JEMBER, RADARJEMBER.ID – Calon jamaah haji (CHJ) asal Kabupaten Jember tampaknya harus lebih bersabar untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima itu. Sebab, meskipun ada informasi yang menyebutkan bahwa Tanah Suci telah dibuka, namun pelaksanaan ibadah haji nanti dipastikan terdapat sejumlah perubahan.
Perubahan yang mendasar itu terdapat pada jadwal keberangkatan mereka. Karena sejauh ini, pihak pemerintah masih belum mengeluarkan ultimatum resmi terkait rencana pelaksanaan ibadah setahun sekali itu.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember Ahmad Tholabi menguraikan, semua daerah saat ini masih menunggu keputusan atau edaran resmi dari pemerintah. Edaran tersebut mengenai rencana keberangkatan, yang bisa terdiri atas penentuan tanggal keberangkatan, pembatasan atau penambahan kuota, hingga penundaan atau pembatalan keberangkatan. “Jadi, semua masih dalam berbagai kemungkinan,” ujar Tholabi.
Biasanya, kata dia, keberangkatan CJH pada tahun-tahun sebelumnya itu masuk pada pertengahan Juli. Dan pada perencanaan 2020 ini, sebelum pandemi Covid-19, direncanakan juga akan sama, pada pertengahan Juli juga.
Meskipun begitu, pihaknya masih membuka akses pelayanan seputar haji di kantornya. “Tiap ada informasi terbaru, pasti kita informasikan ke calon jamaah yang mau berangkat,” imbuhnya.
Saat ini, terdapat sekitar 2 ribu CJH asal Kabupaten Jember yang tersebar di belasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di Jember. Dari jumlah itu, terdapat 1.970 CJH yang berhak melakukan pelunasan keberangkatan.
Meskipun belum ada edaran resmi dari pemerintah, Tholabi memastikan, segala keperluan jamaah yang telah selesai melakukan pelunasan sudah dipersiapkannya dengan matang. “Sewaktu-waktu keluar pengumuman dari pemerintah, para jamaah sudah tinggal berangkat. Kita tentu sama-sama berharap bisa terlaksana seperti tahun sebelumnya tanpa ada kendala,” harapnya.