JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Sejak tahun 2019 lalu, Pemprov Jatim telah memprogramkan pembebasan biaya SPP untuk semua lembaga SMA/SMK negeri se-Jatim. Langkah itu dimaksudkan untuk memacu masyarakat agar menyekolahkan putra-putrinya hingga ke jenjang menengah atau atas.
Hal itu sempat diutarakan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak kala bertandang ke Jember, beberapa pekan lalu. Menurut Emil, kebijakan menggratiskan SPP itu tidak hanya berlaku untuk SMA/SMK negeri. Namun, juga untuk lembaga swasta yang diberikan bantuan besar untuk turut menggratiskan biaya SPP.
“Kalaupun ada yang memungut sumbangan, itu sifatnya sukarela. Jadi, tidak boleh memaksa. Kalau memang tidak bisa nyumbang sukarela, lampirkan bukti surat keterangan tidak mampu,” kata Emil.
Semangat itu, menurut dia, perlu diteruskan oleh pemerintah daerah, untuk ikut serta mendukung putra-putri daerah bisa terus menempuh pendidikan hingga jenjang lanjut. Minimal hingga ke SMA/SMK. “Kami di pemprov mengurus SMA/SMK, Pemkab Jember di daerah mengurus SD dan SMP. Jadi, mari sama-sama menjalankan dan mendukung program pendidikan gratis ini,” seru Emil.
Senada, Bupati Jember Hendy Siswanto menguraikan bahwa semangat dari Pemprov Jatim itu dinilainya harus didukung. Terlebih, di Jember sendiri, ada banyak lembaga jenjang SD/SMP, baik yang dijalankan Pemkab Jember maupun yang dikelola swasta. Bahkan beberapa di antara pelajar itu ada yang menetap di lingkungan lembaganya atau mondok di pesantren.
“Ada sekitar 16 ribu pelajar atau santri yang bermukim di lembaganya hari ini. Mereka semua adalah penyangga. Kami harapkan nanti membawa perubahan. Khususnya untuk Jember,” kata Hendy.
Hendy juga menilai, anak-anak di Jember harus memiliki kemampuan dasar. Yakni kemampuan akan ilmu umum, termasuk berupa pengembangan skill dan kemampuan ilmu agama. Karenanya, Pemkab Jember mendukung itu dengan memberikan ruang untuk para pelajar atau santri, mengembangkan skill dan bakat. Yaitu melalui event khusus tahunan berupa bazar produk pelajar dan lainnya. (mau/c2/dwi)