Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.IDĀ – Harga kedelai impor naik berkisar Rp 3.000 per kilogram. Lonjakan harga buah tanaman jenis polong-polongan ini mulai berdampak pada perajin tempe. Mereka melakukan efisiensi dengan mengurangi ukurannya menjadi semakin kecil hingga tampak lebih imut. Meski begitu, perajin maupun pedagang tak sampai menaikkan harga jual.
Sayuti, pedagang tempe di Pasar Tanjung, mengatakan, harga tempe itu tetap. Satu papan tempe ukuran besar masih Rp 5.000. Namun, untuk ukurannya sedikit mengalami penyusutan ketimbang sebelumnya. Menurut dia, memilih mengecilkan ukuran adalah pilihan yang tepat daripada menaikkan harga. āDari pembuat tempe sudah seperti ini,ā katanya, sembari menunjukkan ukuran bahan makanan yang mengandung protein nabati tersebut.
Sementara, Makiyah, pemilik warung makanan, mengaku, harga tempe yang dia beli Rp 4.500. Dia juga mengungkapkan, ukurannya sedikit lebih kecil juga lebih tipis. Namun, jika dilihat sekilas, seperti tak ada perubahan pada ukuran tempe berukuran jumbo tersebut.
Mobile_AP_Rectangle 2
Namun, untuk tempe ukuran kecil, begitu tampak perubahannya. Sebab, terlihat semakin mini. Bahkan, menurut Makiyah, tempe seharga Rp 2.000 itu seperti tempe harga Rp 1.000.
Menurut dia, adanya gejolak tempe dan tahu tentu saja akan terasa bagi masyarakat ekonomi bawah. Sebab, tempe dan tahu adalah sumber protein termurah untuk lauk-pauk mereka. Biasanya, masyarakat yang tidak mampu cukup membeli tempe Rp 3.000 hingga Rp 5.000 untuk kebutuhan makan sekeluarga dalam satu hari. Namun kini, bujet sebesar itu bisa jadi tak lagi mencukupi.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.IDĀ – Harga kedelai impor naik berkisar Rp 3.000 per kilogram. Lonjakan harga buah tanaman jenis polong-polongan ini mulai berdampak pada perajin tempe. Mereka melakukan efisiensi dengan mengurangi ukurannya menjadi semakin kecil hingga tampak lebih imut. Meski begitu, perajin maupun pedagang tak sampai menaikkan harga jual.
Sayuti, pedagang tempe di Pasar Tanjung, mengatakan, harga tempe itu tetap. Satu papan tempe ukuran besar masih Rp 5.000. Namun, untuk ukurannya sedikit mengalami penyusutan ketimbang sebelumnya. Menurut dia, memilih mengecilkan ukuran adalah pilihan yang tepat daripada menaikkan harga. āDari pembuat tempe sudah seperti ini,ā katanya, sembari menunjukkan ukuran bahan makanan yang mengandung protein nabati tersebut.
Sementara, Makiyah, pemilik warung makanan, mengaku, harga tempe yang dia beli Rp 4.500. Dia juga mengungkapkan, ukurannya sedikit lebih kecil juga lebih tipis. Namun, jika dilihat sekilas, seperti tak ada perubahan pada ukuran tempe berukuran jumbo tersebut.
Namun, untuk tempe ukuran kecil, begitu tampak perubahannya. Sebab, terlihat semakin mini. Bahkan, menurut Makiyah, tempe seharga Rp 2.000 itu seperti tempe harga Rp 1.000.
Menurut dia, adanya gejolak tempe dan tahu tentu saja akan terasa bagi masyarakat ekonomi bawah. Sebab, tempe dan tahu adalah sumber protein termurah untuk lauk-pauk mereka. Biasanya, masyarakat yang tidak mampu cukup membeli tempe Rp 3.000 hingga Rp 5.000 untuk kebutuhan makan sekeluarga dalam satu hari. Namun kini, bujet sebesar itu bisa jadi tak lagi mencukupi.
JEMBER, RADARJEMBER.IDĀ – Harga kedelai impor naik berkisar Rp 3.000 per kilogram. Lonjakan harga buah tanaman jenis polong-polongan ini mulai berdampak pada perajin tempe. Mereka melakukan efisiensi dengan mengurangi ukurannya menjadi semakin kecil hingga tampak lebih imut. Meski begitu, perajin maupun pedagang tak sampai menaikkan harga jual.
Sayuti, pedagang tempe di Pasar Tanjung, mengatakan, harga tempe itu tetap. Satu papan tempe ukuran besar masih Rp 5.000. Namun, untuk ukurannya sedikit mengalami penyusutan ketimbang sebelumnya. Menurut dia, memilih mengecilkan ukuran adalah pilihan yang tepat daripada menaikkan harga. āDari pembuat tempe sudah seperti ini,ā katanya, sembari menunjukkan ukuran bahan makanan yang mengandung protein nabati tersebut.
Sementara, Makiyah, pemilik warung makanan, mengaku, harga tempe yang dia beli Rp 4.500. Dia juga mengungkapkan, ukurannya sedikit lebih kecil juga lebih tipis. Namun, jika dilihat sekilas, seperti tak ada perubahan pada ukuran tempe berukuran jumbo tersebut.
Namun, untuk tempe ukuran kecil, begitu tampak perubahannya. Sebab, terlihat semakin mini. Bahkan, menurut Makiyah, tempe seharga Rp 2.000 itu seperti tempe harga Rp 1.000.
Menurut dia, adanya gejolak tempe dan tahu tentu saja akan terasa bagi masyarakat ekonomi bawah. Sebab, tempe dan tahu adalah sumber protein termurah untuk lauk-pauk mereka. Biasanya, masyarakat yang tidak mampu cukup membeli tempe Rp 3.000 hingga Rp 5.000 untuk kebutuhan makan sekeluarga dalam satu hari. Namun kini, bujet sebesar itu bisa jadi tak lagi mencukupi.