Mobile_AP_Rectangle 1
ARJASA, RADARJEMBER.ID – Nasib angkutan perdesaan di sejumlah terminal milik Pemkab Jember kian hari semakin sulit diprediksi. Terlebih lagi banyak mode transportasi daring, semakin membuat trayek angkutan mereka sepi penumpang.
Seperti di Terminal Arjasa. Di sana mayoritas sopir dan pemilik angkot mengeluhkan lesunya pemasukan mereka. “Sekarang banyak yang beralih ke online gitu. Jadi sudah, semakin jarang yang naik angkutan umum,” keluh Tono, salah seorang sopir angkutan.
Kondisi itu, menurut dia, hampir merata dirasakan oleh para sopir di beberapa terminal. Mereka berharap ada perbaikan sistem yang bisa menguntungkan para sopir ini.
Mobile_AP_Rectangle 2
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Jember Siswanto menguraikan, beberapa terminal milik pemkab seperti Terminal Arjasa dan Terminal Ajung, diakuinya sempat ditawarkan ke investor untuk mendongkrak geliatnya perekonomian di sekitar terminal. Langkah itu sempat dipaparkan saat rapat bersama Komisi C DPRD Jember, belum lama ini.
“Sedang kami survei dan pengembangan trayek wilayah kota. Harapan kami bisa lebih mendekatkan angkutan kota ke masyarakat dan mengimbangi angkutan online,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya mengaku masih mendorong para sopir agar melengkapi perizinan dan administrasi kendaraan angkot mereka. Kendati begitu, upaya itu diakuinya masih panjang. “Ini masih sosialisasi dan proses. Jadi, mohon dukungannya,” pintanya.
Reporter : Maulana
Fotografer : Maulana
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
ARJASA, RADARJEMBER.ID – Nasib angkutan perdesaan di sejumlah terminal milik Pemkab Jember kian hari semakin sulit diprediksi. Terlebih lagi banyak mode transportasi daring, semakin membuat trayek angkutan mereka sepi penumpang.
Seperti di Terminal Arjasa. Di sana mayoritas sopir dan pemilik angkot mengeluhkan lesunya pemasukan mereka. “Sekarang banyak yang beralih ke online gitu. Jadi sudah, semakin jarang yang naik angkutan umum,” keluh Tono, salah seorang sopir angkutan.
Kondisi itu, menurut dia, hampir merata dirasakan oleh para sopir di beberapa terminal. Mereka berharap ada perbaikan sistem yang bisa menguntungkan para sopir ini.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Jember Siswanto menguraikan, beberapa terminal milik pemkab seperti Terminal Arjasa dan Terminal Ajung, diakuinya sempat ditawarkan ke investor untuk mendongkrak geliatnya perekonomian di sekitar terminal. Langkah itu sempat dipaparkan saat rapat bersama Komisi C DPRD Jember, belum lama ini.
“Sedang kami survei dan pengembangan trayek wilayah kota. Harapan kami bisa lebih mendekatkan angkutan kota ke masyarakat dan mengimbangi angkutan online,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya mengaku masih mendorong para sopir agar melengkapi perizinan dan administrasi kendaraan angkot mereka. Kendati begitu, upaya itu diakuinya masih panjang. “Ini masih sosialisasi dan proses. Jadi, mohon dukungannya,” pintanya.
Reporter : Maulana
Fotografer : Maulana
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti
ARJASA, RADARJEMBER.ID – Nasib angkutan perdesaan di sejumlah terminal milik Pemkab Jember kian hari semakin sulit diprediksi. Terlebih lagi banyak mode transportasi daring, semakin membuat trayek angkutan mereka sepi penumpang.
Seperti di Terminal Arjasa. Di sana mayoritas sopir dan pemilik angkot mengeluhkan lesunya pemasukan mereka. “Sekarang banyak yang beralih ke online gitu. Jadi sudah, semakin jarang yang naik angkutan umum,” keluh Tono, salah seorang sopir angkutan.
Kondisi itu, menurut dia, hampir merata dirasakan oleh para sopir di beberapa terminal. Mereka berharap ada perbaikan sistem yang bisa menguntungkan para sopir ini.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Jember Siswanto menguraikan, beberapa terminal milik pemkab seperti Terminal Arjasa dan Terminal Ajung, diakuinya sempat ditawarkan ke investor untuk mendongkrak geliatnya perekonomian di sekitar terminal. Langkah itu sempat dipaparkan saat rapat bersama Komisi C DPRD Jember, belum lama ini.
“Sedang kami survei dan pengembangan trayek wilayah kota. Harapan kami bisa lebih mendekatkan angkutan kota ke masyarakat dan mengimbangi angkutan online,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya mengaku masih mendorong para sopir agar melengkapi perizinan dan administrasi kendaraan angkot mereka. Kendati begitu, upaya itu diakuinya masih panjang. “Ini masih sosialisasi dan proses. Jadi, mohon dukungannya,” pintanya.
Reporter : Maulana
Fotografer : Maulana
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti