Mobile_AP_Rectangle 1
“Katanya nggak boleh pakai minyak curah. Mungkin karena itu, jadi minyak curah harganya dinaikkan. Nah, orang banyak yang beralih ke minyak kemasan bermerek. Mungkin karena banyak yang beli, akhirnya ada permainan harga. Bisa jadi begitu,” tutur Iis.
Dia berharap, jika pemerintah menghapus peredaran minyak curah, seharusnya disertai dengan penjelasan dan penetapan harga pada minyak kemasan bermerek. Sehingga harga minyak antarpedagang bisa seragam dan sesuai dengan harga minyak pada normalnya. “Paling tidak, ada pemberitahuan kalau memang mau dihapus. Untuk minyak goreng yang bermerek, yang dijual di toko itu juga harus jelas, maksimal berapa satu liternya,” pungkasnya.
Reporter : Delfi Nihayah
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
“Katanya nggak boleh pakai minyak curah. Mungkin karena itu, jadi minyak curah harganya dinaikkan. Nah, orang banyak yang beralih ke minyak kemasan bermerek. Mungkin karena banyak yang beli, akhirnya ada permainan harga. Bisa jadi begitu,” tutur Iis.
Dia berharap, jika pemerintah menghapus peredaran minyak curah, seharusnya disertai dengan penjelasan dan penetapan harga pada minyak kemasan bermerek. Sehingga harga minyak antarpedagang bisa seragam dan sesuai dengan harga minyak pada normalnya. “Paling tidak, ada pemberitahuan kalau memang mau dihapus. Untuk minyak goreng yang bermerek, yang dijual di toko itu juga harus jelas, maksimal berapa satu liternya,” pungkasnya.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti
“Katanya nggak boleh pakai minyak curah. Mungkin karena itu, jadi minyak curah harganya dinaikkan. Nah, orang banyak yang beralih ke minyak kemasan bermerek. Mungkin karena banyak yang beli, akhirnya ada permainan harga. Bisa jadi begitu,” tutur Iis.
Dia berharap, jika pemerintah menghapus peredaran minyak curah, seharusnya disertai dengan penjelasan dan penetapan harga pada minyak kemasan bermerek. Sehingga harga minyak antarpedagang bisa seragam dan sesuai dengan harga minyak pada normalnya. “Paling tidak, ada pemberitahuan kalau memang mau dihapus. Untuk minyak goreng yang bermerek, yang dijual di toko itu juga harus jelas, maksimal berapa satu liternya,” pungkasnya.
Reporter : Delfi Nihayah
Fotografer : Delfi Nihayah
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti