektif jika ada pembelajaran dan kajian terlebih dahulu. “Harus ada evaluasi dan kajian tentang rencana 10 ribu kolam. Harus lihat dulu tingkat kesulitannya, bisa diisi kolam nila atau kolam lele. Kira-kira mampu tidak masyarakat mempelajarinya, juga lahannya,” ungkap Hendy.
Dia juga menambahkan, rencana di awal akan digalakkan satu kolam lima rumah dan secara perlahan satu kolam satu rumah. Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan yang asyik. “Ini tetap asyik, ada tantangan tersendiri mengenai rugi dan untungnya,” katanya.

Bupati menargetkan rencana pembuatan kolam ini akan segera direalisasikan. “Yang jelas, kolam itu akan kami wujudkan. Mungkin bukan ikan nila, namun ikan lele yang memiliki risiko rendah tapi profitnya tidak terlalu tinggi. Dan kenapa harus wajib? Karena masyarakat Jember ini ada permasalahan stunting. Ini harus dibiasakan makan ikan supaya pertumbuhan balita lebih bagus lagi,” pungkasnya. Hendy optimistis, dengan langkah ini kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Jember bisa teratasi. (mg2/c2/dwi)

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Demi mewujudkan kemandirian ekonomi desa, Bupati Jember Hendy Siswanto mencoba mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program budi daya ikan, yang terintegrasi dengan berbagai bidang. Selain ekonomi meningkat, diharapkan juga menjadi langkah pemenuhan gizi dengan konsumsi ikan.B

upati Hendy mengatakan, dalam program budi daya ikan akan buat dua kelompok. Pertama, khusus pembibitan, dan kedua untuk pembesaran. Program satu rumah satu kolam tersebut tentunya merupakan sebuah wujud nyata Pemkab Jember yang terus berbenah diri. Di bawah komando Hendy, dia terus mengembangkan potensi yang ada. Salah satunya dengan realisasi kebijakan satu rumah satu kolam.

Program itu sebagai upaya meningkatkan ekonomi mandiri serta pemenuhan gizi masyarakat. Hendy melakukan persiapan program satu rumah satu kolam ikan air tawar. Program tersebut akan disebar pada 10 ribu rumah se-Kabupaten Jember dengan maksud dan tujuan untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting.

Lebih lanjut, dengan total 10 ribu kolam, menurutnya, program ini akan efektif jika ada pembelajaran dan kajian terlebih dahulu. “Harus ada evaluasi dan kajian tentang rencana 10 ribu kolam. Harus lihat dulu tingkat kesulitannya, bisa diisi kolam nila atau kolam lele. Kira-kira mampu tidak masyarakat mempelajarinya, juga lahannya,” ungkap Hendy.
Dia juga menambahkan, rencana di awal akan digalakkan satu kolam lima rumah dan secara perlahan satu kolam satu rumah. Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan yang asyik. “Ini tetap asyik, ada tantangan tersendiri mengenai rugi dan untungnya,” katanya.

Bupati menargetkan rencana pembuatan kolam ini akan segera direalisasikan. “Yang jelas, kolam itu akan kami wujudkan. Mungkin bukan ikan nila, namun ikan lele yang memiliki risiko rendah tapi profitnya tidak terlalu tinggi. Dan kenapa harus wajib? Karena masyarakat Jember ini ada permasalahan stunting. Ini harus dibiasakan makan ikan supaya pertumbuhan balita lebih bagus lagi,” pungkasnya. Hendy optimistis, dengan langkah ini kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Jember bisa teratasi. (mg2/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca